satu

5 2 0
                                    

Disini lah aku duduk disebuah kafe yang cukup sederhana tapi bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupku

Sejak orang tuaku meninggal,aku tinggal bersama bibi Dan pamanku,hanya mereka keluarga yang kupunya sejak kepergian orang tuaku namun semua nya tak ber jalan lama,menginjak usiaku yang ke 14 tahun tuhan  kembali memberikan ku ujian, bibi Dan pamanku meninggal saat ingin membeli hadiah ulang tahun ku

Aku tidak terlalu menyukai ulang tahun, orang orang pasti menyukai nya tapi tidak dengan ku, sejak kejadian dimana orang yg ku sayang meninggal tepat di hari ulang tahunku

Aku hampir putus asa aku rasa tuhan tidak adil, aku hampir mencoba melakukan bunuh diri tapi prasetyo ardenata satu satunya sahabatku dia menghentikan hal gila yg ingin kulakukan,ia memberikan ku semangat begitu besar

Hingga saat ini aku masi berada di dunia ini, ia sangat berpengaruh besar bagi hidupku

Saat ini usiaku menginjak 16 tahun aku duduk dibangku SMA aku masuk jalur beasiswa alhamdulillah atas kemampuan ku aku masuk kelas Xl ipa Satu Dan sahabatku prasetyo ia duduk di kelas Xl ips enam, ya memang kami beda jurusan karna pras orang yg suka bermalas malasan jadi ia lebih memilih memasuki kelas ips dibanding ipa

Pras termasuk jajaran orang terkaya di sekolah ini orang tuanya juga termasuk golongan donatur besar disini, kehidupan nya juga me wah berbeda dengan ku, aku kerja di salah Satu cafe orang tua pras, almrhm ayah ku Dan ayah pras cukup dekat ia sahabatn sejak lama

Disaat bibi Dan pamanku meninggal orang tua pras menyuruh ku untuk tinggal bersamanya, namun aku menolaknya, aku tidak ingin merepotkan mereka, akun ingin mandiri, Dan orang tua pras menawarkanku untuk  bekerja di salah Satu cafenya aku sangat bersyukur

"Mel udah jam sepuluh ga pulang" Ucap salah Satu teman kerjaku namnya aryo dia sangat baik dia juga slalu memberiku semangat

"Iya mas nanggung betar lagi" Jawab ku sambil mengelap meja, ya memang ini jam pulang ku namun aku ingin mengelap meja yg kotor dulu sebelum pulang, walaupun ini bukan tugas ku tapi tugas mirna tapi aku menyukai nya

Hari ini mirna sakit jadi sambil menunggu pras menjempuku lebih baik aku membersihkan meja terlebih dahulu, ya memang pras lah yg slalu mengantarkan ku pulang

"Yauda mas aryo pulang dulu ya mel assalamualaikum" Ucap mas aryo lalu ia pergi dari hadapanku

"Waalaikum salam, Hati hati mas" Ucap ku, lalu dibalas senyuman oleh mas aryo, setelah mas aryo hilang dari balik pintu aku langsung melanjuttkan pekerjaanku

Setelah dua puluh menit aku slesai mengelap  meja aku pergi ke mushola dekat cafe untuk melakukan ibadah salat isya yg tertunda

Aku sudah melaksanakan salat,aku melihat pemuda di depan cafe bersender di motor nya,dibaluti jaket ditubuhnya sedang menunggu seseorang di depan cafe,aku tau ia sedang menunggu ku,bukan apa apa disini tidak Ada orang,selain diriku Dan pemuda itu

"Udah siap Mel, Ayo" Ucap cowo tersebut sambil melepaskan jaket ditubuhnya"pake dingin ga baik buat tubuh lo"ucap cowo tersebut sambil memakaikan jaket nya ditubuhku

Aku mematung seketika jantungku berdetak dengan cepat

"Eh ko melamun Mel Ayo" Ucapnya menghilangkan lamunanku

"Oh iya pras sebentar ya, aku kedalam dulu ambil tas"lalu langkah kaki ku pun masuk kedalam mengambil tas ku yg tertinggal saat salat tadi, ya pemuda itu Adalah pras

" Ayo pras"ucap ku lalu pras pun menggaguk

"Ayo naik" Ucap pras, lalu aku pun menaiki motornya "udah siap" Tanya pras aku pun menggaguk

                       ******************                           
"Gue balik dulu ya Mel"

"Iya terimakasih pras" Lalu dibalas anggukan olehnya

Aku pun memasuki area rumahku, rumah ku tidak terlalu besar namun sangat nyaman untuk ku, aku  membersihkan diri ku terlebih dahulu, selesai membersihkan diri aku  pergi kedapur untuk menyiapkan makan malamku

Aku  membuka kulkas mengambil Satu butir telor, ya malam ini aku memasak telor ceplok kesukaanku sederhana namun terkesan mewah bagiku selesai memasak aku  menulis diary untuk seseorang yg aku cintai,selesai menulis diary aku merebahkan tubuhku

Sebelum aku menutup mata dering ponsel membuat ku terbangun lalu melihat siapa yg mengirimkan pesann kepadaku,aku senang disana tertera

good night, semoga mimpi indah🖤

aku tersenyum membaca pesan tersebut

Selama ini aku menyukai nya namun aku tidak berani mengucapkannya karna aku takut dia menjauhiku, biar kan hati ini sakit, namun aku masi bisa melihat nya di Sisi ku setiap hari aku slalu bahagia saat bersamanya, namun aku tahu dia hanya menggapku teman tidak lebih, tapi apakah aku bisa membuat ia mencintai ku walaupun hanya sebentar?

                    *********************

Hari ini Hari minggu dimana setiap orang menggunakan Hari ini untuk bersantai, bermain atau pun berjalan jalan tapi tidak bagiku Hari ini aku pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupku

Aku sedang berdiri menunggu angkutan um um saat angkutan umum sudah Ada di hadapanku aku pun menaikinya "kiri depan mas" Ucap ku  setelah hampir sampai di dekat cafe lalu sang supir angkot pun memberhentikan angkot nya tepat di depan cafe tempat ku bekerja lalu aku pun memberi uang Satu lembar berwarna ungu"kembaliannya ambil aja mas"ucapku

"Terimakasih neng" Ucap supir tersebut lalu aku pun tersenyum setelah supir angkot itu pergi aku mulai memasuki cafe tempat ku bekerja

"Pagi Mel" Panggil mirna sambil menuangkan kopi ke gelas

"Pagi juga mba,mba uda sehat? " Tanya ku sambil menaroh tas ku di meja ku

"Sudah ko buktinya mba uda mulai kerja lagi" Ucap mirna sambil mengaduk kopi yg ia buat

"Heheehe iya mba, yauda aku kerja dulu ya mba" Ucap ku sambil memulai pe kerjaan ku aku bekerja sebagai pelayan disini, Dan hanya mba mirna Dan mas aryo saja yang ku kenal disini

Hari sudah mulai petang aku pun bergegas pergi ke mushala untuk melakukan salat isya, pelayan cafe yg lain sudah pulang sedari tadi hanya aku yg masi disini

Setelah melakukan salat isya aku menunggu pras, biasanya pras tidak pernah telat menjemputku, aku terus menunggu nya sampai hujan di susul petir pun datang Hari pun semakin larut, aku mulai menghubungi pras beberapa kali namun ia tak kunjung menjawab telpon Dan pesanku   sama sekali

Tak Ada cara lain Aku pun berlari mencari  kendaraan yg bisa mengantarkan ku pulang sudah basah ku yup bajuku aku pun kedinginan "duh kemana ya, coba deh aku kesana barang kali Ada tukang ojek" Aku pun ber jalan ters lalu aku menemui pangkaln ojek

"Bang ojek ya" Ucap ku

"Oh iya neng udah malem dari mana aja neng bahaya buat anak perempuan keluar malm mlm gini"ucap sang tukang ojek sambil memberikan helm ke diri ku aku pun menerima nya

                          ***************

" Nih bang makasih ya"ucapku memberikan uang senilai 25ribu Rupiah  ke pada abang ojek tadi

"Iya maksih ya neng" Ucap ojek tersebut lalu pergi dari pekalangan rumahku aku pun segera menutup gerbang rumahku Dan memasuki Kamar ku

Aku langsung menyiapkan air hangat untuk membersihkan badanku, setelah selesai membersihkan badanku aku membuka handphon ku disana Ada notif dari pras

"Maaf tadi ga jemput soalnya enjel minta ditemani jalan jalan" Pras

"Oh enjel"gumanku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang