"Woi, singkirin kucing lo dari kaki gua kek!"
"Ji, jangan di usir pake kaki dong kucing gua"
"Tapi gua bersin bersin kalo deket deket sama kucing lo bang"
"Ya tapi jangan di usir pake kaki juga dong"
Chan mengangkat kucing kesayangan nya itu menjauh dari kaki jisung, ia menggendong kucing nya dengan penuh sayang, berbeda dengan jisung yang menatap kucing chan dengan penuh benci. Hari ini jisung sedang berkunjung ke rumah teman nya bangchan. Niat kunjungan awal nya hanya ingin mengambil laptop nya yang di pinjam chan
"Ya lagian kenapa dah? Dia cuma kucing bukan manusia, jangan di perlakuin kaya raja, yang ada nanti ngelunjak"
"Ino itu bukan cuma sekedar kucing tapi pacar gua ji"
"Wah temen gua mulai sinting gara gara kucing"
"Lo gak percaya kalo ino itu pacar gua?"
"YA KAGA LAH, KUCING MANA BISA DI JADIIN PACAR? PENGEN GUA TAK HIH YA KEPALA LU?"
"Yah batu banget sih pikiran lo ji"
"Eh lu udah gede kan? Pasti bisa bedain mana kucing mana manusia?"
"Ya gimana ya ji, ino itu kucing tapi bisa di jadiin pacar selayak nya manusia"
Jisung menatap teman nya itu dengan jengkel, jisung hanya berpikir realistis, mana bisa seekor kucing dijadikan kekasih hidup? Jisung heran mengapa chan bersih keras untuk menganggap kucing nya itu, yang di panggil ino, sangat di anggap seperti manusia
"Gak ngerti gua sama jalan pikir lo, au ah pusing, mikirin kuliah, kerjaan, mikirin lo yang kelewat aneh pula"
Jisung keluar dari rumah chan sambil menenteng laptop nya itu, semakin lama disini bisa bisa ia sama tidak waras nya dengan bangchan, namun sebelum pulang langkah kaki jisung terhenti karena panggilan bangchan
"Jisung"
"Ape lagi?"
"Awas lo nanti kena karma, kalo lo tiba tiba suka kucing gua ketawa paling keras"
"Serah lo dah, gua sibuk, gada waktu buat ngurus piaraan"
---
Jisung sedang dalam perjalanan pulang, kini waktu sudah menunjukan pukul 12 malam. Ia baru saja keluar dari sebuah bar, ia berjalan seperti orang sempoyongan layak nya seseorang yang habis mabuk. Memang benar jika jisung habis meneguk banyak alkohol
Sehabis pulang dari rumah chan sore tadi, tiba tiba pacar nya mengirim pesan meminta putus dengan diri nya, di tambah ia mendapat pesan tagihan cicilan apartemen nya. Kondisi keuangan nya sedang terbatas sekarang karena ia belum mendapatkan gaji dari kerja paruh waktu nya
Jisung memutuskan untuk duduk di trotoar jalan, malam ini terasa lebih sunyi dan dingin, kepala nya juga terasa sangat berat. Mengapa jadi manusia sangat merepotkan? Ingin rasa nya ia melebur menjadi tanah
Rasa frustasi melanda pikiran nya, jisung menenggelamkan wajah nya di kedua apitan kaki nya. Ia ingin menangis namun rasa nya tidak bisa, dunia terlalu keras untuk manusia seperti diri nya
Selang beberapa menit kemudian, seekor kucing menghampiri diri nya lalu mengeong, jisung mengangkat wajah nya lalu menatap kucing yang menghampiri nya itu. Bulu nya berwarna putih bagai salju, dan tetlihat tebal, hidung nya berwarna merah muda di tambah bentuk mata yang sangat indah. seperti nya kucing itu milik seseorang
"Kaya nya enak banget ya jadi lo, mata lo berasa gak nyimpen beban hidup" ucap jisung pada kucing itu
"Pasti lo punya majikan kan? Gih balik sana, nanti tuan lo nyariin" ucap jisung sambil mengibas tangan nya mengusir
Bukan nya pergi, kucing itu justru malah mendekati lalu duduk di samping jisung. Jisung tidak menyukai ini, ia tidak bisa terlalu dekat dengan kucing, ia alergi dengan bulu bulu itu
"Hushh hushh jangan deket deket gua, gua gak suka kucing"
Jisung mendorong sedikit kucing tersebut agar menjauh dari diri nya, namun kucing itu malah kembali pada diri nya. Jisung menatap mata kucing itu, mata nya seperti memohon untuk meminta sesuatu
"Lo mau apa sih? Makan? Cari kerja gih"
'Tapi kan gue kucing goblok, mana bisa cari kerja'
"Lo kenapa sih deket deket mulu sama gua?"
'Gue butuh rumah, bawa gue pulang ke rumah lo pliss'
Jisung bangkit dari duduk nya lalu melanjutkan perjalanan nya untuk pulang ke apartemen nya, namun kucing itu malah mengikuti nya dari belakang, jisung menghentikan langkah nya lalu berbalik menghadap kucing yang mengikuti nya
"Lo kenapa ngikutin gua? Jangan ikutin gua ya? Gua mau pulang"
'Yakan gue pengen lo bawa gue pulang manusiaaa'
"Lo mending balik ke rumah majikan lo ya cing, jangan ikutin gua lagi"
'Tapi masalah nya gue gak punya majikan'
Lama kelamaan jisung semakin iba dengan kucing itu, entah mengapa ia merasa si kucing meminta sesuatu pada diri nya, andai kucing itu bisa berbicara dengan diri nya. Jisung berjongkok lalu mengangkut kucing itu untuk di gendong
"Gua bawa lo pulang, asal lo jangan nakal di apartemen gua"
Jisung bisa mendengar dengkuran halus dari si kucing, seperti nya kucing itu merasa bahagia, di tambah merasa hangat saat jisung mendekap nya, namun jisung tidak terlalu mempedulikan itu
'Makasih udah mau bawa gue, semoga kita bisa akrab ya manusia'
---
Hello aku kembali dengan book baruu, aku gak tau ini bagus apa nggak... but i hope you guys like it, please interact well with my story, thank you
Note:
"...." - dialog for human
'....' - dialog for cat
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat boy [hyunsung] ✔️ tahap revisi.
Fanfictionlagi di revisi, maklum ye kalo ada yang berubah ubah, tencu pengertian nya gengs Han jisung itu benci kucing, alergi dengan bulu kata nya. Ia adalah kisah nyata dari pemuda yang hidup nya di rubah seekor kucing. Malam itu ia temukan makhluk berbulu...