Chapter 3

195 21 2
                                    

Disinilah Taiga sekarang. Berjalan di pasar alien ditemani Lili dan Midori. Midori sesekali menggodanya dengan nada manja. Lili tidak terlalu memperhatikan mereka karena terlalu kagum dengan sekitarnya.

Taiga sendiri agak menyesal dengan keputusannya tadi.

Flasback

*Taiga POV*

Aku masih tetap berlari dari kejaran Midori. Sedangkan Lili sudah masuk kembali ke ramb– tandukku untuk mengisi energiku yang terkuras.

Aku sudah tidak tahan lagi. Akhirnya aku berhenti dan langsung mendudukkan dirinya di sembarang tempat. Aku benar benar kelelahan saat ini.

"Oh~ ayolah~~ jadilah kekasihku~~" ucapnya dengan nada yang erm cukup menggoda(?).

"Ck, sudah kubilang aku sudah punya kekasih. Lebih baik kau pulang dan tidur dari pada menggangguku disini."

"Rumah? Benda apa itu? Apa itu makanan?" tanyanya sambil memasang mode berpikir.

Sedangkan aku hanya memandangnya dengan tatapan tak percaya.

Maksudku, oh ayolah. Tidak mungkin dia tidak punya rumah kan? Memangnya selama ini dia tidur dimana?

"Kau benar benar tidak tahu apa itu rumah?" tanyaku memastikan.

Kalian tahu apa jawaban yang kudapat? Dia menganggukkan kepalanya!

Melihatnya begitu membuatku agak merasa bersalah karena perkataanku tadi.

"Memangnya rumah itu apa?" tanyanya padaku.

Aku menghela nafas panjang,lalu menatapnya.

"Uhm, lumayan sulit mengartikannya. Singkatnya, rumah itu...tempat dimana kita tinggal. Rumah adalah tempat orang orang yang kita sayangi berkumpul untuk menunggu kita. Ah, sudahlah. Apa yang aku bicarakan."

Kulihat raut wajahnya yang tadinya kebingungan berubah menjadi riang dan polos. Wajahnya sangat berbeda dengan saat menggodaku tadi.

"Jadi intinya rumah itu semacam tempat tinggal, begitu maksudmu kan?!"ucapnya dengan nada riang. Aku hanya menganggukkan kepalaku.

"Ya, begitulah."

"Kalau itu artinya, aku tidak punya rumah." Aku menatap kaget ke arahnya.

"Jadi selama ini kau tinggal dimana?"

Taiga payah! Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?!

"Di...






































...entahlah aku lupa."

Ingin sekali aku memakinya setelah mengatakan kalimat itu. Aku menghela nafas kasar. Aku ingin bertanya lagi, tapi  Ah sudahlah.

Dengan ragu kutatap manik rubynya yang menerawang jauh ke langit.

"Kalau begitu, kau mau tinggal denganku?" Kata kata itu keluar begitu saja dari mulutku. Aku tidak tahu kenapa, tapi tiba tiba hatiku tergerak untuk mengajaknya.

Dia tiba tiba menoleh ke arahku sambil memasang wajah terkejut.

"Bolehkah??!"tanyanya. Aku hanya berdehem singkat.

Hup

Dia memelukku erat tanpa aba aba. Si menyebalkan ini terlihat sangat senang dengan ajakanku. Heh, tentu saja. Itu karena wajahku yang tampan. Sekali sekali menyombongkan diri tidak terlalu buruk kan?

These Are All Misunderstandings // Ultraman Taiga FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang