Hari ini adalah hari di mana tahun ajaran baru dimulai. Seperti biasa, murid datang ke sekolah dengan semangat baru karena sudah sangat rindu dengan suasana sekolah.
Hari senin, hari pertama masuk sekolah sebagai senior kelas 12, pada hari itu, seperti biasa jika hari pertama masuk tidak ada kegiatan, hanya di kelas, mengobrol, ke kantin, dan tidak ada pembelajaran karena belum ada jadwal baru untuk tahun ajaran baru ini.
Angel datang dengan motornya berboncengan dengan adiknya, Sukma, yang hari ini merupakan hari pertamanya di sekolah baru sebagai siswa baru yang baru lulus dan akan menjalani kegiatan MPLS atau Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah.
Bagi kelas 11 dan 12 belum dimulai pelajaran. Angel bersama teman sekelasnya memilih duduk di gazebo lapangan upacara untuk memperhatikan adik kelas yang sedang MPLS.
"Eh, kira-kira tahun ini siapa ya yang akan menjadi wali kelas kita?" Tanya Ana memulai pembicaraan.
"Semoga deh Pak Dendi, aku ngga mau pisah sama bapak, aku udah nyaman banget." Ujar Laila.
"Aku juga setuju tuh, Pak Dendi baik banget, bisa ngerti sama kita semua." Kata Rina.
"Tapi ya, kata Pak Edi kalau setiap tahun itu wali kelasnya bakalan beda terus. Kan kita udah satu tahun sama Pak Dendi tahun kemarin, kayanya sih tahun ini bakalan ngga Pak Dendi lagi." Jelas Liza.
"Yahh sayang banget, tapi kenapa kelas IPA 5 itu dua tahun berturut-turut wali kelasnya Bu Frida, ya?" Kali ini Angel buka suara.
"Kalau itu sih jangan heran! Kan si Agung IPA 5 itu anaknya Pak Hendra yang galak itu, yang wakil kepsek. Yaa aku denger-denger sih Pak Hendra ngasih pesan gitu sama Bu Frida buat ngebimbing anaknya selama sekolah di sini." Jelas Liza kembali yang serba tahu.
"Ahh ngga asik dong kalau caranya gitu, kita mah semua mau kalau gitu." Laila tidak terima dengan penjelasan Liza.
"Yaa kalau gitu coba deh kita minta atau kita bujuk aja Pak Dendi biar jadi wali kelas kita lagi!" Ucap Angel.
"Setujuuu!" Mereka semua serentak mendukung usul Angel.
Setelah ide cemerlang mereka dapatkan pada ngobrol tersebut, mereka pergi ke ruang majelis guru untuk menemui Pak Dendi agar dapat membujuk supaya bisa menjadi wali kelas mereka lagi.
***
Hari sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB. Semua teman-teman Angel dan semua kelas 11 dan 12 sudah pulang karena bebas hari ini tidak ada pelajaran dan boleh pulang lebih awal. Tinggallah Angel dan anak kelas 10 serta anak OSIS yang sedang sibuk dengan kegiatannya. Angel duduk di motor parkiran menunggu adiknya, sendirian.
Dalam kesendiriannya itu, Angel hanya mengedarkan pandangannya ke penjuru arah. Ia tidak sengaja melihat mobil yang terparkir di dekat gerbang sekolahnya. Ia melihat dengan seksama dan benar seperti dugaannya. Itu adalah mobil ayahnya. Ia segera turun dari motor dan berjalan mendekati mobil yang ia lihat.
Ia tidak melihat siapapun di dalam mobil melalui jendela yang semuanya tertutup. Ia kembali ke parkiran dan menunggu kembali. Datang sosok lelaki paruh baya dengan botol minuman di tangan kanannya mendekat ke pintu mobil. Angel berdiri dan memanggil ayahnya.
"Paaak." Panggil Angel sambil berjalan mendekati ayahnya.
"Loh belum pulang? Sukma mana?" Tanya ayahnya.
"Belum, Sukma masih belum selesai. Tapi kok bapak ada di sini?"
"Tadi kan sebenarnya ada undangan bagi orang tua siswa baru buat ngumpul di sekolah, tapi bapak nggak bisa hadir."
"Loh, jadi bapak ke mana?"
"Tadi bapak ada acara di sekitar sini, dan pas lewat ya udah mau sekalian dateng buat ngumpul orang tua, tapi malah udah selesai"
"Ohh gitu, coba aku li.." Belum selesai Angel bicara ada seorang lelaki paruh baya berteriak sangat keras.
"Rupp!" Panggil lelaki paruh baya itu, memanggil ayah Angel. Angel dan ayahnya mencari sumber suara dan mendapatkan pengendara motor yang mendekat ke arah mereka.
"Eh rup, kau kan itu? Mahrup kan?" Tanya lelaki itu sadar ketika orang yang dipanggil terlihat kebingungan dan tidak kunjung menjawab.
"Iya, tapi si.. siapa ya?" Ujar ayah Angel yang disebut Mahrup oleh lelaki itu.
"Ahh.. Aku Rahidin, kita se-angkatan SMA, masa lupa sama ku?"
"Mungkin karna udah lama nggak ketemu, orang mana?"
"Aku di Paraman Ampalu, anakku di sini baru masuk hari ini sekolah." Dengan logat Mandailingnya.
"Wah.. aku juga, anakku baru masuk juga, dan ini satu, udah kelas 12." Jelas ayah Angel sembari menunjuk Angel memperkenalkan pada teman lama ayahnya.
Angel tersenyum ke lelaki tersebut, dan mengangguk memberi sapaan.
"Siapa namamu? Kenal anakku Thariq? Dia kelas 12 juga di sini, kelas unggul." Jelas lelaki itu dan memperkenalkan seseorang.
"Saya Angel, Pak." Ucapnya.
"Um.. Thariq? Siapa ya? Yang mana ya ?" Ucapnya pelan, mungkin hanhay dia yang dapat mendengar.
"Ohh, Thariq saya kenal, Pak." Kata Angel bohong sambil tertawa kecil.Angel berpikir siapa yang dimaksud dengan Thariq tersebut sampai-sampai ia tidak mengetahui nama tersebut selama 2 tahun sekolahnya, ia belum pernah mendengar nama itu yang merupakan teman seangkatannya.
-----------------------------------------------------------
Haloo teman-teman!
Terima kasih teman-teman sudah mau membaca cerita aku
Semoga suka ya sama cerita baru aku ini
Mohon beri vote dan comment ya biar aku semangat nulis ceritanya sampai selesai.
Selamat membaca!
Have fun!