2

18 1 0
                                    

"Ta--tapi..hiks..kun..hiks..tolong jangan a--apa - apakan diaorang. A--aku..hiks.. tak kenal pun korang...please don't be like this...i never know who are you guys...you all come here and suddenly you fight with their...hey,  this is my problem...my privacy and i don't want anybody else help...i can handle this problem by myself, okey..you guys can leave from here..."

Kata hoseok panjang lebar.

"Hoseok, i know about you don't know who we are but if you still like this...we can do dangerous thing....their maybe not going to hospital but their going to... I think you know right...and one more thing, we not a normal people but we are the dangerous men... You will watch their die infront your eyes... which one, die infront you or back on your place before?"

Terang namja tinggi itu dan diakhiri pertanyaan.Hoseok bengong dengan keadaan sekarang.Dia memalngkan pandangan ke arah ex nya yang tengah lihat percakapan itu tanpa ada riak muka yang lain ,yang ada hanya lah pembalasan dendam.

'aku rasa lebih baik balik tempat tadi...event diaorang tetap bunuh ex aku...tapi... Never mind, biar ex aku rasa macam mana aku rasa time diaorang rogol dan curang dekat aku...'

Hoseok berbicara didalam hati sambil memandang group yang tidak ia ketahui siapa.

"You promise not kill them? But actually...i change my mind. You guys kill them...aku nak bagi diaorang rasa macam mana diaorang buat dekat aku..."

Kata hoseok lalu pergi ke arah namja yang memeluknya.

"Good boy. I think we have a light green from your guys ex. So?"

Kata namja dengan tatapan mata yang tajam.

"Heh, biar aku yang pergi. Aku tak kisah ada light green atau tidak."

Kata namja yang entah lah nak describe macam mana but yang author tau dia handsome.

Namja itu baru sahaja ingn menumbuk JK tapi dirinya yang di tusuk pisau. Darah segar keluar dari jantung namja itu. Aliran darah itu mula melemahkan kesedaran namja yang ditikam.

Hoseok menutup mulutnya dengan rapat-rapat lalu berundur beberapa langkah sebelum badan belakangnya terhentak di dada bidang seseorang.

"If you can watch just hug me and wear the earphone with high volume."

Hoseok seperti dihipnotis dia mengambil earphone lalu dipasang kuat volumenya dan memeluk namja dibelakangnya dengan kuat.

" I think you guys should be faster. So your guys can kill them and i wait here with hoseok. Go!"

Arahan namja yang dipeluk hoseok terus diterima baik lalu mula mencederakan mereka semua tetapi mereka yang tercedara dibawa ke rumah banglo 4 tingkat untuk penyeksaan yang seterusnya.

Dirumah mereka.,

Hoseok pov,

Aku menaiki kereta yang mewah dengan 3 namja yang aku tak kenal. Yang pasti lagi 3 naik kereta sambil bawa ex aku.

Actually aku still tak percaya bahawa kun dan winwin dibunuh. Aku takut dengan diaorang dan dalam masa yang sama aku bersyukur diaorang berenam menolong aku untuk bunuh ex aku.

Aku menjeling namja pucat disebelah kanan aku dan di membalas menatap aku dengan gummy smile. Aku tertegun.

"Okey, kita dah sampai. My baby boy, tak nak turun ke? "

Tanya namja yang disebelah kiri aku dengan lemah lembut. Aku memandangnya dengan kali kedua tertegun kerana dia memiliki dimple dipipinya

"Ah, nae."

Kata aku lalu keluar dari kereta. Baru aku sedar bahawa ini bukan rumah aku tapi rumah besar 4 tingkat dan dikelilingi hutan juga perangkap.

"Wae kita dekat sini?  Bu--bukan korang kata nak hantar sa--saya balik? "

Aku dah ragu dengan diaorang selepas melihat senyuman sinis mereka. Boleh jadi gi--

"Argh!"

Pandangan aku kabur? Dah kenapa ni?

*TBC*

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TARGET THE PSYCHOPATHWhere stories live. Discover now