ryujin | yaudah gw mau jalan lagi | nanti sampe rumah gw chat lg
yeji iya by |
ryujin | jijik asu
yeji typo duh 🙄 |
ryujin | 😏😏😏
────
"sial, gw jadi kepikiran lo terus fak" kesal yeji.
"apa hyunjin nembak gw cuma main-main doang ya?" "dia ga serius kan sama gw?" "gw kira dia bakalan berubah, ternyata masih aja kayak dulu, genit" "hyunjin tuh suka beneran ga sih sama gw?"
hanya itu yang sedari tadi berputar-putar di kepala yeji. memikirkan hwang hyunjin membuat dirinya merasa lapar. alhasil dia beranjak dari kamarnya menuju dapur.
ada mamah nya disana sedang menonton televisi "mah, mau makan" ujar yeji.
"aduh, mamah lagi ga masak lagi. kamu beli aja makanan di minimarket depan ya?"
"yaudah, minta uang"
"ambil di dompet mama di kamar"
yeji berjalan kembali ke kamar nya untuk mengganti baju. cuaca di luar cukup dingin karena tadi hujan jadi dia memutuskan untuk memaki hoodie. setelah itu ia berjalan ke kamar mamahnya dan mengambil satu lembar uang berwarna biru.
"mah, aku minta 50 ya?"
"iyaaa!" ujar mamahnya dari sana.
sebenarnya dia malas sekali untuk jalan keluar karena sedang dingin, tapi karena lapar jadi tidak apa-apa.
sesampai nya di minimarket dia mengambil satu cup ramen, satu kotak susu rasa strawberry, satu buah kimbab segitiga, dan satu batang coklat.
yeji lebih memilih untuk makan di depan minimarket "biar bisa liat pemandangan" katanya. padahal didepan minimarket hanya ada tembok rumah.
saat sedang asik-asiknya menyuruput kuah ramen yeji malah dibikin kaget.
"dorr!"
"uhuk-uhuk asuu"
"HAHAHAHAHAHA"
"dih, cakep lu jen begitu?" kata yeji sambil menyedot susu strawberry yang ia beli tadi.
jeno menarik kursi yang ada di depan yeji dan ikut duduk "ngapain sendirian disini?"
yeji menunjukkan cup ramen nya yang hampir habis "ga liat lo? lagian lo ngapain juga disini?"
jeno mengangkat plastik belanjaan yang dia bawa "ga liat lo?"
yeji me-roll bola mata malas "udah ah mau pulang, bye"
"buru-buru banget, tuh makanan nya belum abis"
"peduli apa lo?"
"yaudah ayo gw anter"
"ngga mau"
"ngga mau nolak?" kata jeno sambil tertawa jahil. yeji melemparinya dengan kotak susu yang sudah habis "aduh anjir, baju mahal ini"
"yaudah ayo lah anterin gw pulang"
"lah tadi gamau, labil"
"yaudah gausah, bye" yeji segera berjalan menjauhi jeno.
"yaelah gitu aja baper, sorry sorry ayok gw anter pulang" kata jeno sambil mencekal tangan yeji
"sampe depan rumah ya, jangan turunin tengah jalan"
