Dua bulan setelah kejadian memalukan itu, Yerin terus menghindari Garvin. Tingkah gadis itu makin aneh jika berpapasan dengan Garvin, kadang dia mengambil pot bunga kecil menutup wajah nya itu. Garvin yang semakin hari semakin menunjukkan kejeniusannya, membuat semua guru menyanyangi nya.
"YERINNNN" teriak Kimberly dari ujung koridor yang membuang semua orang melihat nya. "Yak gausah teriak, belum tuli aku tuh" Ucap Yerin sambil mengacak pinggang. "Apakah kau tau, minggu ini akan ada kerja kelompok, dan itu beranggotakan 5 orang" Jelas Kimberly, "lalu kenapa kau heboh seperti itu" Tanya Yerin yang heran dengan bocah satu ini, "jadi kelompoknya ditentukan ssaem dan tadi aku melihat nama ku dan nama mu satu kelompok dan.... " Ucap Kimberly yang menggantung kalimat nya agar Yerin penasaran "yak katakan" Rengek Yerin, "kita satu kelompok dengan Garvin YEY" senang Kimberly, Yerin langsung terduduk lemas dan wajah nya sangat pasrah. Kimberly langsung mengangkat tubuh Yerin, "kau mengangetkan ku, kenapa kau lemas begini harus nya kau senang ada orang jenius dikelompokkan kita, jadi kita hanya duduk manis Yerin sayang" Ucap Kimberly yang berusaha menenangkan sahabat nya itu.
Kini, semuanya sedang didalam kelas berkumpul. "Kalian pasti sudah melihat kelompok kalian, masing-masing bahas tugas kalian dan waktu pengumpulan adalah minggu depan." Jelas guru yang memberi tugas kelompok. Yerin hanya bengong sedari tadi, sementara Kimberly senang karena ada makhluk pintar dalam kelompoknya. "Yang ada dikelompok kita ada kau, aku, Garvin, Minrae, Shasha, akan aku tanyakan mereka kapan mereka senggang." Jelas Kimberly panjang lebar kepada Yerin, si Yerin nya malah bengong. "WOE, JANGAN KESAMBET" Ucap Kimberly sambil menepuk Yerin keras, si Yerin malah makin bengong, "terserah aja" Ucap Yerin dengan pasrah.
Mereka merencakan membuat kerja kelompok di rumah Yerin besok, Yerin yang pasrah hanya mengiyakan mereka. Garvin yang heran melihat gadis ini sejak kemarin menghindari nya, dan ketika tau mereka sekelompok gadis itu terlihat seperti tidak ada nyawa. "Jadi apa yang akan kita kerjakan untuk tugas kita" Akhirnya es batu ngomong eh Garvin maksudnya, "terserah kau saja, kita mah ikut aja" Ucap mereka serentak, Garvin hanya mampu menggelengkan kepala nya, kenapa dia bisa jenius, terkadang pertanyaan itu sering terlintas di otak nya.
Saat pulang sekolah, Yerin bersama adik nya pulang, sementara Kimberly dia sudah dijemput oleh supirnya. Garvin tampak menunggu jemputan nya...namun tidak kunjung datang, adiknya Yerin yang mengenal Garvin menawarkan nya untuk pulang bersama, kakaknya langsung menginjak keras kaki adiknya itu, Garvin hanya melihat mereka berdua, pada akhirnya Garvin pulang dengan kedua kakak adik itu. Di dalam mobil hanya senyap tidak ada percakapan apa pun. Sesampainya dirumah, Garvin berterima kasih kepada mereka dan langsung masuk kedalam rumah nya.
"Kau ini untuk apa mengajaknya" Omel Yerin, "ya kan kasihan eonnie ku sayang daripada dia nunggu lama yaudah pulang bareng kan cepet" Ucap Charless dengan santainya. Yerin yang mendengar nya pun ngambek dan langsung pergi ke kamar nya, Charless hanya melihat heran kakak nya yang kini menuju kamarnya, entah kesambet apa. Pada saat makan malam, Yerin pun tidak turun dia terus mengurung diri. Eomma yang heran langsung pergi ke kamar Yerin dan menarik Yerin turun, "eomma, sedang tidak ingin makan" Rengek Yerin, "kau harus makan, jika tidak kau akan sakit" Tegas eomma, "nee, arraseo aku makan" Pasrah Yerin.
Yerin anak nya emang gitu, kalau udah badmood pasti males ngapa-ngapain. Eomma yang udah paham sama sifat anak nya yang satu ini langsung menarik nya keluar kamar, jika tidak bisa bisa dia sakit. Berbeda dengan charless yang kalau lagi badmood dia akan makan banyak dan tidak banyak omong. Begitulah sifat kedua anak keluarga kecil itu.
Hai guys, aku kembali lagi dengan ceritaku. Hayo ngaku siapa yang kayak Yerin. Tolong komen dan vote ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
just friend
Romancekalian pernah digantungin? hubungan engga ada kejelasan? kalian senasib sama Jeon Yerin. Dibaperin terus tapi engga di halalin, capek tau. Udah di kode eh si doi engga peka. Lebih baik tidak pernah bertemu dengan dia tapi takdir berkata lain. So, tu...