Masquarade 5 : An Outsider

86 8 0
                                    

Disclaimer: I own nothing. Inuyasha belongs to Rumiko Takahashi and Goblin Slayer written by Kumo Kagyu and illustrated by Noboru Kannatuki. I will make no money from this fic, I write for my own enjoyment and the enjoyment of my readers.

Summary : Tak pernah ia duga bahwa hari pertama petualangannya terlepas dari ras kerdil hijau yang bengis cukup membuatnya kewalahan. Sang Goblin Slayer berpikir bahwa hari itu adalah hari terakhir dadunya dilemparkan oleh Para Dewa. Kematian laksana tepat di hadapan. Hingga, sudut matanya menangkap seorang wanita berparas jelita mengenakan pakaian berwarna putih dan bawahan merah menyala.

Rate : T

*Goblin : monster hijau kerdil

*Guild : Tempat berkumpulnya para petualang untuk mengambil tugas, juga tempat bagi para warga meminta tolong untuk suatu tugas dengan menyertakan sejumlah imbalan.

...

..

.

"Saat kecil, kupikir bisa jadi petualang jika dewasa nanti. Meninggalkan desa dan membunuh monster jahat yang mengancam nyawa banyak orang. Meskipun tidak bisa jadi pahlawan, kupikir ... setidaknya bisa jadi petualang."

Pria bersurai abu-abu muda itu melompat ke belakang, menghindari sulur-sulur serupa akar yang hendak meraih pergelangan kakinya. Pedangnya sama sekali belum berhasil menyentuh makhluk yang kini menjadi musuh.

Apa yang ia lakukan di sana? Seperti biasa, ia mengambil salah satu tugas yang ada di Guild.

Informasi awal yang ia terima hanyalah banyaknya pria di suatu desa yang menghilang setelah bertemu wanita asing berparas jelita di perut hutan. Sayangnya, para prajurit kerajaan yang menyelidiki keberadaan perempuan itu ke dalam rimba ikut lenyap tanpa kabar berita.

Pada akhirnya, ada satu calon korban yang berhasil selamat. Penyintas itu bersaksi bahwa wanita cantik yang ditemuinya menjelma menjadi sesuatu yang mengerikan sebelum berusaha melahapnya bulat-bulat. Walau ketakutan setengah mati, pedagang itu berhasil memacu kaki dan melepaskan diri.

Dan kini, sang petualang yang berjasa besar dalam binasanya golongan goblin itu menatap langsung kengerian yang diceritakan: monster dengan regenerasi luar biasa yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Adrenalin melonjak, biarpun begitu, kepalanya tetap dingin. Laki-laki itu memikirkan berbagai macam cara selagi matanya sibuk mencari celah. Ia belum kehabisan akal, satu demi satu taktik ia gunakan. Biarpun begitu, pengandaian sempat terlintas di benaknya.

Andai saja tugas itu ia ambil bersama kawan-kawannya ...

Sejak awal karirnya, ia memang selalu mengambil satu pekerjaan sendirian. Kelompok yang berisi lima orang termasuk dirinya itu_bila bukan karena permintaan khusus_hanya terjadi karena kebetulan luar biasa yang di atur sedemikian rupa oleh Dewa-Dewi di atas sana.

Dan, entah mengapa, kala ia mengambil quest pada hari itu, ia tidak bertemu dengan Pendeta berambut pirang, Peri Pemanah, Dukun Kurcaci, dan Pendeta Kadal bermartabat yang akhir-akhir ini mengiringi perjalanan hidupnya.

Hari itu, belasan petualang ada di guild. Namun, dikarenakan imbalan yang tidak melimpah, tiada yang melirik tugas tersebut. Melihat urgensi yang ada bagi penduduk desa yang menjadi tempat kejadian dan merasa pangkatnya cukup untuk menuntaskan masalah itu sendirian, sang pemburu segera beranjak tanpa menunggu seorang pun menemani.

Merampas diri dari renungan, lelaki itu kembali memfokuskan pikiran. Tak pernah ia duga bahwa hari pertama petualangannya terlepas dari ras kerdil hijau yang bengis cukup membuatnya kewalahan.

Selcouth MasqueradeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang