Bandung, 22 Desember 2011
TK Pelitaa Nusa Ceria
9:30Chanyeol bergegas keluar ruangan tempatnya bekerja. Kaki jenjangnya
Melangkah tempat mobilnya terparkir.Raut wajahnya berubah cemas saat ia sadar bahwa waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi.
Dimana ia sudah terlambat menghadiri acara di tempat anak semata wayangnya menempuh pendidikan.
"Yongie... maafin ayah nak"
Chanyeol tidak tenang di tempatnya, jalanan di depannya yang biasa lenggang tiba-tiba berubah menjadi macet.
Seolah menertawakan dirinya dan sengaja, agar ia semakin terlambat.
Chanyeol mangkir dari acara itu, sudah satu setengah jam.
Ia khawatir, anaknya akan sedih karena pasti hanya ia yang belum di dampingi orang tua.
Menjadi orang tua tunggal bagi anaknya, sekaligus bos di suatu perusahaan, membuat chanyeol serba kesulitan.
Tapi, sesulit apapun dan selelah apapun ia bekerja, anaknya akan tetap menjadi prioritasnya sampai kapanpun.
Termasuk sekarang.
Chanyeol bahkan sampai membatalkan meeting dengan client, hanya karena ia sadar ia sudah terlambat dalam durasi waktu yang cukup lama.
Chanyeol akhirnya bisa tersenyum lega, saat jalanan mulai melenggang, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hingga setengah jam dirinya sampai di sebuah gedung dengan plang "TK Pelita Nusa Ceria" di depannya.
.........
Chanyeol memasuki gedung itu dengan langkah santai, cool, dan terkesan elegan.
Ia tersenyum dan menyapa para ibu yang juga menghadiri acara anak mereka tersebut.
Sesaat kemudian, chanyeol sadar ia adalah satu satunya lelaki dewasa yang berada di sana.
Tapi lagi lagi, ia hanya terkekeh kemudian mempercepat langkahnya.
Para ibu, dan beberapa guru di sana tersenyum melihat chanyeol yang tersenyum sangat tampan dan menawan.
Lalu, tanya timbul di benak mereka.
"Dimana istrinya?"
Tetapi mereka masih terpana, menatap gerak-gerik chanyeol dengan tatapan penuh minat, dan semakin terpana ketika melihat chanyeol tersenyum kearah anak kecil berwajah manis dengan tubuh yang lumayan berisi itu.
"Ayahh.. " sahut anak itu ceria.
"Ayahh kirain yongie, ayah nggak bakalan datang" anak itu merentangkan tangannya sambil tersenyum ceria.
Chanyeol terkekeh, kemudian memeluk malaikat kecilnya itu.
"Ayah pati datang yongie... bagaimana penampilannya? Sukses?"
Anak yang di panggil yongie itu tersenyum senang, ia mengangguk antusias.
"Iya! Ibu ibu di sini pada suka, tapi ayah-
Chanyeol mengernyitkan dahi dan menarukhan pusat perhatiannya pada anaknya itu.
-cuma yongie yang nggak diharin sama ibu... teman teman yang lain sama ibunya.." cicit anak itu.
Chanyeol tersenyum maklum, kemudian mengusap kepalanya.
"Ayahh..."
"Iya? Ada apa lagi sayang?"
Anaknya tersenyum, hingga mata bulatnya menyipit lucu. Chanyeol ikut tersenyum, menunggu ucapan yang akan terlontar di bibir mungil anaknya itu.
"Selamat hari ibu, ayah..."