chapter 13

60 12 4
                                    

"Minhee! Dongpyo!"

Eunsang berteriak saat masuk kedalam kelas sambil berjalan mendekati kedua temannya yang sedang sibuk dengan ponsel masing masing.

"Apa sih, sa? Tumben banget teriak teriak kayak gini." Tanya Dongpyo yang sudah mengalihkan tatapannya dari ponselnya yang sedang menunjukkan akun online shop sepatu.

"Gak ada sih." Jawab Eunsang santai dan duduk di kursi milik temannya yang lain.

"Gak guna banget anjir lo heboh teriak kayak orang kesurupan gitu." Sahut Minhee. Kali ini ia tidak sedang melakukan video call bersama kakak kelas tersayangnya, namun ia tengah membaca beberapa artikel yang Eunsang tidak tahu tentang apa itu.

"Bosen banget gue, kenapa sih harus janjian berangkat pagi pagi gini? Sekolah masih sepi kali." Ujar Eunsang mendengus kesal kemudian membuka buku paket kimia milik Dongpyo.

"Minhee tuh, emang kurang kerjaan anaknya ini." Jawab Dongyo sedangkan Minhee hanya mendengus tidak suka. "Oh, apa lo lagi berantem ya sama kak Yunse? Hayoo.."

Minhee berdecak dan mengabaikan pertanyaan Dongpyo tadi.

"Emangnya mereka kenapa? Kok bisa berantem?" Tanya Eunsang. Dia gak tahu apa apa tentang temannya itu, Minhee gak ada cerita apapun ke dia atau Dongpyo didalam grup.

Dongpyo menoleh ke Eunsang. "Kemarin mereka jalan tuh berdua, sih kakak malah ketemu mantannya. Beneran mantan sih itu, mereka sibuk ngobrol, Minhee dikacangin. Karena itu mantan kak Yunseong, Minhee gak suka dong liatnya. Cewek itu pernah jadi pacarnya kak Yunseong, berarti pernah ada perasaan yang special antara mereka, kali aja cewek itu masih nyimpan perasaan ke kakak kesayangannya." Jawab Dongpyo diangguki oleh Eunsang.

"Kok lo tau sih Pyo? Lo mata mata, ya? Gue kan gak ada cerita ke lo." Tanya Minhee. Laki laki rambut blonde itu tidak lagi menyentuh ponselnya karena sudah terlanjur tidak mood ketika mendengar nama sih kakak kesayangannya disebut.

Dongpyo menyengir kearah Minhee. "Kak Yunseong sendiri cerita." Jawab Dongpyo.

"Jadi Minhee minta kita datang pagi pagi gini cuma buat dia ngehindar dari kak Yunseong gitu?" Dongpyo mengangguk. "Yaelah Hee, macem bocah Lo ngehindar kayak gini. Selesain masalah lo bukan malah lari kayak gini. Lagian itu kan cuma ngobrol doang. Lo boleh marah tapi kalau lari gini mah kapan selesai coba masalah lo?"

Minhee menghela nafasnya. "Gue masih gak berani ketemu kak Yunseong, Sang. Kemarin pertama kalinya dia ngebentak gue. Gue takut, dia serem kalo lagi marah." Jawab Minhee.

Eunsang menatap Serius Minhee. "Kak Yunseong itu orangnya gak akan marah lama sama pacarnya. Kak Yunseong itu tipe cowok yang berani minta maaf. Tapi Hee, disini lo sama kak Yunseong juga salah. Jadi, kak Yunseong memang harus minta maaf, tapi lo juga harus lebih dulu minta maaf."

"Enggak Sang, ini salah kak Yunseong mengabaikan Minhee buat ngobrol sama mantannya. Itu mantannya kak Yunseong loh, bukan teman atau yang lain, jelas aja Minhee marah." Sahut Dongpyo.

"Gini loh Pyo, Minhee gak minta penjelasan apa apa kan sama kak Yunseong?" Tanya Eunsang yang membuat Dongpyo terdiam karena ia tahu Eunsang masih ingin melanjutkan pembicaraannya. "Oke, itu memang mantan kak Yunseong, pernah punya hubungan special sama kak Yunseong, pernah punya perasaan yang sama kayak kak Yunseong, pernah jadi salah satu orang penting dalam hidup kak Yunseong. Tapi, Minhee gak tau kan masalah mereka putus apa? Minhee gak nanya hal kayak gitu. Lagian emang kalau putus harus musuhan? Enggak kan? Putus masih bisa temenan. Gak semua hubungan yang diakhiri kemudian malah perang dingin, enggak." Ujar Eunsang.

"Kak Yunseong ngenalin dia sebagai mantan, Sang." Cicit Minhee.

Eunsang menghela nafasnya kasar kemudian menepuk pundak Minhee. "Kak Yunseong ngomong kayak gitu karena dia jujur, Hee. Emang lo mau dibohongin sama pacar lo sendiri dengan dia ngomong kalau itu temannya padahal itu mantannya? Lebih baik kak Yunseong jujur daripada dia harus bohong sama lo. Disetiap hubungan pasti harus saling jujur, kan? Kak Yunseong udah jujur itu dan harusnya lo gak marah kayak gini sampai katanya kak Yunseong ngebentak lo itu berarti emang lo udah nuduh dia yang macem macem tanpa kebenaran."

Rival, Katanya (Junsang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang