Welcome
Selamat membaca
X__(SaTu) __X
*
*
*
Hap
"Berhenti!!!" Teriakan menggelegar dari seorang pria paruh baya yang ada di belakangnya dengan muka merahnya berusaha meraih tubuhnya.
Sepanjang perjalanan setapak menyelusuri jalan dengan kejar-kejaran itu yang bisa di bilang tidak lurus untuk jalan yang berkelok-kelok. Disampingnya gedung-gedung kosong berjejer di kanan dan kiri.
"Kena kau!! Mau lari kemana Hah!" Akhirnya setelah pak tua percepat larinya berhasillah memblock jalan keluar untuk orang yang ada di depannya.
"Engga tuh!" Jawab seorang yang di kejar pak tua itu dengan ogah-ogahan.
"Dasar Awas aja. Woi, kenapa kalian diam aja. Tangkap!!" Dia memberontak di dalam cengkeraman pak tua itu yang langsung meminta bantuan anak buahnya di belakang yang tertinggal.
"Udahan dong penat ni"
"Lah, si bocah rusuh. Sini kau biar tak pencet pencet biar kau kapok"
"Alahai pak, anak kecil gini juga ditanggapin, tak mencontohkan yang terbaik apa buat yang laen? "
"Tak usah ceramah, saat ini bukan yang tepat. Lagi pun kau yang mulai."
"ingat umur. Udah tua juga, encok tuh pinggang"
"Diam. Tangkap dia" Suruhnya yang berada di belakangnya.
Haduh laper batin disya
"Lah kemana dia!!" Ucapnya setelah melirik anak buahnya sebentar.
"Kami tidak tahu!!" Jawab anak buahnya yang beranggota lima orang.
"Engga ada alasan. Cepat tanggap dia. Sekarangg!!!" Perintahnya.
"Baik!!" Mereka langsung berpencar mencari.
Diseberang gedung jalan seorang sedang tertawa seakan hal lucu baru saja ia lakukan.
"Hahaha mau main-main dengan tia. Huh dalam mimpi. Hihihi" Tia kembali jalan menuju tujuan awalnya
Udara semakin dingin di musim seperti ini lebih nyamannya di atas surga kasur yang empuk serta selimut yang lembut Sedangkan sekarang Tia tersesat saat mau ke tempat tinggalnya karena orang-orang tadi.
"Hadehh.. Kalau kayak gini kan bagus aku tidak lihat pertunjukan tadi" Keluhnya
Walaupun dia sudah bebas di luar tidak berkemungkinan kalau sebentar lagi orang orang itu menemukannya. Oh tidak, bagaimana kalau orang orang itu menemukan tempat tinggal nya?
Duh bisa berabe ni.pikirnya
Dengan langkah gontai ia menelusuri jalan jalan setapak sampai menemukan Seorang lelaki dengan tiga orang pria berbadan kekar dan berbaju hitam sedang mengangkutnya. Kemungkinan ia cedera karena ia pingsan tidak bergerak.
Tia bersembunyi secara mendadak. Menunggu mereka keluar dari lorong. Mengambil balok kayu besar yang ada di ujung bawah kakinya. Ia merasa ingin menolong pria itu karena dipikirannya pria itu membutuhkan pertolongannya dari penampilan yang lusuh begitu berbeda dengannya.
Dia tidak tau yang ia lakukan ia akan mengubah jalan kehidupannya kelak
***
Terhitung sudah beberapa hari ia disini menyenangkan juga sih walaupun sedikit membosankan ya membosankan.
Disya menggeram marah ketika waktu tidurnya terganggu oleh gedung sebelah kamarnya yang terdengar sangat bising oleh suara suara yang mengerikan kalau menurutnya. Tak tahan lagi maka ia segera pergi dari sana dan perlahan arah kakinya menuju taman yang terdapat kue bronis mints kesukaannya itu sudah ada.
Belum beranjak dari tempat awalnya berada ia dikejutkan kedatangan si pak tua yang lusa lalu mengganggunya karena ia penasaran dengan kumis pak tua itu yang sebelah besar ke atas dan kirinya besar ke bawah wkwk.
Dengan menyeringai Disya membalasnya dengan lari max kecepatan menghindarnya yang langsung di ikuti oleh bujol curut pak tua itu dengan teriakan yang menyelengkit mirip suara nya mak emak kasurnya terbanjiri air yang tak sedap di dengar. Iuhhh
Btw ini dah sampai perempatan ya. Cari aman di tempat ramai malas bangeutt bangeut pagi pagi dah nguras tenaga belom lagi waktu tidur plus pasokan pagi ini perut belom penuh lagi.
Yang datang pulam pun tiba. Tak diundang pun kian berdatangan. Termasuk si pak tua itu tak bosan apa anak kecil gini juga
"Hallo pak" sapa ku karena aku bosan ya udah deh gas teros.
"Berani juga ni bocah udel" sewot pak tua ituSetelah ku pikir dia ini pms kali ya makanya gitu apalagi mukanya pengen bangrt ku unyek unyek saking geumeusnya
Yeuh situ kali udel. Tuh udel mu nampak di hidung mu nampak kali blom mandi dah melek aja tu mata minta di kantongin biar ketutup.
Bosan tau gak sih apalagi liat muka pak tua depan onoh noh. Cih
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess
RomanceAlur cerita yang Tuhan buat tidak bisa di prediksi oleh manusia biasa untuk mengubahnya