satu tahun yang lalu....
Arsy sudah mencapai setengah perjalanan mengantar kedua orangtuanya ke bandara, Iselle dan Bian menuju Los Angeles untuk bekerja, gadis itu sempat merasakan hal buruk akan menimpa Iselle dan Bian, namun ia bersikap biasa dan melanjutkan perjalanan arah bandara yang sudah semakin dekat.
" Mommy, daddy. Apakah kalian yakin untuk pergi sekarang?." Arsy bertanya kesekian kalinya.
" Tentu saja sayang, karena ada pekerjaan yang harus diurus disana. Tenang Arsy, kami akan mengabarimu setelah sampai, oke?." Iselle meyakinkan Arsy bahwa semua akan baik baik saja.
" Yes Mommy. " lirih Arsy.
Mobil yang ditumpangi mereka pun berhenti di area bandara, Iselle dan Bian segera turun agar tidak tertinggal pesawat, sebelum itu Bian memberikan selembar surat kepada Arsy terlebih dahulu.
" Surat apa ini, Dad? " Arsy menatap Bian dengan ekspresi bingung.
" Nanti saja kamu buka setelah sampai rumah sayang, Daddy pamit." Bian segera masuk kedalam bandara dengan tergesa.
Arsy hendak menyusul Bian tetapi ia bertabrakan dengan seorang pria.
" Aduh! " Arsy tersungkur dan memegang lututnya yang merah.
" Kalo jalan liat liat dong om! " Arsy menatap kesal pria dihadapannya
Pria itu hanya mengedikkan bahu acuh dan melanjutkan langkahnya yang tertunda.
" Dasar om sialan, amit amit deh ketemu lagi ama tuh orang " Arsy menggerutu sembari mencoba berdiri dari lantai bandara dan meninggalkan tempat.
Gue sumpahin tuh orang nikahnya sama cewek jadi jadian! batin Arsy.
Arsy sudah sampai di hunian mewah bernuansa putih bercampur pink, ia melangkah menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.
Kamar itu bernuansa coklat berbalut guratan putih yang bermakna kayu, terdapat ranjang berukuran besar, lantai kayu dan lemari berwarna hijau daun yang menambah kesan menyatu dengan alam. Memang Arsy sangat menyukai alam sekitar dan pemandangan. Di bagian tembok kamar pun terdapat lukisan bertuliskan nature.
Arsy menghempaskan tubuh mungilnya ke permukaan kasur yang empuk, mengecek pesan apakah Iselle sudah mengabarinya atau belum.
Namun Iselle belum juga megiriminya pesan apapun, hanya percakapan dua hari yang lalu soal Arsy ingin memakan nasi Padang bang Jo.
Mommy ><
19, 09, 2019
Mom, beliin nasi Padang bang Jo nanti pas pulang yaa.
Jangan nasi Padang Arsy, nasi pecel aja gimana? Yang di pertigaan ituloh.
Sekali aja mom, denger² disana nasi Padangnya enak loh.
Beliin plis hehe.
Oke, beli satu aja, belum tentu abis nanti.Oke mommy sayang, cepet pulang.
Read
Arsy sangat bosan menunggu kabar dari Iselle dengan menonton televisi, tak sengaja ia melihat berita kecelakaan pesawat.Kabar terkini, sebuah pesawat jatuh diarea perbatasan, saat ini Tim SAR sedang melakukan evakuasi para korban yang hilang.
DEG
" Mommy dan Daddy pasti selamat, gamungkin menjadi korban kan?. Selamatkan mommy dan daddy, Tuhan " lirih Arsy.
Gimana prolognya?
Suka nggaa hehe
Udah dapet ga feelnya?
Mohon maaf gabisa bikin prolog sebagus yang lain :(Stay tune di Risalah Hati!
YOU ARE READING
risalah hati
General Fictionupdates on Tuesday and Saturday. Arsylla Poetry terpaksa menikahi pria tua dingin juga gila kerja yang ditemuinya setahun lalu di bandara saat mengantar kedua orang tuanya ke Los Angeles dan berujung naas karena pesawat yang ditumpangi mereka jatuh...