"Sekeras apapun gua mencoba ikhlas, tetep ada rasa iri ngeliat lo bahagia sama dia."
__
Gua Ambita. Cewe kece yang sering numpang tidur di rumah Cakra. Jangan tanya kenapa, pasti ada aja alasan buat gua numpang di rumah nya dia. Mulai dari genteng bocor, kamar mandi rusak, listrik konslet, sampe pernah rumah gua berantakan kaya abis perang dan gua memutuskan buat tidur dirumah Cakra.
Oh, jangan bilang kalian ngira dia pacar gua. Nol besar. Dia cuma sahabat gua, sebatas sahabat.
Lagian, dia juga udah bahagia sama pacarnya. Kalo pacarnya bad attitude atau gak ngebolehin Cakra main sama cewe lain sih, rencananya mau gua labrak. Sayangnya cewe Cakra itu sopan, bahkan lebih sopan dari suara gua.
Maka dari itu gua memutuskan untuk ikhlas merelakan sahabat gua buat dia. Lagian kalo Cakra lagi bucin, gua juga bakal cari orang lain buat diajak main bareng. Jangan salah, gua juga sering pacaran, cuma gaada yang bertahan lama. Kaya, gua cuma lagi pura - pura aja.
Karena emang aslinya, cuma Haidar Cakrawangsa yang sejak dulu ada di hati gua.
__
"Ambi, halo!"
Sapaan ceria pagi itu Ambi dengar pertama kali dari cewe cantik dengan rambut bergelombang yang berjalan di sebelah Ambi.
"Hai juga Chell. Baru pulang ibadah?"
"Iya, lo mau pulang kan? Bareng yuk, gua juga mau ke rumah Haidar."
Itu Michelle, pacar Cakra yang sekarang jadi salah satu sahabat Ambi. Kebiasaannya setiap hari minggu yaitu mengunjungi rumah Cakra yang juga kadang jadi tempat singgah Ambi.
Biasanya saat Michelle ke rumah Cakra, ia akan menemukan Ambi sudah ada disana. Namun kali ini kebetulan ia bertemu Ambi yang sedang berbelanja di minimarket dekat rumahnya.
"Eh, yaudah ayo."
Ambi tak mau repot membawa belanjaanya sampai rumah dengan berjalan kaki. Karena itu ia memutuskan ikut bersama Michelle yang kebetulan bawa mobil.
"Udah semua ini?" tanya Michelle bersiap menutup pintu belakang.
"Udah kok, sorry belanja gua kebanyakan."
Ambi jadi sungkan sendiri saat melihat belakang mobil Michelle dipenuhi barang belanjaanya. Apa boleh buat, salahkan bunda nya yang menyuruh belanja sebanyak itu. Uang yang dikasih kurang pula, terpaksa Ambi mengeluarkan uangnya sendiri untuk menutupi kekurangannya.
"Gapapa kali. Tumben banyak belanjanya, ada apa emang?"
"Ada saudara jauh dateng, bunda jadi ribut sendiri mau masak - masak."
Michelle terkekeh kecil sembari menjalankan mobil keluar area parkir.
"Kebiasaan bunda kalo ada tamu pasti ribut sendiri ya Mbi."
Ambi hanya tertawa menanggapinya. Iya, memang sedekat itu Michelle dengan keluarganya sampai ikut memanggil ibu Ambi dengan sebutan bunda. Ambi sih tidak masalah, justru ia suka punya teman serasa saudara selain Cakra.
Ting!
Ponsel Michelle bergetar, menandakan ada pesan yang baru saja masuk. Via melihat sekilas, lalu tersenyum geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawangsa.
Teen FictionPersahabatan beda agama jadi tembok paling tinggi untuk ungkapkan rasa. Saat mereka saling sadar, sudah ada pengganti bagi salah satunya. ft. nct lee haechan