Kaki jenjang pemuda itu melangkah dengan santai di koridor sekolah, tangannya memegang sekotak susu almond yang tadi ia beli, sesekali menyedotnya. Soobin berjalan seorang diri hendak menuju ke perpustakaan. Soobin sama sekali tidak mempedulikan tatapan mata para murid yang memandang ke arahnya, ia hanya akan membalas sapaan orang yang menyapanya saja, tidak dengan orang yang hanya menatapnya seolah-olah Soobin adalah aktor papan atas.Soobin sampai di perpustakaan diikuti tegukan terakhir susu almondnya, ia membuang kotak yang sudah kosong tersebut kedalam tong sampah di dekat perpustakaan.
Setelah melepaskan sepatunya dan meletakkan di rak, ia kemudian melenggang memasuki perpustakaan. Tempat itu terlihat sepi karena hanya ada beberapa murid saja.
Mata pemuda itu menjelajahi rak buku bagian sastra, saat dirinya telah menemukan buku yang dicarinya, Soobin berjalan kearah tempat baca, matanya memicing begitu melihat punggung mungil seorang gadis bersama temannya. Dengan langkah lebar–sesaat Soobin telah sampai di depan meja yang gadis itu tempati, didepannya terdapat laptop yang menyala.
"Hai." Soobin menyapa setelah mendudukkan dirinya tepat didepan Arin.
Arin hanya menatap malas keberadaan Soobin didepannya, kemudian kembali fokus pada laptopnya. Binnie yang melihat hal tersebut menghela nafas pelan kemudian mengalihkan atensinya pada pemuda didepan mereka.
"Sorry, Bin. Arin lagi pms makanya kayak gitu." Ceplos Binnie tanpa memfilter ucapannya, gadis itu sama sekali tidak mempedulikan tatapan membunuh yang Arin layangkan padanya, membuat Arin mendengus kesal.
"Oh, gitu."
Kini Soobin menutup kembali bukunya yang barusan sempat ia buka, sudah tidak tertarik. Menurut pemuda itu, gadis didepannya jauh lebih menarik untuk dilihat.
Binnie yang merasa menjadi obat nyamuk–akhirnya memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya, Arin yang melihat itu lantas menginterupsi.
"Mau kemana?"
Binnie segera memutar otak, dirinya memasang ekspresi wajah sesantai mungkin untuk kemudian menjawab, "Gue haus, mau beli minum bentar."
Arin memandangnya penuh selidik, "Bukan sengaja mau biarin gue sama adek kelas ini berduaan, kan?"
Menipiskan bibirnya, Binnie mengangguk entah apa artinya. Arin menaikkan sebelah alisnya heran.
"Serius gue cuma mau beli minum."
"Yaudah gue nitip, jangan lama-lama!"
Kemudian Binnie melenggang pergi meninggalkan perpustakaan dengan menoleh sebentar kearah Soobin, kemudian mengedipkan sebelah matanya. Arin yang melihat itu lantas melebarkan matanya.
"Bye, Kak Binnie!" Teriak Soobin setelah melihat Binnie keluar dari perpustakaan.
Pemuda itu kemudian tersenyum melihat Arin yang tengah memandang heran kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU || Choi Soobin
Fanfiction"Mau bagaimana pun, aku bakalan tetap lari ke kakak." -RUN ON YOU- -Soobin x Arin- Start : 7 Januari 2021 End : -