Pagi pagi sekali,koridor sekolah sedang di hebohkan dengan sebuah undangan pesta ulang tahun ratu sekolah sekaligus pemilik sekolah ini, jennie kim.Jisoo selaku sahabatnya pun ikut senang saat jennie memberikannya undangan secara langsung.
"Lu ngundang satu sekolah jen?" Tanya jisoo seraya menatap kartu undangan yang jennie berikan
"nope,cuman angkatan kita doang---dan yang boleh datang ke party gua itu khusus untuk 16 tahun keatas" jelas jennie
jisoo mengkerutkan dahinya tidak mengerti,"kenapa harus 16 tahun keatas?"
"karna party gua bakal di rayain di----bar terkeren yang ada di kota ini!!" seru jennie dengan raut bahagianya
bar?oh tidak tidak,mendengar kalimat bar jisoo sudah merasa pesimis karna pastinya sang ayah tidak akan mengizinkannya pergi ke tempat haram itu.
"jisoo,lu pasti datang kan?" Tanya jennie seraya menggegam kedua pundak sahabatnya
"ehhmm gua gatau jen" balas jisoo takut takut,ia tidak bisa berjanji akan datang karna kalau sampai ia ketahuan pergi kesana entah hukuman apa yang akan menantinya dirumah
kemungkinan terburuknya dia dicoret dari kartu keluarga,namun ada yang lebih buruk lagi---ia bisa bisa dipaksa menikah karna kelakuan buruknya.
"Ayo dong jis sekali ini aja,lu gabakal mati kok di tangan ayah lu cuman gara gara pergi ke bar doang---
i mean,hello! Lu itu udah 17 tahun bukan anak kecil yang harus digandeng mulu kalau mau kemana mana" dumel jennie panjang lebarjisoo menghela nafas sejenak,kemudian mengangguk pasrah."tapi gimana caranya gua izin sama ayah jen?"
"serahin itu ke gua,pulang sekolah gua yang bakal izin langsung ke ayah lo" ucap jennie tanpa beban,jisoo tersenyum mendengarnya---beruntungnya ia memiliki jennie yang sangat pandai mengambil hati orang tuanya
"Terus gua ke bar nya naik apa?" lagi lagi jisoo bertanya
"Sama pacar lu,si albino itu"
Jisoo memasang wajah masamnya,"ayah gak suka sama sehun jen"
"Seriuosly?!cowok se sempurna sehun gak di restuin sama ayah lo?kacau sih" jisoo hanya mengangkat bahunya tak mengerti dengan pemikiran sang ayah
sehun itu tampan,pintar dalam segala macam pelajaran namun satu kekurangan sehun yang membuat ayah jisoo tidak merestui anaknya berpacaran dengan sehun---
yaitu karna gaya sehun seperti berandalan,padahal sehun sama sekali bukan berandalan dia itu goodboy yang suka bergaya layaknya badboy.
"pasti gara gara penampilan sehun ya?" Tebak jennie dan jisoo hanya mengangguk lemah
"Terus setelah ayah lu tau kalian pacaran gimana?" Tanya jennie
"ayah suruh gua mutusin sehun,tapi sampai sekarang kita masih pacaran walau diam diam dari ayah" jennie bernafas lega mendengarnya,pasalnya ia tau betul bagaimana indahnya kisah cinta sehun dan jisoo selama 2 tahun terakhir ini.jadi sangat disayangkan kalau hubungan mereka sampai kandas begitu saja
"yaudah ntar bilang aja ke ayah lu,dijemput sama supir gua---tapi sebenarnya si sehun yang jemput, biar kalian bisa berangkat bareng juga" jennie ini memang sangat cerdas,ralat dia sangat cerdik maksudnya
Jisoo mengangguk setuju dengan ide cemerlang jennie,"pinter juga ya lu---okay!besok malam gua bakal nyuruh si sehun jemput gua"
seru jisoo bersemangat,yang harus ia tunjukkan nanti adalah kemampuan aktingnya agar dapat lebih meyakinkan sang ayah.
✌︎✌︎✌︎
Sepasang sahabat itu saat ini berada di dalam mobil jennie,dalam perjalanan menuju kerumah jisoo.karna seperti yang jennie katakan tadi dia akan meminta izin pada ayah jisoo,agar sahabatnya itu di izinkan pergi.
"Jen?lu kok langsung belok kiri?" Tanya jisoo panik sekaligus kaget dengan perbuatan sahabatnya itu,padahal jelas sekali tertera
'belok kiri ikuti isyarat lampu'
Jennie terlihat tidak memperdulikan ucapan jisoo,"yaelah jis,santai aja kali kaya baru pertama aja nerobos lampu merah"
"kalau kita di---"
prrittttt
"berhenti!" entah darimana,seorang polisi tiba tiba saja muncul dari trotoar sebelah kiri mereka dan menghentikan mobil dengan pluit sekaligus suara lantangnya
"Kita dalam masalah jen" bisik jisoo yang saat ini sudah panas dingin,doanya dalam hati adalah semoga saja yang menilangnya adalah seorang polisi murah hati
Tukk tukkkk
jennie menelan salivanya gugup,kemudian menurunkan kaca mobilnya.terlihat lah wajah sang polisi yang sangat tampan dengan atribut lengkapnya beserta kacamata hitam.
"Selamat siang,ibu baru saja melanggar lampu merah tadi--- dengan terpaksa ibu saya tilang" ujar polisi itu seraya menuliskan sesuatu di kertasnya
"p-pak please izinin kita pergi ya" ucap jennie mencoba memohon pada sang polisi ganteng itu
Jisoo menoleh sejenak kearah name tag polisi itu,"e-eumm bapak taehyung,saya mohon banget bebasin kita ya soalnya kita lagi buru buru nih" kini giliran jisoo yang memohon
polisi tampan itu menoleh sekilas kearah jisoo,dan hal itu membuat jisoo jadi tambah gugup.sepertinya polisi itu marah karna jisoo dengan lancang memanggil namanya.
"surat surat?" Tanya polisi itu
jennie secepat kilat bergerak membuka laci yang ada di depan jisoo untuk mengambil semua surat surat mobilnya,dan langsung saja ia serahkan pada taehyung.
"Lengkap,ini surat penilangannya" taehyung menyerahkan kertas yang sedari tadi ia tulis pada jennie
Jennie melihat nominal yang di tulis surat tilang itu,dengan segera ia mengeluarkan uang 100 ribu sebanyak 4 lembar dan memberikannya pada taehyung.
"terimakasih" ucap taehyung singkat
setelah merasa urusan mereka telah selesai,jennie menutup kembali kaca mobilnya dan segera melaju meninggalkan taehyung.
setelah kepergian mobil jennie,taehyung baru tersadar.ia merasa seperti pernah melihat gadis yang duduk di kursi penumpang itu,tapi siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Fanfiction𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 Seorang gadis yang baru saja duduk di kelas 12 SMA ,terpaksa menghabiskan masa mudanya untuk mengurus suami pilihan sang ayah. 𝐊𝐢𝐦 𝐓𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠 Seorang perwira polisi dengan segala ketegasan dan sifat dinginnya.terpaksa mene...