chapter 1

270 27 3
                                    

Peringatan!!
Cerita ini hanya karangan fiktif tidak ada sangkut pautnya dengan realita idol. Saya harap pembaca tidak menyangkut pautkan dengan realita idol.

***

Mendung di kota Seoul udah makin gelap aja. Awan juga udah siap buat numpahin bebannya. Orang-orang juga siap siap dengan payung, jas hujan ataupun berteduh. Tapi tidak dengan pria mungil satu ini. Huang renjun, dia hanya terdiam melamun di bangku taman tanpa ada niat untuk beranjak. Tatapan kosongnya mengisyaratkan kalau beban hidupnya ini lebih berat dari paus biru. Astaga, ada ada saja.

Lalu dia menatap orang orang yang berlarian tanpa tujuan.

Pandangannya di arahkan ke suatu gang yang gelap dan agak jauh dari tempatnya. Sepi, senyap. Sekilas terdengar suara rintihan seseorang. Dan umpatan barangkali. Karena Penasaran, renjun melangkah mendekati suara itu. Sudah dekat, Tanpa sadar renjun menginjak sesuatu. Apakah itu? Sebuah potongan tangan ternyata. Mengernyit jijik, renjun menendang potongan itu. Ewh. Baru sadar, bau darah di sini sangat menyengat. Kemana saja indra penciumannya ini? Mungkin sedang istirahat makan siang.

Masih dengan rasa penasarannya, renjun melangkah mendekat. Sedikit tertawa melihat orang di hadapannya ini sedang mengumpati mayat yang sudah tidak bisa di sebut utuh lagi. Dengan bola mata yang sudah tidak di tempatnya, usus yang berhamburan, dada sobek, jantung yg sudah tidak di tempatnya, tangan yang terpotong ewh sudahlah. Sangat berantakan.

Tatapannya masih saja tertuju ke pemuda yang sekarang tertawa.

"Ya, percuma kau mengumpati dia. Dia tidak akan mendengarmu"
Renjun terkekeh.

"AISH, KAMCAG- YAA!! Kamu siapa? Mau ku bunuh juga? Atau kita bermain dulu hm?" Pemuda itu melangkah mendekati renjun.


Renjun sedikit mengernyit jijik. Hell, bau anyir darahnya masih kentara!

Renjun menutup hidungnya.

"Mau kau bunuh pun, hidupku sudah tak ada artinya lagi. Minggir! Kau bau!"

Pemuda itu menjauh.

"Dasar bocah tidak ada takutnya. Hei, mau ikut denganku? Sepertinya kau berbakat."


Renjun terkekeh lagi

"berbakat membuat sampah sepertimu? Hhh kau hanya merepotkan pasukan kuning saja"

Pemuda itu tertawa keras sambil mengacak rambut renjun. Jangan lupakan tangannya masih berlumuran darah. Ya, renjun harus keramas setelah ini.

"Haha kau menarik bocah. By the way, aku haechan. Kelahiran taun 2000"


Renjun terbelalak.

"YAK KAU YANG BOCAH! AKU LEBIH TUA DARIMU! RAMBUT KU! HAISSHH" Renjun merapikan rambutnya. Tapi percuma.

"Mianhae hyung~ aww aku takut denganmu~ sudahlah. Ikut denganku, akan kuajarkan sesuatu yang menyenangkan"

haechan merangkul bahu renjun, kemudian melangkah meninggalkan gang.

Yah, ikut haechan sepertinya tidak buruk juga. Iya kan?

***

Gmn nih sama chapter 1 nya? Terlalu dikit ya? Maaf ya karena chapter 1 nya cuman dikit tapi kita janji kok chapter selanjutnya bakal lebih banyak hehehe.
.

.

Cerita kali ini aku kolaborasi juga sama tataecookie_
Kuharap kalian suka dengan cerita yang kami bawakan ini. Jangan lupa buat vote cerita ini dan terus dukung karya kita.
.
Hope you enjoy guys🤗💖

Huang Renjun || Mafia BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang