chapter 4

141 23 0
                                    

Peringatan!!!
Cerita ini adalah karangan fiktif tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan realita idol jadi mohon lebih bijak dalam berfikir. Dan cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata.

***



Bersantai di ruang rapat sembai menonton televisi, tidak sengaja topik terkini muncul dan memberitakan kejadian bahwa pak kim bersama istrinya mati mengenaskan dengan keadaan yang tidak bisa dianggap layak.

"kejadian di mansion mewah milik kim beong in pengusaha mebel yang kaya raya, sangat menggemparkan dunia bisnis. pasalnya, kim beong in dan istrinya meninggal dunia dengan keadaan mengenaskan dan keadaan tubuh yang sudah tidak utuh lagi. dugaan sementara dari tim yang menganalisa kejadian pekara, mendiang istri kim beong in, park soo ah sengaja membunuh suaminya, kemudian dia bunuh diri. karena terdapat pistol yang dipegang park soo ah" black dreams yang mendengar hal tersebut hanya terkekeh, terlebih haechan yang sudah membunuh mendiang soo ah. dia merasa bangga akan hal itu.

"tidak kusangka polisi disini sangat bodoh" jisung tertawa kencang.

"maja. dasar bodoh. kalau mereka jeli, pasti kita sudah tertangkap" haechan menimpali perkataan jisung.

"aku tidak ingin kejadian seperti kemarin terluang lagi. aku ingin kalian bermain bersih dan tidak meninggalkan sisa. kau, jisung-ah. Jangan sampai ketahuan lagi. Dan kau, renjun-ah sebagai leader kau yang harus bertanggung jawab atas semuanya. mengerti renjun-ah?" mark berucap tajam.

"mengerti ketua. aku berjanji hal seperti kemarin tidak akan terulang lagi" renjun menyesal. ini misi pertamanya. ia merasa gagal. Sedangkan jisung yang di tegur juga hanya menampakkan cengirannya.

"Ah, mian hyung~ aku tidak tau kalau istrinya akan bangun" jisung berkata jenaka.

"Itulah kecerobohanmu jisung-ah. Untung aku langsung menembaknya" haechan berujar kesal.

"Benar jisung-ah. Untung saja tidak ketauan polisi. Kalau tidak, habislah kita semua" jaemin ikut menasihati adiknya.

Jisung yang mendengarnya hanya mempout imut.

"Baiklah baiklah. Ini, reward untuk kalian. Karna sudah berhasil menyelesaikan misi" Mark membagikan beberapa amplop untuk reward black dreams.

"Rapat selesai. Kalian bisa keluar" mark berucap sembari duduk di kursi kebesarannya.

Sementara black dreams hanya mengangguk kemudian bergantian pergi dari ruang rapat.

"Mark hyung selalu seperti itu. Dia sangat perfeksionis dalam melakukan apapun. Itu membuatku sedikit, kesal? Ya seperti itu" Jisung mempoutkan bibirnya.

"Hahaha kau seperti tidak tau mark hyung saja. Perkataannya sangat tidak bisa dibantah. Mutlak" haechan menimpali.

"Apakah kita harus mengganti ketua divisi saja? Hahahaha" chenle berujar

Yang lain hanya menatap chenle aneh.

"Kau- yakin chenle ya?" Jeno berbisik. Takut ada yang mendengar

"Apa?? Aku hanya bercanda. Kalian serius sekali huh. Tidak menyenangkan" chenle melengos. Hahh hyung-hyung nya ini tidak ada yang bisa diajak bercanda. Tidak menyenangkan sekali.

"CHENLE YA!! TUNGGU AKU!!" Jisung yang tidak bisa ditinggal soulmate nya, langsung mengejar chenle.



***


"Renjun-ah~~ aku ingin ramenn~~ buatkan aku dongg~~" ucap jaemin sambill bergelendotan di lengan renjun. iya, mereka memang sudah lumayan akrab. wajar saja jaemin berani seperti itu.

"hhh iya iya berhenti bergelayut seperti itu!! ARGH!! kau berat!" teriak renjun frustasi sambil mendorong keras jaemin. jaemin yang mendengar itu hanya mengerucutkan bibir.

setelah lepas dari belenggu seorang jaemin, renjun melangkah menuju kulkas kemudian mengambil beberapa bungkus ramen. kemudian memasak air.

sembari menunggu air mendidih, jaemin bertanya random. "ya, renjun-ah. apakah kau percaya alien?" sambil menoleh, renjun menatap jaemin terkejut. "kau percaya hal itu juga??" renjun tiba tiba antusias.

"eh, kau percaya?" jaemin terkejut

"ya, bisa dibilang seperti itu"

"ntahlah. jisung sering bercerita kepadaku kalau didunia ini ada alien" ku kira itu hanya imajinasi anak anak saja" jaemin terkekeh.

"yak! yang percaya alien belum tentu kekanakan!" bibir renjun mengerucut sebal. tidak lupa dengan tangan terampil meracik ramen.

jaemin yang melihat renjun seperti itu hanya tertawa keras. teman barunya ini sangat imut.

tidak lama datanglah jeno bersama haechan

"wah aku mencium sesuatu yang enak disini" ucap jeno

"yak! okkang-ah! kau hanya membuatkan ramen untuk jaemin?! wah aku sakit hati. bagaimana dengan teman pertamamu ini huh?! kau melupakanku?! yang kau lakukan jahat!" ucap haechan dramatis. oh, jangan lupakan akting murahannya itu.

mendengar itu, renjun hanya bisa memeillitir leher haechan hingga sang empunya tersedak.

"KAU! MENYEBALKAN!"

"YAK! SAKIT-UHUK!!"




TBC

***

Gimana nih untuk chapter 4 nya semoga kalian suka ya🤗 dan jangan lupa untuk vote jika kalian merasa cerita ini bagus. Thank you so much guys 🤗
.
.
.
.
.
.
💗✨

Gambaran Mark ketika lagi focus, gmn ganteng banget kan huhuhuhuhu😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambaran Mark ketika lagi focus, gmn ganteng banget kan huhuhuhuhu😭

Huang Renjun || Mafia BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang