First of all, maaf ini adalah cerita pertamaku tentang fanfiction dan aku sorry in advance karena aku belum berpengalaman membuat cerita. Aku juga minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Tapiaku akan sangat menghargai kalian karena sudah membacanya! Thank u.
Kirin High School of Art adalah sekolahan yang sangat bagus. Ada banyak taman dilapangan sekolahnya. Sekolahan yang cukup besar dan banyak sekali fasilitasnya dari lapangan bola, basket, kolam renang, studio tari, bahkan studio musik sekalipun hampir tidak ada yang tidak dimiliki oleh sekolahan ini. Dan menurutku semua itu mimpi semua siswa bukan untuk sekolah ditempat seperti ini? Tapi mungkin tidak bagiku.
Baru mulai sudah banyak khayalan, kenalin nama aku Chittaphon Leechaiyapornkul yang biasanya dipanggil Ten dan aku baru saja pindah ke Korea sekitar satu tahun yang lalu. Orang tuaku selalu diluar kota atau luar negeri karena pekerjaannya. Karena mereka hampir tidak pernah dirumah jadi aku selalu sendirian. Tapi aku selalu melakukan sesuatu untuk entertaining diriku sendiri seperti masak karena makan adalah passionku. Canda. Banyak hal yang sudah kulakukan semenjak penjagaku tidak bersamaku lagi. Aku melakukannya karena bosan. Ya bosan. Aku mengembangkan bakatku dan beberapa skills bisa dibilang? K. nevermind. Dan banyak orang yang tidak mengetahuinya aah bahkan orang tuaku pun tidak mengetahuinya. Kaya ada aja lagi yang peduli.
Sebelum aku pindah ke Korea dulu ada penjagaku. Nama dia adalah Hwang Stephanie. Dia adalah orang yang satu-satunya yang peduli tentangku dan dia juga orang yang menjadi tempat aku bercerita segala hal. Tapi it's life dia berhenti berkerja semenjak aku berumur 13 tahun dan setelah itu aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Setelah itu aku menjadi mandiri karena orang tuaku pun tidak memperkejakan seorang penjaga lagi untukku. Tapi aku cukup senang karena menurutku tidak ada yang pernah bisa menggantikannya.
Kedua orang tuaku selalu berkerja bareng, partner in crime as peeps said it. But jangan salah sangka ya bukan berarti orang tua aku kerjaannya kriminal. Satu tahun lalu mereka mendapatkan promosi dari Thailand ke Korea dan aku cukup senang mereka mendapatkannya karena di Thailand pun aku tidak memiliki siapa-siapa. What a pity.
Rumah kami yang sekarang jauh lebih homey?idk, aku seneng aja gitu tinggal disini. Ya meskipun aku lebih banyak dirumah ketimbang main keluar. Mau main sama siapa juga? Temen aja gada. Kocak.
Rumah yang sekarang memiliki 3 kamar tidur. Kamarku, orang tuaku, dan kamar untuk tamu. Serta dapurnya yang cukup bagus tapi not too fancy. Serta ada ruang tengah atau ruang keluarga yang cukup luas untuk berkumpul, ya meskipun Cuma aku sendiri ya gapapa anggap aja itu berkumpul. Dan ada bebrapa ruang lainnya seperti perpustakaan dan ruangan kecil dibelakang menghadap taman.
Hari pertama sekolahku di Korea berjalan cukup mulus. Aku lebih banyak menghindari orang ya karena aku terbiasa. Keesokan harinya gada angin gada hujan aku gatau kenapa aku dibully setelah sampai disekolah. Dan orang yang membullyku adalah orang yang sebenarnya kusuka. Dia tinggi, ganteng, dan oke deh. Ya seseorang sepertiku tidak cocok lah untuk dengan dia coba lihat aku kecil, pemalu, tidak pintar sosialisasi, dan quite awkard. Bertolak belakang dengan dia yang tinggi, outgoing, bahkan satu sekolahan pun menyangjungnya.
Selama aku sekolah aku hampir tidak bisa mengingat kapan terakhir kali ada yang ingin berteman denganku. Aku selalu sendirian, dan ini sudah lama untuk dihitung berapa tahun aku sendirian. Aku juga tidak tau kenapa aku selalu jadi sasaran untuk dibully. Mesikupn harapanku juga tidak begitu besar sekolah disini. Bagaimana tidak baru hari kedua seolah sudah dibully dengan orang yang aku suka. Johnny. Dia memiliki grup yang cukup besar biasanya teman-temannya selalu disampingnya atau dibelakagnya kaya minions dan Gru kalau jalan. Mereka biasanya membullyku disaat mereka sedang bosan atau kesal terhadap sesuatu.
Johnny adalah siswa yang populer di Kirin High School of Art. Dia memiliki semuanya, dia dapat melakukan apapun atau bahkan dia bisa tidurin siapapun yang dia inginkan dengan sekali kedip. Boom. Ya aku si gabakal heran kalau dia mungkin bisa kena STD. Back to the topic, sebenernya Johnny tidak terlalu melakukan hal yang kasar terhadapku tetapi dia hanya melihatku dibully bahakan dipukulin oleh temannya dan tidak melakukan apapun. Tapi hal yang bikin sedih adalah aku tetap gabisa membencinya. Dan lebih buruknya guru-guru pun tidak ada yang pernah membantuku atau untuk menghentikannya. Semua orang percaya kalau Johnny dan minionsnya adalah orang-orang yang baik.
Pada saat aku dalam masalah dan melaporkannya semua orang selalu berpihak padanya dan berkata kalauaku hanya iri kepada mereka. Aku ga ngerti kenapa aku diperlakukan seperti ini. Dan akupun sudah terbiasa dengan semuanya seperti aku bukan aku yang menarik, outgoing atau bahkan ganteng. Jadi aku memikirkan itu adalah hal yang normal dilakukan kepadaku seperti dibully atau dipukulin.
KAMU SEDANG MEMBACA
What a Day? (Johnten)
FanfictionTen adalah anak yang pendiam, pemalu dan sangat bertalenta. Ten tidak terlalu banyak bicara karena dia terlalu asik dengan khayalannya. Dia disekolah biasanya dibully atau bahkan tidak dipedulikan dengan siswa lainnya dan gurunya pun tidak membantun...