"bang aku kan masih punya nyawa tujuh ngapa aku dah disini aja bang" tanya kucing yg udah ada di akhirat pada malaikat "heh ini pasti kerjaannya Martin si anak magang nih wah gak beres nih" kesal malaikat " MA...MA...MA... MARTIN!!" Teriak malaikat memanggil Martin, Martin datang, "apa lagi bang?" Tanya Martin bagai tak berdosa "heh ini nyawa kucing nih kau yg cabut kan?! Kenapa pula kau cabut!? Dia kan masih ada jatahnya" omel malaikat pada Martin "yah kan dia jatoh dari lantai 9" jawab Martin, "MARTIN,kalo lu punya 9 apel kau minta dua tinggal berapa?" Tanya malaikat geram, "tiga puluh" jawab Martin santai, malaikat mencoba menjelaskan sekali lagi tapi hasilnya tetap nihil dan akhirnya malaikat memilih untuk pasrah.
Malam hari
(Anggap aja mereka punya rumah masing masing)
Malaikat duduk di sofa ruang tamu sambil menonton berita di TV " heh apa pula ini berita Lesti pake behel pun jadi berita?! Besok Rafatar bersin pun jadi berita pula lah?!" Dumel malaikat saat menonton berita,"jawabannya tujuh" ucap seseorang di telinga malaikat hingga membuat malaikat terkejut dan membeku, malaikat pun segera menengok ke belakang yg membuat hidungnya bersentuhan dengan hidung Martin "MA....MA... MARTIN..NAPA PULA KAU BUAT AKU KAGET " teriak malaikat didepan wajah Martin, "jawabannya tujuh bang" ucap Martin tanpa peduli Omelan sang malaikat "HEH AKU NGOMONG KAU DE..." omelan malaikat terputus oleh ciuman yg diberikan Martin secara tiba2, sekarang wajah malaikat sudah Semerah kepiting rebus, ditampar lah si Martin "NGAPA PULA KAU NI ?" Tanya malaikat dengan berteriak, "aku cuma mau tanya yang tadi itu jawabannya benar 7 apa enggak, lah bang kok ngomel-ngomel, berisik yah sudah aku cium saja biar diam" jelas Martin "b..b.. benar..s-sudah pulang sana" perintah malaikat, Martin gak ngegubris dan malah liat ke bagian bawah malaikat "bang punya Abang keras tuh" ucap Martin enteng, malaikat pun mencoba untuk tak terlihat salting, tanpa basa basi Martin membuka celana malaikat dan mulai memijat dick malaikat "a-aaahhh... Martin dah stop..." ucap malaikat sambil sedikit menggeliat, Martin yg melihat itu pun bukannya berhenti malah tersenyum dan makin cepat mengocok penis malaikat "a-aawwhhh...haaaa... hhhmmmppppp...m-martiii...iiinnn..." Desah malaikat lemas "m-mau... keluar...a-a-aaaahhh" desah malaikat yg merasa sebentar lagi mau keluar, Martin yg tau pun langsung memasukkan penis malaikat kedalam mulutnya tepat sebelum sperma itu keluar, Martin gak menelan sperma atau mengemut penis malaikat dia hanya menampung nya di mulut, dia kemudian melepaskan celana malaikat yg sudah lemas karena baru saja keluar, Martin mulai mengolesi sperma yg di mulutnya ke lubang malaikat "MA.. MARTIN APA NAK KAU BUAT HAH?!"teriak malaikat sesaat sebelum teriakannya tergantikan oleh desahan karna Martin yg sudah mulai memasukkan lidahnya kedalam lubang si malaikat,si malaikat mencoba menahan desahannya tapi beberapa kali gagal, setelah beberapa menit Martin kemudian membuka celananya dan memposisikan penisnya didepan lubang si malaikat "ma..ma.. Martin... j-jangan...kau masukkan yah..." Ucap mau malaikat ketakutan melihat ukuran penis Martin yg XXL, Martin hanya tersenyum jahat dan malah tanpa aba2 menusuk lubang si malaikat "aaaacckk..... sakiiiiit... Haaaah.... hhhmmmppppp...." Teriak si malaikat kesakitan, Martin tau kalau ada darah yg mengalir dari lubang si malaikat karna ulahnya tapi dia gak perduli dan malah terus menusuk si malaikat tanpa henti, "haaaaa...hheeekk...h-hwaaa.. m-martiiinnn....dahlah....martiiiin... s-sakit..." Isak si malaikat, Martin tidak menggubris dan malah mempercepat gerakannya, "m-martiiinnn.... hhhhmmmppp... hhhaaaa..."desah si malaikat yg mulai keenakan, sampai akhirnya Martin menusuk tepat pada sweet spot si malaikat secara berutal dan sembari memberi tanda di sekujur tubuh si malaikat, "u-uwaaaahhh.... haaaah... hhhhhaaaaa...." Desah si malaikat saat sweet spot nya ditusuk secara berutal oleh Martin
Tiga setengah jam kemudian...
Sudah tiga setengah jam si malaikat ditusuk oleh Martin, sudah beberapa kali Martin keluar didalam si malaikat, tapi dia tidak juga mengeluarkan penisnya dari lubang si malaikat, pandangan si malaikat sudah mulai buram, tapi Martin masih saja menusuk nya tanpa berhenti, hingga akhirnya si malaikat pingsan sesaat setelah Martin keluar didalam nya untuk yg kesekian kalinya.
Vote and komen atau malem ini ditemenin poci