BAB 2

2 0 0
                                    

Pagi itu dirumah keluarga besar wijaya, rumah mewah klasik bergaya Eropa. Tampak kesibukan dirumah yang dimiliki oleh seorang pengusaha kaya tersebut. Rumah itu terlihat begitu luas, besar dan megah. Tampak beberapa asisten rumah tangga yang tengah sibuk dengan tugasnya masing-masing.

wijaya, kala itu Ia sedang duduk sendirian diruang makan rumahnya. Terlihat dua orang aisisten tengah melayaninya menuangkan air dan menyendokkan makanan.

Tak berapa lama terdengar suara derap sepatu mendekat kearahnya. wijaya menoleh kearah suara tersebut. merasa cucunya sudah datang.

Ken menghampiri sang Kakek dan memeluknya. "Kek...."

"Lama sekali kamu datang, apa segitu syibuk syuting ampe lupa pulang." Melepaskan pelukannya kemudian duduk kembali.

"Maaf kek, soalnya tadi keterlambatan dalam pengambilan gambar kek, salah satu kru tiba-tiba sakit." sambil duduk berhadapan dengan sang Kakek. Kemudian ikut makan bersama.

"Hari ini kamu harus ikut Kakek buat melamar cucu dari sahabat kakek." Kakek berbicara disela-sela kegiatan makan mereka

Ken menghentikan aktivitasnya, Ia segera meletakkan garpunya kembali ke atas piring. Mengusap mulutnya dengan tissue dan diam sejenak berpikir, Kemudian terdengar helaan nafas berat dari anak muda itu. "Kek, aku kan udah bilang, aku belum mau nikah. Aku ini masih muda kek, masih banyak hal harus aku lakukan dari pada hanya memikirkan tentang pernikahan."

dengan suara berat kakek menimpali. "Lah Kamu enak, usia kamu masih muda. Terus bagaimana dengan kakek? kamu tau, Kakekmu ini sudah tua, kakek nggak tau sampai kapan usia kakek akan bertahan. Kamu tahu bukan, sebenarnya apa alasan kakek menjodohkan kamu dengan dia."

Ken mendengus kesal. Mendengar apa sebenarnya alasan kakek untuk menjodohkannya, sebenarnya Ken merasa tidak enak untuk menolak. Namun, ia merasa tidak bisa menerima perjodohan dari ini. Ken bingung harus bagaimana lagi menjelaskannya agar sang Kakek mengerti kalau dirinya benar-benar menolak dan tidak mau.

"Ini adalah janji Kakek dengan sahabat Kakek dulu. Kami ingin menikahkan anak-anak kami jika kami punya anak. Karena kami sama-sama memiliki anak perempuan janji tersebut tidak bisa kami tepati. Sekarang apa salahnya kamu menikah dengan cucu teman Kakek."

Ken  mengepal kedua tangannya. Nafasnya naik turun menahan kesal. Ia merasa sang Kakek terlalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaannya sedikit pun dan berkata. " itu janji kakek terhadap sahabat kakek, bukan dari ken, kakek saja yang menikah dengan cucu sahabat kakek", kesal ken lalu Mengambil air dari gelas dan meminumnya cepat. Ken langsung berdiri dan  pergi, ia merasa malas meladeni permintaan dari Kakeknya.

'Kenandra!!!!." Kakek berteriak kencang karena kepergian cucunya. Mendadak suaranya serak. Seorang asisiten rumah tangga bernama Mbok Yumi bergegas mengambilkan air untuknya.

Kenandra  tidak menggubris, Ia tetap melangkah pergi meninggalkan rumah. Managernya sudah menunggu didalam mobil. Mengisyaratkan Kenandra agar segera bergegas untuk kelokasi syuting berikutnya.

****

Saat itu dilokasi syuting, semua terlihat sibuk. Seorang make up artis saat itu tengah memoles wajah Ken, dan dari pantulan cermin terlihat Ken masih menekuk wajahnya, mengingat perkataan sang Kakek tadi pagi yang masih terus menganggu dan terngiang ditelinganya.

Menikah? Hah, Kakek ada-ada aja. Gue bahkan sampai saat ini belum kepikiran sampai kesana.

Lagi-lagi Ken mendengkus kesal.

"Oke scene berikutnya." Seorang Asisten sutradara menepukan tangannya sekali.

Ken berdiri dari duduknya hendak beradu akting dengan lawan mainnya. Para pemain sudah siap ditempatnya masing-masing. Tinggal menunggu arahan dari sang sutradara. Semuanya sudah bersiap tingggal menunggu arahan dari sang sutradara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECREAT MARIAGE WITH ACTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang