Boneka curhatan

10 1 0
                                    

Halo nama ku giebrelly aletta, sang pencinta boneka. Mama papa ku selalu membelikan ku boneka setiap mereka pulang bekerja.

Aku anak tunggal disini, aku tidak mempunyai adik ataupun kakak, aku sangat kesepian berada disini. Aku anak yang kurang kasih sayang orang tua, dan sempat jadi bahan bullyan karena jari tanganku yang cacat.

Aku sangat ingin bermain bersama mama dan papaku! Tetapi mengapa mereka selalu sibuk dengan pekerjaan nya, bagaimana aku bisa bermain bersama mereka? Apakah aku harus melarang mereka untuk bekerja? Itu tidak mungkin!

Dirumah aku hanya bermain bersama bonekaku dan pembantuku yang bernama bu sinti. Aku tidak mempunyai teman di komplek ini, karena aku malu dengan jari tanganku yang cacat ini.

Pada suatu hari aku mengajak bu sinti untuk pergi keluar rumah untuk membeli jajan, lalu aku melihat ada berkerubunan anak kecil yang sedang bermain. Aku sangat ingin ikut bermain bersama mereka, tetapi apa daya ketika aku mendekati mereka, mereka malah mengatakan ku dengan " bocah cacat". Aku tidak terima aku dipanggil seperti itu! Belom tau aja mereka! Ayah ku ini seorang bos besar! Aku menangis terbesak-besak sambil lari kerumah, alhasil aku tidak jadi pergi jajan.

Aku langsung memasuki kamarku dan membanting pintu kamar ku dengan sekencang mungkin. Aku menangis di atas kasur sambil memeluk boneka ku "mengapa mereka tidak menyukaiku, apakah jariku ini mengganggu mereka?" Curhatku kepada boneka.

"Non sini keluar sama ibu" ucap bu sinti, "ga mau bu! Aku mau di kamar aja sendirian!" Jawabku kepada bu sinti.

"Aku hanya ingin mempunyai teman, aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang mama papa! Bukan mainan ini semua!" Ucap ku sambil melempar boneka ku.

Aku tidak mempunyai gadget, karena apa? Karena papa ku tidak membolehkan ku untuk bermain gadget. Aku hanya bisa menangis, menangis, dan menangis.

"Non sini makan dulu" ucap bu sinti kepada ku, "iya bu" jawabku dengan nurut. "Loh kok mata non betem? Abis nangis ya?" "Iya bu" jawabku dengan halus.

Pada suatu malam sekitar jam 12 gitu deh, mama dan papaku pulang, dan ya disitu aku belum tidur sedangkan bu sinti sudah terlelap pulas.

"Assalamualaikum nak, bu" ucap papa dan papaku. Aku langsung lari dan membuka pintu rumah. Tanpa berfikir panjang mama ku langsung memberiku boneka kecil berbaju abu- abu

"Aku sangat kecewa sama mama dan papa, Aku ingin di beri pelukan bukan boneka lagi dan lagi!" Ucapku kepada mama dan papa sambil menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat kecewa sama mama dan papa, Aku ingin di beri pelukan bukan boneka lagi dan lagi!" Ucapku kepada mama dan papa sambil menangis.
"Maafkan kami nak, kami hanya bisa memberi ini saja, mama dan papa selalu sibuk bekerja" jawab papa dengan halus, "ALASANNYA ITU AJA TERUS! MAIN GADGET AJA GABOLEH! AKU BOSAN MA PA! AKU HANYA BUTUH PERHATIAN KALIAN! BUKAN BONEKA! Ucap ku sambil melempar boneka yang di beri mama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boneka curhatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang