Yuyeon.

477 38 7
                                    


● ● ●


Untuk lirik lagu Hwaa versi English dan juga Mandarin sedang di kerjakan oleh Soyeon dan juga Yuqi(Ugi). Sedikit special, karena mereka hanya berdua tanpa adanya member lain.

"Anii..., anii..., ini kurang menggairahkan." Ugi tengah berpikir keras, berusaha menyempurnakan lirik supaya terdengar bagus. Bagian versi Mandarin, adalah tugasnya.

"Perlu bantuan?"

Soyeon menunda naskah yang berada di tangannya, sudah rapih. Masuk ke tahap selanjutnya untuk audio edit dan itu ia tahan sebentar. Rupanya Ugi masih belum selesai, itu menyita perhatiannya.

"Kau hanya tau ucapan Xièxiè dan juga Wǒ ài nǐ. Jadi diamlah sebentar dan tunggu aku." Ugi dengan tatapan khasnya yang selalu suka mendelik ke arah lawan, walaupun wajahnya seimut itu. Dia mulai menggeram karena berpikir terlalu keras. Wanita ini mudah sekali yang namanya antusias, membuat Soyeon tersenyum bangga dari sampingnya.

Soyeon memperhatikan lembar naskah yang di tulis oleh Ugi, tahap ini masih manual, dan akan melakukan proses selanjutnya sampai mereka selesai. Ada bagian yang sedikit di hapus, di ganti dengan tulisan kecil di atasnya, ada juga bagian coretan yang cukup panjang. Soyeon tau Ugi tengah bekerja semaksimal mungkin. Soyeon yang tadi sepenuhnya fokus dengan pekerjaan, seketika itu seluruh tubuhnya menghangat hanya dengan melihat ekspresi Ugi yang benar-benar serius. Ugi bekerja dengan sangat baik.

"Ahhh..., nee..., majjayo. Wo ai ni Ugi-yaa." ucapnya, memangku kepala yang bertumpu pada tangannya. Tatapan Soyeon sepenuhnya menatap ke arah Ugi yang mulai merajuk. Ugi merasa, sekarang perhatiannya benar-benar terganggu.

"Tsk! Jinja..., Soyeonie kau mengacaukan pikirankuuuuuuuu."

Soyeon tertawa puas. Menghindari kepalan tangan Ugi yang berniat akan menghajarnya. Itu menyenangkan, sesi paling hangat di tengah-tengah waktu yang selalu menuntutnya supaya bekerja lebih keras. Hal-hal seperti ini membuatnya merasa lebih baik, mungkin Ugi juga merasakan hal yang sama.

"Mau makan sesuatu?" tawar Soyeon, berdiri dari duduknya berniat mencari makanan. Perutnya sedikit lapar. Kalau mereka sadar, sekarang waktu sedang merambat naik menuju tengah malam. Ugi dan juga Soyeon masih berada di perusahan.

"Aku haus, sekalian bawakan saja aku minum."

"Tunggu sebentar nee..."

Pintu studio terbuka, lalu kembali lagi di tutup oleh Soyeon. Wanita itu melenggang pergi dari sana, meninggalkan Ugi yang kembali berusaha fokus ke pekerjaan.

"

Waah...! Momi himdeureoyo...," (tubuhku capek sekali) gerutu Ugi sambil memukul-muluk bahu, wajahnya sedikit tertekuk, tapi atensi matanya masih tetap tajam menatap hasil kerjanya tanpa mengalihkan perhatian kemanapun. Sebentar lagi selesai, itu pikirnya. Detik yang tadi mengeluh, dan detik berikutnya ia kembali bersemangat. Menyemangati dirinya sendiri.

Drtt..., drtt...!

Di atas meja ponselnya berdering, menampilkan profil Shuhua yang menelfonnya malam-malam begini. Ugi menggeser panel, mengangkat panggilan masuknya. "Wae?"

"Soojin Unnie sedang memasak sesuatu. Kalian masih lama?"

"Molla. Soyeon sedang pergi keluar, kurasa ini masih sedikit lama, kalian saja yang makan, Soojinie ghomawo...."

G-IDLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang