Semua siswa dan siswi yang mengikuti perlombaan olahraga antar provinsi sudah siap-siap menenteng apa yang akan mereka bawa. Mereka sekarang berkumpul lagi di aula.
"Kalian boleh masuk ke bus kalian masing-masing sesuai cabor ya! Tapi sebelum itu kalian pamit sama orang tua kalian yang masih menunggu di depan." Sesuai dengan arahan yang diberikan oleh kepala sekolah mereka, akhirnya mereka dengan teratur berjalan keluar dari aula.
Adara menghampiri sang mama yang sedang asik mengobrol dengan orang tua Kenzie.
"Mama Adara mau pamit." Ucap Adara sembari menyalimi mamanya.
"Hati-hatinya dek, semangat!" Seru sang mama sembari mengusap-usap surai anaknya dengan lembut.
"Semangat ya Adara, jangan lupa bawa piala baliknya." Ujar Aqila ( mama Kenzie ).
"Iya mama ila, semangat!" Seru Adara yang membuat gelak tawa di antara mereka.
Sampai akhirnya Kenzie dan Zico datang.
"Ma, papa ga kesini?" Tanya Kenzie kepada sang mama.
Aqila menggelengkan kepalanya "Sibuk."
Kenzie menganggukkan kepalanya dan menyalami sang mama.
"Mama kalo Zico pergi jangan kangen ya?" Ujar Zico. Beda dari yang lain memang.
"Jijik banget bang Zico."
"Udah sono buruan masuk bus, cendol!"
"Ma bang Zico."
"Aduan!"
"Udah-udah, kalian hati-hati ya sayang." Amel memeluk kedua anaknya secara bersamaan.
"Sendirian aja neng?" Pertanyaan yang di lontarkan oleh Dimas kepada Salwa membuat Salwa terkaget-kaget dan terheran-heran, ini beneran Dimas?
"Kak Dimas?" Tanya Salwa yang masih tak percaya.
"Bukan." Jawab Dimas.
"Jangan bercanda kak." Takut Salwa.
Dimas mengacak-acak surai Salwa dengan lembut "Iya ini gua Dimas."
Salwa masih mematung dan menetralkan jantung nya yang masih dugem.
"Duluan, udah mau berangkat." Pamit Dimas kepada Salwa.
"Dadah kak Dimas!" Seru Salwa dan di balas senyuman dengan manis oleh Dimas.
"Oke, gua pingsan." Ucap Salwa sembari menetralkan jantungnya yang masih dugem.
"Fiks gua masuk sepak bola!" Ujar Salwa kemudian langsung berlari mencari keberadaan Rendy, kakaknya.Dimas duduk di kursi dalam bus "Semoga pilihan gua bener buat buka hati ke Salwa." Gumam nya sembari menatap keluar jendela sembari tersenyum.
**********
"SEMUANYA 10 MENIT LAGI SAMPAI!" Teriak asisten pelatih yang berada di bus milik Adara dan kawan-kawan.
Siswi yang masih enak tidur pun langsung bangun dengan nyawa yang belum terkumpulkan semuanya.
Shalika yang duduk di sebelah Adara pun terbangun "Sampe mana ra?" Tanya nya dengan nyawa yang belum terkumpul semua.
"Rahmatullah." Jawab Adara.
"ADARA!" Adara pun mendapatkan satu tamparan di bahu kiri miliknya.
"Sakit sha." Ringis Adara sembari memegang bahu kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Fanfiction[ 𝗳𝘁. 𝘃𝗮𝗹𝗲𝗿𝗼𝗻 ] Kisah tentang hubungan antara dua manusia yang sudah meraih cita-cita nya menjadi seorang atlet. LDR antar negara tidak sulit bukan ? Kalau dilandasi dengan sebuah 'kepercayaan', antara Spanyol dan Inggris. Bukan antara sali...