Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya, membangunkan gadis berselimut abu dari mimpi indahnya. Dia mengeryip sebentar, menguap dan bangun dari tidurnya. Tidak seperti gadis biasanya, laura adalah gadis yang penuh semangat sejak ia mengetahui bahwa oppanya yang dia sukai sejak 3 tahun sekelas dengannya. Sambil menyanyikan lagu boy with luv dari BTS, dia turun dari ranjangnya lalu membereskan tempat tidurnya.
tak butuh waktu lama dia sudah siap dengan pakaiannya dan juga tas berwarna maroon di pundak. Segera dia menuruni tangga dan bergabung sarapan dengan keluarganya."Pagi kak" sapa anissa yang sudah memakan nasi goreng buatan ibunya
laura tersenyum manis membalas adiknya
"Pagi dekk"
"Pagi ma pa"
"Pagi"
"Ra, kata gurumu kamu hari ini ada tryout ya?"
"Oh iya laura lupa ma" laura dengan cepat menghabiskan makanannya dan pergi ke sekolah dengan diantar oleh sopir. Nampaknya keberuntungan tidak memihaknya saat ini, gerbang utama sudah ditutup, tidak kehabisan akal laura pun mencoba melihat gerbang belakang, ternyata sama saja. Laura merutuki rumahnya yang jaraknya terlalu jauh dengan sekolah. Tiba-tiba ada satu pesan masuk dari grup temannyaSherly
ra lo dimana? cepetan kesini dah mau mulai nih to nya
Rani
iya deh lo lama banget, nggak biasanya kek gini"
laura hanya mendesis kesal karena chat temannya itu
Laura
gais gue tadi kejebak macet, tadi ada kecelakaan jadi nunggu lama bet deh, ni gerbang dah ditutup semua, gue harus gimana woy tolongin
Sherly
eee...bentar ra ni kayaknya udah mulai masuk gurunya
Rani
iya nih ra, kita duluan ya bye
Laura
ish kalian ni😒Laura masih tetap di mobilnya dengan perasaan cemas, ini adalah to pertamanya di kelas 10 kalau tidak ikut sebenarnya bisa saja mengikuti susulan, tapi laura malas karena dia harus pulang lebih sore daripada teman temannya. Sekedar mencari udara segar, laura melihat ada laki-laki yang duduk di sepeda motornya, dia juga cemas sama seperti laura, tapi bedanya dia mencoba untuk membujuk pak satpam dengan berbagai alasan. Entah ada angin apa, laura langsung turun menghampiri laki-laki tersebut
"anyeong hyung"
"lah laura, lo ngapain disini?"
"ya menurut lo ngapain kalo nggak telat"
"pfft lo bisa telat juga ya ternyata"
"aish becanda mulu, udah ni bisa nggak dibukain pagernya?"
"nggak tau, pak satpam masih molor"
"hahahha, bisa aja"
dalam hati laura dia senang bukan kepalang, karena pria itu tak lain adalah Revan, yang diam diam sangat disukainya
~💙~
Pukul 09.45 murid murid SMA Lights istirahat, ada yang ke kantin, ke perpus atau bahkan bergosip dengan temannya. Laura dan temannya memilih untuk ke kantin.
"Lo mau makan apa Ra?" tanya Sherly sambil berjalan di samping Laura
"Gue mau bakso aja deh kayak biasanya"
"oke"
"Hari ini panas banget deh gaes" keluh Rani
Laura mendengus tak percaya sekaligus kesal
"Eh apa kabar sama gue, udah dihukum keliling lapangan 3 kali, lo pikir gue nggak kepanasan?"
"Tapi kan lo dihukum sama Revan, uwu kali tuh, canda uwu" balas rani dengan iri karena doinya tidak peka, berbeda dengan Laura yang beruntung bisa sekelas dengan Revan.
"Heheee iyaa, duh jadi inget kejadian tadi waktu gue kehausan dia mampir kantin beliin gue minuman"
Sementara itu temannya hanya diam karena percuma saja kalau diladeni, bucinnya dah kelewatan.Kantin sudah ramai dengan murid murid yang kelaparan, tapi mata Laura tak berhenti memandangi gadis yang duduk di pojokan kantin, memakan makanannya dengan lahap.
Dalam hati Laura berkata
itu siapa sih? nggak tau sopan banget iuhh
"Ra lo ngeliatin siapa?"
"Ah gue lagi ngeliatin tu cewek, kok makannya kek orang dua hari nggak makan ya?"
"Oalah ituu, namanya tisya ra, anak 10 ips 4. emang orangnya gitu, liat deh rambutnya dia males kali ya ngebersihin dirinya sendiri, kek bodoamat gitu"Laura dan temannya pun melanjutkan makannya dan pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Different Way
FanfictionSepasang sahabat yang memiliki sifat berbeda harus menjalani hidup yang tak mereka percaya, akankah mereka kembali ke hidup lamanya? Let me bring you to journey Laura and Tisya!