1.

20 3 0
                                    

"Dekk bangunnnn..."

"..."

"Bangun uda pagi ini dek"

"5 menit lagi bang"

"Awas ya 5 menit lagi gak bangun abang siram kamu"

"Iyaa bang"






Kira kira begitulah ritual ku bersama abang ku tersayang dipagi hari.

Aku Alea sering dipanggil lea dan yang bangunin tadi abang ku tersayang abang Kenzo biasa dipanggil bang ken.

"Abang anterin Lea ya ketempat kerja uda mau telat nih Lea nya" teriak ku dari kamar.

"Iye buruan sarapan dulu uda abang buatin roti sama susu coklat" jawab abang yang gak kalah keras suaranya.

Aku keluar kamar dengan seragam kerja ku berjalan menuju meja makan tersenyum melihat bang Ken yang duduk menggu ku dimeja makam.

"Silahkan adik ku yang manis dimakan sarapannya ya" dengan muka sok senyum nya.

Aku yang melihat tingkahnya hanya bisa tertawa geli.

"Makasih abang ku yang gak cakep cakep amat" jawab ku dengan tawa jail ku.

"Makan buruan berangkat kita" ucap abang sembari mengelus rambut ku.

Dia satu satu nya orang yang ku anggap pling berharga dihidup ku karna hanya abang yang aku punya.
Orang tua kami ? Hahaha aku seperti tidak memiliki mreka walau aku masih memilikinya dan ya bagi ku abang ku sudah lebih dari cukup untuk menemani hari hari ku.

"Woy ayo malah ngelamun" teriak abang dari pintu depan.

Aku langsung bergegas menyusul abang ku lalu mengunci rumah dan naik motor sama abang.

"Pegangan tar jatoh lu" -bang Ken

Aku langsung melingkarkan lengan ku pada perut abang.
Hal seperti ini sudah biasa untuk ku atau pun abang, bahkan orang yang tak mengenal kami berfikir kami pacaran itu sangat lucu.

Ketika dijalan aku melihat mantang abang Ken naik motor sendirian otak ku yang kelewat jail memiliki ide.

"Bang ada si Cla tuh panas panasin yuk mumpung dia belum pernah ketemu lea" ucap ku dengan tawa jail ku.

"Ide bagus" jawaban persetujuan abang.

Aku pun langsung membenarkan posisi 'memeluk ku'.

Waktu yang sangat pas didepan lampu merah dan kami bersebelahan, aku langsung memain kan peran ku.

"Sayang makasih ya uda mau anterin aku" ucap ku sambil bersandar dipunggung abang.

"Tentu sayang, apa pun yang kamu mau pasti aku kasi" jawab abang sembari mengusap tangan ku.

Lampu pun sudah berubah menjadi hijau dan ku liat Cla langsung menancap gas motornya dengan cepat, sempat kuliat wajah masamnya yang sangat lucu.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju tempat kerja ku sambil tertawa melihat ekspresi wajah Cla tadi.

"Bwahahaha parah bang lucu banget muka dia asem gitu" -Lea

"Parah sih lucu banget, siapa suruh berani berani nya selingkuh sama orang yang ngakunya sepupu dia"

Begitulah sesi ngerumpi Lea bareng abang diatas motor.
Kami pun sampai di toko tempat ku bekerja.

Akupun turun dannmelepas helm ku memberikan helm ku pada abang.

"Sana kerja, kalo kiranya badannya gak kuat jangan dipaksain ya nanti asma kamu kambuh" ucap abang dengan tangannya yang menyentuh rambut ku

Itu memang kebiasaan dia jadi aku sudah sangat terbiasa dengan itu.

Aku pun membalas perlakuan abang dengan senyuman.

"Tenang aja bang Lea bawa obat kok" ucap ku sembari nunjukin obat ke abang.

"Pinter, yauda abang juga mau kerja dulu ya"

"Jangan ngebut ya bang pelan aja yang penting nyampe oke?" Ucap ku kawatir.

"Iya dek gak akan ngebut kok paling rada cepet aja"

"Sama aja ih" ucap ku dengan bibir pout ku.

"Iya Alea cantik abang ga ngebut janji deh" jawab abang sembari mengulurkan jari kelingkingnya.

Akupun tersenyum dan menautkan jari kelingking ku ke jari kelingking abang.

"Yauda bye abang Lea masuk dulu ya"

"Iya gih sana"

Setelah aku masuk aku melihat abang dri balik pintu bening toko, tersenyum melihat abang yang sudah meninggalkan toko.

Aku pun masuk ke gudang toko, ya aku kerja dibagian gudang yang abang ku tidak pernah tau.
Yang dia tau aku adalah kasir ditoko pakaian ini.

"Lea nanti ada barang baru dateng tolong ya diangkat kegudang sama anak gudang lain, makasih" ucap kepala toko ini.

"Iya kak makasih infonya, Lea kegudang dulu ya" yang dijawab senyumam oleh kepala toko.

Aku berjalan menuju gudang dengan langkah pelan.

"Huft ada barang dateng harus gotong gotong nih, yuk Lea semangat buat nonton para suami dikonser" ucap ku menyemangati diri ku sendiri.

Setalah sampai digudang aku langsung menuju loker ku menaruh tasku dan melihat kertas kertas catatan barang.

"Pagi Lea" sapa semua teman gudangku.

"Pagi kalian, buat hari ini kata kepala toko bakal ada barang barang baru dateng jadi semangat kalian" ucap ku menyemangati mereka.

Kami pun memulai pekerjaan kami mengecek setiap barang dan harus sama dengan catatan.

Beberapa saat kemudian aku dengar suara mobil yang biasa mengirimkan barang ketoko.
Aku langsung bergegas menuju loker untuk mengambil obatku dan kumasukan kantong clana ku, anggap lah untuk berjaga jaga.

"Yuk barangnya dateng" ucap kepala toko pada anak gudang.

Kami pun berjalan menuju luar toko mengangkat semua barang barang baru untuk dimasuk kan kedalam gudang.

Setelah semua selesai aku bergegas ijin ketoilet, karna aku mulai merasa dada ku sesak.
Aku menoleh kesemua arah memastikan tidak ada orang satupun yang melihat ku dalam keadaan seperti ini.

Aku langsung membuka obat ku dan meminumnya. Untuk seperkian menit aku masih bisa merasakan sesaknya namun dimenit menit brikutnya sesak itu berangsur menghilang.

"Huft untung uda baik baik aja, kembali bekerja hehe" ucap ku dengan tawa garing.

Aku dan teman teman ku melanjutkan pekerjaan seperti mencatat merek, harga dan jumlah barang.

Tanpa terasa hari mulai sore waktunya kami semua untuk pulang.
Aku langsung membersihkan sedikit kotoran pada seragam ku, jelas aku tidak mau abang sampai tau pekerjaan ku karna pastinya dia akan melarangku bekerja.

Akupun keluar toko dan melihat abang sudah didepan toko menunggu ku.

"Gimana kerjaannya lancar?" Tanya abang langsung saat aku dihadapannya.

"Lancar dong" ucap ku yakin.

Aku langsung naik kemotor dan pulang bersama abang. Kami tidak banyak mengobrol karna aku rasa badan ku lemas dan aku hanya ingin segera tidur dikasur ku.

Setelah sampai dirumah aku langsung membuka pintu rumah dan masuk kekamar.

"Dek kamu gapapa?" Tanya abang yang uda ada didalam kamar ku.

"Gapapa bang kecapean doang paling dibawa rebahan juga entar enakan kok" jawab ku meyakin kan.

"Yauda tidur bentar gih entar makan ya" ucap abang kawatir yang hanya kubalas denggan senyuman.

Akupun memejamkan mata ku menginginkan sedikit tidur untuk memulihkan tubuh ku.


































TO BE CONTINUED

Mr.PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang