Happy reading ( ╹▽╹ )
*
*
*
*
*A
ku bangun pagi seperti biasa, mandi, lalu membuat sarapan. Aku tidak tau kenapa tapi mimpi semalam selalu terngiang ngiang di kepalaku. Aku ingat dengan jelas setiap detail dalam mimpiku.
Di mimpiku, aku masuk ke novel yang aku baca, karena kesalahpahaman akibat keinginanku untuk hidup damai dan sunyi, orang orang mengira aku wanita cerdas, dewasa, dan dingin seperti mawar es yang hanya bisa dilihat dan dikagumi namun tidak dapat di sentuh.
Karena kesalahpahaman aku yang ingin menghindari masalah malah dikenal sebagai Dewi yang baik hati dikalangan rakyat biasa.
Padahal aku figuran, figuran dari figuran yang tidak muncul di dalam novel sama sekali.
Aku punya penyakit aneh, dimana aku akan mimisan atau batuk darah tiap kali aku kepanasan atau suhu ruangan melebihi 39 derajat. Nenekku yang tidak ingin hal ini terungkap malah menyingkirkan dokter yang mendiagnosis ku lalu menghapus semua riwayat tentang penyakit itu. Katanya dia tidak mau kelemahan cucunya diketahui orang luar. Karena kalian tau, nenekku adalah duchess hebat yang berhasil memimpin keluarga selama 40 tahun setelah suaminya meninggal, dan tidak gentar sedikitpun meski kedua putra dan menantunya meninggal di saat yang bersamaan.
Nenekku sudah tua jadi banyak yang mengincar keluarga kami. Apalagi pewarisnya hanya aku, seorang nona muda yang tidak pernah keluar rumah sekalipun, yang tidak punya koneksi, yang hanya tau membaca buku, dan tidak tau sama sekali tentang pergaulan sosial.
Karena kesalahpahaman lagi, aku yang saat itu tengah memimpin upacara pemakaman nenekku, dimana cahaya matahari sedang panas panasnya, tiba tiba mimisan, bahkan sampai batuk darah dan pingsan karena kekurangan darah.
Akhirnya aku yang dikenal sebagai Dewi sempurna yang baik hati, memiliki tanda lain yaitu perempuan yang sangat rapuh seperti kaca.
Begitulah kesalahpahaman demi kesalahpahaman mulai muncul di hidupku. Membawaku keluar dari zona nyamanku, dan menjelajahi dunia baru. Dunia baru yang ternyata menyenangkan dikelilingi oleh teman teman yang aku cintai.
Dengan bantuan mereka aku berhasil memantapkan posisiku sebagai duchess dan pemeran utama wanita yang merupakan teman baikku, menikah dengan second lead putra mahkota dan menjadi ratu, dengan satu putra kecil yang lucu dan imut.
Akhir cerita yang sangat amat menyenangkan. Begitu bangun, ceritanya hanya berhenti sampai di situ.
Aku memakan sarapanku lebih lambat dari biasanya karena mengingat hal ini lagi. Begitu melihat jam yang hampir mendekati setengah tujuh pagi. Aku buru buru mengemas bekal makan siang lalu segera berangkat ke sekolah.
Untungnya ini hari Sabtu, tidak ada upacara dan tidak ada imtaq pagi. Hanya ada jadwal Pramuka untuk Bantara dan itupun di sore hari. Dan untungnya aku tidak ikut Bantara.
Biasanya ada grab car yang sudah di sewa untuk mengantar ku, ibuku sudah bayar untuk 3 tahun jadi selama sekolah dia yang akan mengantarku. Dia akan stay di rumah pukul 6:30 tepat.
Rumahku agak jauh dari sekolah, jika berjalan kaki akan memakan waktu setengah jam, apalagi aku yang tidak pernah panas panasan ini, tidak pernah olah raga, dan tidak pernah jalan lebih dari 10 menit, bisa bisa aku tidak sampai.
Aku memandang jalanan dari jendela mobil, memandang betapa ramainya kendaraan dan orang orang yang berjalan kaki dan bersepeda.
Mereka ini...
Bikin macet saja!
Tau gini mending naik ojol motor aja, setidaknya lebih cepat sampai meski harus panas panasan sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman-teman Isekai Ku Bertransmigrasi Ke Dunia Ku
Teen FictionAku adalah seorang remaja biasa, yang hari harinya di isi dengan sesuatu yang biasa saja. Jika remaja lain menghabiskan waktunya dengan belajar keras, berolahraga atau bermain, maka aku hanya menghabiskan waktuku dengan membaca buku. Suatu hari aku...