Ctak
Lampu-lampu pada ruang keluarga otomatis menyala ketika sepasang kaki jenjang yang mengenakan Stiletto hitam setinggi delapan centi itu menginjak areanya. Terdengar dengkusan pelan, disusul kedua tangan lentik dengan polesan kuku berwarna peach menyentuh sisi pinggang ramping milik sang dewi.
Dia menghela napas, lagi dan lagi, seperti yang sudah-sudah ketika menemukan betapa berantakannya di sini. Televisi 64" yang masih menyala menampilkan sisa-sisa video game yang pasti 'mereka' mainkan sampai larut, juga sampah-sampah makanan dan minuman yang belum sepenuhnya habis.
Itu mengundang raut jijik si jelita yang begitu memuja kebersihan.
Pijitan pertama pada keningnya sudah di mulai sambil melepas Stiletto keluaran Valentino dan menggantinya dengan sepasang sandal rumahan yang nyaman, yang selalu tersedia untuknya di sana sejak dulu. Min Lalisa, baiklah mungkin untuk saat ini bisa kita panggil dengan lebih sederhana menjadi Lalisa, mulai menunduk mengambil sepatunya untuk ia simpan terlebih dulu pada kabinet yang berfungsi sebagai rak khusus milik calon mantan suaminya menyimpan sepatu-sepatu mahal yang---
-_-
Berantakan.
"Ck!" Tangan putihnya membenarkan rangkaian la costa, lalu pada air Jordan, Chanel, juga sederet sepatu dari rumah mode ternama itu agar terlihat lebih rapi, dan mengurung stiletto miliknya di sana untuk sementara. "Kapan rumah ini bisa disebut sebagai rumah, astaga!"
Min Lalisa, seorang supermodel top dunia yang tahun ini dinobatkan sebagai Model asal Asia dengan bayaran tertinggi nomor tiga setelah Sora Choi dan Liu Wen. Popularitas besar yang dimilikinya tentu merupakan hasil kerja kerasnya setelah sejak sepuluh tahun lalu berlalu lalang di atas runaway brand-brand ternama.
Cara jalannya yang berkarakter dan kharismatik membuat banyak dari petinggi rumah mode menjadikannya sebagai muse ataupun global brand ambassador mereka, belum lagi wajah cantik dan tubuhnya yang se-ideal boneka Barbie tak membuatnya ragu bersaing dengan para model muda pendatang baru, meski telah melahirkan satu orang anak laki-laki dari pernikahannya.
Ya,
Dia sudah menikah.
Dengan seorang pria yang dulu sangat ia cintai, dan juga mencintainya.
Pria yang juga merupakan pemilik dari smart house yang sedang ia kunjungi.
Ayah kandung dari anak laki-lakinya yang berusia 6 tahun.
Min Yoongi, mantan rapper terkenal yang kini merambat menjadi seorang pemilik sekaligus Presdir utama sebuah perusahan telekomunikasi tehknologi nomor satu di South Korea.
Tapi lagi-lagi..
"Ck! Dasar jorok!" Lalisa memijat keningnya. "Kapan dia akan hidup dengan benar!?"
Si cantik mengikat rambut cokelatnya tinggi, menggulung lengan turtleneck hitam dari Celine yang ia gunakan sampai sebatas siku. Meski dia berprofesi sebagai model dunia yang hidup dalam glamoritas tinggi, dia tetaplah Lalisa yang akan menjalankan peran wanita seutuhnya.
Menjadi istri dan ibu yang baik.
Ya, setidaknya nanti hanya akan menjadi ibu yang baik bagi Min Yuki, putranya.
Karena mereka sudah berada dalam tahap mediasi menjelang sidang perceraian.
Karena tidak ada lagi yang tersisa dari pernikahan mereka, selain cinta Lisa untuk anak semata wayangnya.
Dan karena, suaminya itu.. mungkin tak lagi mencintai dirinya juga anaknya.
Lalisa mencoba mengenyahkan semua itu dan membuang sampah-sampah tadi pada tempat sampah yang ada di dapur, lalu tatapannya beralih pada kulkas mahal dua pintu yang masih setia mengisi dapur sepi ini. Dia membukanya, dan mengerenyit ketika hanya menemukan beberapa botol air mineral kemasan, lalu satu krat bir, keju yang sudah di buka dan daging asap yang terlihat sangat tidak sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-write the Star (Yoonlice)(Oneshoot)[Completed]✓
FanfictionKisah tentang perjuangan Min-Yoongi, seorang mantan rapper kaya raya yang berusaha memperbaiki pernikahannya dengan Lalisa si model cantik.