Sesuai permintaan Mingi, Hongjoong bayar di muka.
Gak macem-macem kok, hanya bersenang-senang di sekitaran Cihampelas Walk.
Datang-datang ke mall besar itu, Mingi langsung menarik daddynya ke studio family karaoke. Pesan ruangan ukuran extra large padahal hanya berdua. Alasannya sih Mingi suka merasa sesak jika berada dalam ruangan terlalu tertutup yang lebih kecil dari itu.
To be fair, Hongjoong tidak keberatan. Toh Mingi juga sudah menjanjikannya sesuatu yang diinginkan setelah ini. Dan Mingi memesan ruangan itu untuk dua jam. Hongjoong sempat terkejut karena ini pertama kali baginya seseorang mengajaknya ke tempat karaoke selama dua jam. Oke, sebelumnya ia pernah ke tempat semacam ini selama dua jam, tapi saat itu ia sedang merayakan kenaikan pangkat bersama para kolega perusahaan, berlima. Sedangkan kini ia dan babynya hanya berdua. Memangnya Mingi ingin menyanyikan berapa lagu?
Banyak.
Ia bisa menyanyikan lagu dalam berbagai genre mulai dari lagu metal yang isinya hanya teriak-teriak, sampai lagu ballad yang mendayu-dayu, hingga membuatnya menangis tersedu-sedu. Di sini Hongjoong baru mengetahui ternyata ketika melantunkan tembang, suara Mingi mirip seperti Petra Sihombing. Mingi juga baru tahu kalau Hongjoong memiliki sense yang bagus dalam musik saat ia ikut bernyanyi ketika Mingi memilih Unlock the Key by Isyana, meski Hongjoong masih kalah dengan Mingi di bagian high note. Hongjoong jadi punya pikiran untuk mendaftarkan Mingi di audisi American Idol, karena baginya Indonesian Idol masih gak level dengan standar kualitas Mingi.
Menurut Hongjoong, Mingi itu terlalu edan hanya buat sekedar menjadi bayi gula.
Tadinya Mingi pikir lambungnya sudah terisi penuh setelah menghabiskan satu liter air mineral di dalam studio karaoke—kau tahu, ia butuh banyak pelumas untuk bernyanyi selama lebih dari satu jam yang membuat tenggorokannya kering—tapi ternyata ketika akan menonton, ia masih ingin memesan es jeruk untuk teman popcorn karamelnya.
"Kamu kok cuma minum Aqua aja tadi? Kenapa gak pesen kopi atau lemon tea?" tanya Hongjoong ketika melihat Mingi mengecap bibir seusai memesan es jeruk.
"Males sering-sering ke toilet."
"Masuk akal." Hongjoong menjetikkan telunjuk. Mingi terheran-heran karena itu. "Tapi kenapa ya kopi sama teh bikin kita cepet ingin buang air? Padahal kan sama air mineral juga sama-sama air."
"Soalnya kafein punya efek diuresis sama nurunin konsentrasi ADH, jadi produksi urin meningkat."
"Teh juga?"
"Pasti menurut daddy yang ada kafeinnya cuma kopi doang?"
Hongjoong hanya mengernyit ketika Mingi mengerutkan hidung sambil memandang balik ke arahnya. Kemudian, dia lanjut bertanya, "Loh, emang iya kan? Namanya juga kafein, pasti diambil dari kata coffee kan?"
"Nah, not really. Teh juga ada kafeinnya. Soda, coklat sama mint juga."
"Oh gitu ya." Hongjoong mengangguk saja meski tidak begitu paham dengan istilah yang digunakan Mingi. Apa tadi katanya? Durasi? Aneka? Dia tidak menduga jika sang bayi gula akan menjelaskannya dengan cara saintifik. Padahal Mingi berbicara hanya dengan nada sambil lalu, seperti memang ini hanyalah obrolan basa-basi tak berarti. Mungkin Hongjoong harus membaca ensiklopedia sekali-kali supaya topiknya bisa nyambung dengan bocah cerdas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Bureau • MinJoong ✔
FanfictionDaddy!Hongjoong baby!Mingi Butuh bantuan? Pergi ke biro jasa Mau jodoh? Pergi ke biro jodoh Cari sugar baby? Ya biro baby tempatnya! Out of character #2 bottommingi #2 ukemingi #3 submingi #4 minjoong ©2020, ichinisan1-3, -hyunoo