Hai ketemu lagi kita😁
Gak bosan-bosan aku ingatkan, jangan lupa vote and komen biar aku tambah semangat nulisnya💜
Seorang gadis berambut sebahu yang kini tengah asik bermain ponselnya itu dikejutkan oleh suara ketukan pintu yang lumayan keras dari arah luar. Dengan rasa malas yang memuncak akhirnya Celin bangkit dari singgah sananya dan berjalan menuju pintu utama.
Seorang wanita dengan dandanan menornya muncul dari balik pintu sembari menenteng beberapa kresek yang ntah apa isinya itu.
“Bayinya mana?” Pertanyaan tersebut keluar dari ibu kosnya yang diketahui bernama Ayu itu.
“Hah? Bayi?” Celin mengernyitkan keningnya sembari berpikir maksud dari ucapan ibu kosnya tersebut, hingga beberapa menit kemudian Celin tersadar karena mendengar suara isakkan tangis seorang bayi yang berasal dari kamarnya.
Malam telah menyapa, dan kini Celin tidak sendirian, karena telah ditemani oleh kedua sahabat dan juga ibu kosnya.
Celin yang kini tengah disibukkan dengan makanan yang telah dibeli oleh kedua sahabatnya sedangkan ibu kosnya tengah sibuk mengurus bayi Celin yang belum diberikan namanya.
“Ya Tuhan, gue gak nyangka Lin kalau Lo udah punya anak,” ujar Aluna dengan polosnya sembari bermain dengan bayi yang tengah diurus oleh ibu kos Celin. Mendengar hal itu Celin hanya memutar bola matanya malas, sudah cape menjelaskan kepada sahabatnya bahwa bayi ini bukanlah anaknya, tapi sampai sekarang Aluna masih saja belum mengerti.
“Bagaimana kalau namanya Clara Adelin Laksani?” usul ibu kos tiba-tiba sembari memakaikan bayi Celin popok.
“Kenapa harus ada nama Laksaninya bu?” tanya Celin kembali yang kini sudah menghadap pada ibu kosnya.
“Kan diambil dari nama keluarga kamu,” jawab sang ibu kos, Celin kelihatannya sedang berfikir sebentar dan setelahnya mengangguk dengan mantap.
“Cakep tuh namanya!” seru Haikal yang duduk di samping bayi yang baru saja diberikan nama.
“Boleh tuh Lin,” lanjut Aluna membuat Celin mengangguk.
Setelah beberapa menit kemudian, ibu kosnya membuka suara Sembari pamit untuk pulang ke rumahnya.
“Saya pulang dulu, kalau butuh apa-apa langsung hubungi saya. Oke? Oh, iya nama saya Ayu,” pamit sang ibu kos, sembari menyebutkan namanya membuat Celin mengangguk-anggukan kepalanya sembari mengangkat jari jempolnya.
“Siap bu Ayu, makasih ya bu,” jawab Celin dan setelahnya menuntun Bu Ayu untuk ke pintu utama. Selepas kepergian bu Ayu, Celin langsung bergegas untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Muda Absurd
Teen Fiction⚠️FOLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Celin Anastasya Laksani, awalnya kehidupan gadis itu biasa saja sama seperti remaja pada umumnya. Hingga pada suatu hari sang ayah tak tahan dengan kenakalan yang diperbuat oleh anak semata wayangnya tersebu...