Teman Baru

2 0 0
                                    

Suatu hari di kelas, ada murid pindahan dari sekolah lain,peampilannya biasa saja, tas dan sepatu yang ia kenakan juga tidak ber merek ya seperti orang biasa pada umumnya. Anak laki-laki itu memperkenalkan dirinya di depan kelas, setelah itu dia duduk di sampingku karena memang hanya aku yang tidak memiliki teman. Sekolahku dikenal sebagai sekolah yang didalamnya berisi anak-anak kaya dan pintar, aku hanya tergolong murid yang pintar, makanya tidak heran kalau tidak ada murid yang mau berteman dengan ku, ah mungkin karena aku tidak bisa setara dengan mereka, obrolan mereka dan aku pun berbeda.

Esa nama murid baru itu, melihat dari penampilannya kayanya kita bisa menjadi teman, dia tersenyum ke arahku "nama lo siapa?" Tanya Esa. "Raka" jawab ku dan kami pun saling bertukar cerita,baru beberapa menit kami sudah akrab,setelah melalui beberapa pelajaran hari ini aku mengetahui kalau Esa sebenernya bukan murid pintar,lantas mengapa dia bisa masuk ke sekolah ini,dilihat dari penampilan nya pun ia seperti orang biasa pada umumnya, cara bicara dan topik pembahasan yang kami obrolkan tadi pun seperti orang biasa yang membahas hal-hal biasa saja tidak seperti teman-teman ku yang lain.

Suatu hari pelajaran Fisika guru kami menyuruh untuk membuat kelompok,pembagian kelompok pun random,aku dan Esa tidak masuk dalam 1 tim,aku tim A dan Esa tim B,tim kami bersebelahan,sepanjang pembelajaran aku mengawasi Esa yang sedang kebingungan,dan sesekali di marahi oleh teman se tim nya

"Lo ko bisa si masuk sini,bayaran disini kan mahal klo ga dapet beasiswa,gue liat2 lo jg orang miskin" ucap Rey salah satu anggota tim,dia jg salah satu orang yang sempat membully ku,Esa hanya diam tak menjawab

"Iya masa gini aja gangerti si,pindahan dari sekolah mana lo?" tanya anak sambil tertawa meremehkan,tapi Esa tetap diam

"udah gausah di tulis namanya,biarin aja dia kena hukum bu Sri" ucap Rey yang masih sibuk menghitung rumus-rumus

tidak lama kemudian kepala yayasan datang ke kelas kami,aku juga heran mengapa tiba-tiba beliau masuk ke kelas ini,pdahal setau ku beliau orang yang sibuk

"Permisi bu,maaf mengganggu proses belajar mengajar,saya ingin menyampaikan sesuatu kepada Esa" ucap kepala yayasan

"ayah" gumam Esa terdengar jelas di telinga teman-teman se tim nya,semua yang berada tidak jauh dari Esa kaget tidak menyangka,aku pun sebaliknya,Rey dan teman-teman yang tadi mengolok-olok Esa pun mendadak malu dan ketakutan

kepala yayasan menghampiri Esa dan berbicara sesuatu padanya,setelah itu dia pergi dan terlihat terdapat rasa penyesalan dan ketakutan teman-teman yang tadi mengolok-olok Esa.

Aku tak menyangka Esa anak Kepala yayasan,karena tidak ada sifat sombong atau pamer yang aku lihat dari dirinya,aku bersyukur bisa berteman dengannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang