Gun Atthaphan mendapat firasat, pertemuannya dengan sang Pahlawan akan membawanya bertualang. Benar saja, mereka mulai sering "kebetulan" bertemu dan berakhir menghabiskan eskrim dan obrolan. Namun, suatu hari pahlawannya menghilang, tapi bukan gara...
Langkah Gun terburu-buru menghindari dihajar lima penindas lagi. Tapi di persimpangan jalan yang menurun, dia berhenti. Seseorang tersenyum padanya.
"Kebetulan bertemu lagi." Katanya.
Gun membungkuk canggung, jantungnya lagi-lagi berdegup. Dia melewatinya, tapi pria yang tampaknya lebih tua darinya itu mengikutinya dari belakang.
"Kenapa kau mengikutiku?"
"Oh? Arah pulangku memang ke sini."
Kepala Gun menunduk berat, menahan malu.
"Off Jumpol."
"Ha?" Gun mendongak.
"Namaku Off Jumpol. Namamu?"
"G-Gun... Gun Atthaphan."
"Oke, Gun. Kau tampan."
Jantungnya berdegup lagi, seperti hari kemarin. Tapi sekarang, darahnya ikut mendesir. Sesuatu menari-nari di perutnya dan tangannya berkeringat dingin.
"Kau juga." Kata Gun, lalu tersenyum.
"Mau minum?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
