Page One

4 0 0
                                    


     Hari senin adalah hari yang dinantikan Kuroko Kazuhira dengan perasaan antusias sekaligus cemas, karena, hari ini dia akan bernyanyi di depan kerumunan orang. Kata kakak kelasnya sih, entah itu sungguhan atau tidak.

      Sejak dia bisa mengingat, Kuroko suka sekali menyanyi tapi jika didepan orang lain. Itu sebelum suaranya berubah, dia benar benar serius untuk menjadi musisi, dia ingin bisa bernyanyi sambil bermain gitar karena itu keren, dan sebenarnya suaranya tidak begitu buruk. Tapi saat suaranya berubah, dia menyanyi hanya untuk meramaikan atau lucu-lucuan saja. Karena dia sadar kalau suaranya tidak begitu enak didengarkan. Kalau Aomine dari pertama kenal suaranya rendah dan halus meski masih kayak suara anak kecil.
Dan tuh anak populer banget, dasar ikemen sialan.

     Kembali ke topik-

     Suara Kazuhira seperti ini sejak dia sakit tenggorokan di upacara kelulusan SD. Dia kira seminggu juga sembuh tapi suaranya tetap berbeda. Dia sekarang masih mencari cara menyanyi yang enak didengar dengan suaranya yang berubah jauh, kan ada pepatah yang mengatakan [Dimana ada kemauan, disitu ada jalan].

     Seorang Kuroko Kazuhira pantang menyerah! Memang dia agak kecil hati sih tapi mungkin dia akan dapat saran dari kakak kelas nanti. Dia akan terus mencari jalannya sampe ketemu!

     "Kazu-kun, berhentilah berpose pagi pagi begini... sarapannya sudah siap lho" Kakak dari Kuroko Kazuhira, Kuroko Tetsuya sudah kenyang akan kelakuan adeknya. Kadang Tetsuya ingin sekali kali menjitak adeknya tapi dia sayang. Adeknya terlalu precious!

     "Oke kak!" jawab Kazuhira dengan senyum lebar. Tetsuya menghela nafas dan ikut tersenyum.

     Kazuhira mengambil jaket dan tasnya lalu menyusul kakaknya ke ruang makan. Ayah ibu dan nenek mereka sudah duduk di kursi ruang makan yang terletak di sebelah dapur, menunggu kedua anak lelaki mereka.

     "Selamat pagi" sapa Tetsuya.

     "Pagiiiii!" sapa Kazuhira kelewat semangat.

     "Ooh! Pagi pagi begini Kazu sudah semangat ya! Ada apa nih?" Tanya ayahnya yang melipat koran yang dia baca dan meletakkannya di rak terdekat.

     Neneknya tersenyum melihat kedua cucu kesayangannya hari ini pun sehat dan penuh semangat.

     Kedua anak lelaki dari keluarga Kuroko itu duduk dan mengambil sarapan mereka. Porsi Tetsuya kalah sama adeknya. Kuroko Kazuhira anak yang hiperaktif dari dulu, karena itu makannya banyak, tapi perawakan mereka berdua tidak beda jauh. Kata orang orang sih makanannya kedua bersaudara ini menguap. Yang satu jadi energi, yang satu entah kemana.

     "Hehe! Kemarin kan aku nggak ketemu wali kelasku karena katanya dia masih diluar negeri, bulan madu katanya! Jadi kemarin kenalan sama teman sekelas, trus keliling sekolah aja. Agak bosen sih tapi hari ini hari resmi dimulainya kegiatan klub! Aku nggak sabar!" cerita Kazuhira dengan sangat energik. Tetsuya dan ibunya yang mendengarkan tertawa kecil. Lalu Tetsuya memegang bahu adiknya.

      "Berhenti dulu ceritanya, yuk makan."

     "Oh iya, Tetsu-nii kan ada latihan pagi." Kazuhira berhenti bercerita, lalu keluarga Kuroko mengucapkan terimakasih atas sarapan hari ini dan menyantap makanan.

     Kazuhira dan kakaknya pergi sekolah ke arah yang berbeda jadi bus yang mereka naikipun berbeda, sang ibu pun juga melalui rute yang berbeda ke kantor tempat beliau bekerja, kalau ayah mereka menaiki sepeda ke stasiun kereta.

     "Baik baik di sekolah ya. Sampai jumpa" kata Tetsuya sambil mengusap kepala adiknya dengan senyum.

     "Iya! Kakak juga semangat ya latihan sama sekolahnya! Sampai jumpa!" timpal Kazuhira dengan senyumnya yang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soaring to The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang