Bagian 6 - Dunia Manusia Bagian Satu

29 0 0
                                    

Al terus menelusuri gelapnya Hutan Silver dengan kecepatan vampirnya. Ia bergerak seperti bayangan. Al bahkan tidak menoleh sedikit pun atau berhenti, matanya hanya menatap lurus ke depan.

Setelah sampai di perbatasan antara Hutan Silver dengan dunia manusia, Al berhenti sejenak untuk menghela napas dan mengamati keadaan. Ia melihat intens ke sungai yang berada di hadapannya yang juga merupakan batas alami pemisah kedua wilayah tersebut.

"Sudah lama aku tidak kembali ke sana," ucapnya.

Al lalu melanjutkan kembali perjalanannya hingga akhirnya tiba di sebuah bar yang terletak cukup jauh dari perbatasan ini. Bar yang cukup klasik yang berada di wilayah utara dunia manusia.

***

Kring.

Lonceng pintu terdengar ketika Al mendorong pintu bar. Seorang wanita tua yang sedang melayani para tamu langsung melihat ke arahnya. Dengan santai, Al berjalan masuk dan duduk di kursi kosong, tepat di depan wanita tua ini.

"Apa pesanan Anda, Tuan?" tanyanya.

"Berikan aku segelas Wine... Haltz," jawab Al dengan memperlihatkan kilatan warna merah darah dari manik matanya.

Wanita ini mengerti, "Josh!" serunya memanggil seseorang.

Tidak lama, seorang pria tua menghampirinya, "Ada apa, Annie?" tanya Josh. Annie tidak menjawab, dia malah mengedikkan dagunya ke arah Al.

Josh melihat Al dengan saksama dan berkata. "Apa kau mau membawanya pulang lagi?" tanyanya.

"Tidak, aku tidak terlalu suka dengan ini," jawab Al meletakan gelas berisi minuman beralkohol yang sedang dia pegang ke atas meja.

"Tapi akan lebih baik jika kau memberikanku sebotol alkohol murni," tambahnya.

"Murni? Maksudmu dengan kadar alkohol seratus persen?" dan Al menganggukkan kepalanya.

"Kau gila," balas Josh. Al mengerutkan keningnya, tanda ia tidak mengerti dengan kegilaan apa yang ia lakukan.

"Oi," panggil Ann dan Al menoleh.

"Apa yang akan kau lakukan pada alkohol ini? Sebelumnya kau hanya menerima apa yang kami berikan, dan sekarang kau memintanya. Aku sangat yakin alkohol ini bukan untuk Yang Mulia," jelas Ann.

"Ya, aku memerlukannya untuk membersihkan luka. Sesuatu yang seperti itu, dan jangan bertanya apapun lagi, karena aku tidak berniat untuk menjelaskannya," jelas Al.

Ann tersenyum, "Kalau begitu, yang kau mau adalah alkohol untuk pengobatan bukan minuman, Tuan. Aku akan mempersiapkannya, sementara Josh yang akan menemanimu lebih dahulu."

"Baiklah, ikut aku," ujar Josh.

***

Mereka berdua kemudian sudah berada di sebuah ruangan tanpa jendela yang berada di lantai dua bar. Tempat yang dikhususkan untuk menerima tamu spesial yaitu, vampir dari Klan Haltz.

"Lebih menakutkan berada di sini dibandingkan tinggal di Kastel Haltz," ucap Al seraya memperhatikan ruangan yang dipenuhi oleh barang-barang yang terbuat dari kayu, membuat kesan alam sangat terasa.

"Mencintai alam lebih baik daripada mencintai keabadian," balas Josh.

"Jadi kau lebih menyukai sesuatu yang membusuk, huh?"

Sebelum sindiran yang saling mereka lemparkan menjadi lebih buruk, Annie akhirnya datang dan menghentikan mereka. "Ada banyak pria tampan di bawah sana. Tapi aku lebih memilih berada di sini, bersama pria tua dan juga vampir," ujarnya membuat Josh langsung berdecak.

[COMPLETED} Pure Blood -- Book #1 (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang