2. Peduli

4.4K 529 212
                                    

HAPPY READING!❤

oOo

Di sebuah ruangan yang lumayan luas. Terdapat belasan remaja mengenakan seragam putih abu-abu. Revan dan teman-temannya yang mengikuti OSIS baru saja selesai rapat di Ruang OSIS. Mereka baru saja membahas tentang study tour kelas 11 yang akan segera dilaksanakan.

"Van, si Alvin lagi deket sama Zetta?" tanya Alan yang mulai bergosip.

Revan menaikkan sebelah alisnya. "Tau dari mana?"

"Tadi gue liat dia nganterin Zetta ke kelasnya."

"Bukannya dari dulu mereka emang udah deket?" tanya Revan tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas susunan kegiatan study tour yang berada di tangannya.

"Tapi, sekarang sikap Alvin ke Zetta beda, Van. Enggak kayak dulu," timpal Ryan ikutan bergosip.

Revan terdiam seperti memikirkan sesuatu. Dulu saat masih kelas 10, Revan dan Alvin memang sangat dekat. Bisa dibilang, keduanya bersahabat. Entah kenapa, sekarang jadi menjauh seperti ini.

"Ck! Mau Zetta jadian sama Alvin juga nggak papa, kan? Lagian, Revan juga udah ada cewek," sahut Dimas.

"Lo beneran udah move on dari Zetta, Van?" tanya Ryan seraya terkekeh.

"Gue nggak yakin. Mereka kan pacaran udah lebih dari dua tahun. Nggak mungkin ngelupain kenangannya gitu aja," balas Alan seraya melirik Revan yang masih memperhatikan kertas di tangannya.

"Bacot kalian!" ketus Revan. Cowok itu langsung berdiri dari duduknya dan keluar meninggalkan teman-temannya di Ruang OSIS.

"Tuh kan ngambek. Lo sih, Lan!" seru Ryan menyalahkan Alan.

Alan yang disalahkan menatap Ryan tidak terima. "Kok gue sih? Lo juga salah dong!"

"Udah, diem! Mau ke kelas enggak?" tanya Dimas.

"Ya udah, ayo!"

Ketiga cowok itu berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya meninggalkan Ruang OSIS yang masih terdapat beberapa orang di dalamnya

***

Zetta melangkahkan kakinya menyusuri koridor lantai satu seorang diri. Ketiga sahabatnya sudah pulang dijemput oleh sopir mereka masing-masing.

"Zetta! Pulang naik apa?" tanya Alvin yang sedang berada di parkiran ketika melihat Zetta lewat di depannya.

"Naik sepatu nih," jawab Zetta cuek seraya menunjuk ke arah sepatunya menggunakan dagunya.

"Hahahaha!"

Zetta memandang bingung Alvin yang sedang tertawa. "Ihh, kok ketawa sih?"

"Abisnya lo lucu sih," balas Alvin setelah menghentikan tawanya. Cowok dengan seragam putih abu-abu yang sengaja dikeluarkan itu menatap manik mata Zetta dalam.

Zetta berkacak pinggang. "Ngapain ngeliatin kayak gitu? Minta dicolok?!"

"Enggak. Gue mintanya disayang," jawab Alvin spontan. Membuat Zetta langsung terdiam.

"Ciee salting, ya? Udah ah, ayo gue anter lo pulang," lanjut Alvin yang langsung menarik pelan tangan Zetta menuju motor sport-nya.

Setelah selesai memasang helm full face-nya, Alvin melesatkan motor sport-nya meninggalkan parkiran sekolah dengan memboceng Zetta di belakangnya.

***

Alvin menatap Zetta yang sudah turun dari motor sport-nya. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya. "Gue nggak ditawarin buat mampir dulu?"

INVOLVED (Pindah ke DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang