· takut ·

165 20 1
                                    

Hari ini Festival Bighit High School dibuka. Pembukaannya ada beberapa penampilan dari beragam ekstrakurikuler yang ada disana. Dan hari ini hari dimana Jungkook dan Jimin juga ikut berpartisipasi dalam lomba. Mereka berpartisipasi sebagai perwakilan kelas, dimana Jungkook ikut lomba basket dan Jimin ikut lomba vocal star.

Lomba basket lebih dulu dimulai dan Jimin tentu saja berjalan bersama pacarnya yang berstatus sebagai Kapten Basket itu ke arah lapangan indoor. Jimin menyempatkan diri menemani dan menonton pacarnya itu untuk bertanding.

"Sayang kamu duduk disini ya, semangatin aku. Jangan kemana-mana, oke?" Jungkook terseyum sambil mengusak pelan rambut Jimin.

"Tapi Koo, nanti lomba aku gimana kalo aku gak boleh pergi?"

"Tenang aja, nanti aku usahain pertandingannya udah selesai sebelum kamu lomba ya? Tapi kalo kamu udah mau lomba terus aku belum selesai pergi aja engga apa-apa" Jungkook menggenggam erat tangan Jimin.

"Hmm yaudah, semangat lombanya sayang! Kamu harus menang pokoknya ya!" Jimin mengecup singkat pipi pacarnya itu.

"I love you" Jungkook tersenyum setelah mencium singkat kening Jimin.

"I love you too" Setelah mendengar itu, Jungkook berlari ke arah lapangan, bersiap untuk pertandingannya.

Selama pertandingan berlangsung Jimin terus bersorak untuk menyemangati Jungkook. Dan Jungkook pun terus mencetak angka. Terlalu asik menyemangati pacarnya, Jimin lupa kalau dia sebentar lagi harus mengikuti lomba.

Dan ketika dia melihat Jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 1.45 dimana 15 menit lagi lombanya akan di mulai. Seketika Jimin bergegas pergi, tapi tiba-tiba saja dia teringat sesuatu.

Tidak lama kemudian Jimin langsung berlari menuju aula tempat dimana lombanya dilaksanakan. Saat mencabut undian, Jimin ternyata mendapat nomor 9. Dan dia harus menunggu sedikit lama untuk gilirannya.

Jujur saja Jimin merasa gugup, dia membutuhkan Jungkook untuk menenangkannya. Tapi apa daya, Jungkook juga sedang bertanding disana. Jimin berjalan kesana-kemari berusaha untuk menenangkan dirinya. Ah, tapi itu cukup sulit. Jantungnya tidak mau tenang. Dia takut jika suaranya akan pecah kalau dia tidak bisa konsentrasi.

"Ayo Jimin, tenang. Calm down. Do your best." Ucap Jimin kepada dirinya. Berharap itu akan mempan untuk menghilangkan kegugupannya.

Tangannya mulai berkeringat dingin ketika mendengar peserta nomor 8 dipanggil. Setelah ini gilirannya. Jimin hampir menangis, dia terlalu takut untuk tampil di depan banyak orang.

Dan..

"Peserta nomor urut 9, silahkan naik ke atas panggung"

Dan saat gilirannya tiba, Jungkook belum disana untuk menenangkannya.

"Oke Jimin, you can do it. Just focus, calm, and do your best." final Jimin berkata kepada diri sendiri. Dengan langkah berat, Jimin naik ke atas panggung itu.

Awalnya masih terdengar sedikit keraguan dalam suaranya. Tapi setelah itu, Jimin mulai tenggelam dalam lagunya dan mulai mencurahkan seluruh perasaannya dalam nyanyian itu. Dan sungguh, suaranya sangat indah.

Ketika selesai bertanding Jungkook melihat ke arah tempat duduk Jimin, dan Jimin sudah tidak ada disana. Jiminnya sudah pergi untuk mengikuti lomba.

Jungkook pergi ke arah tempat duduk Jimin untuk mengambil handuknya, tapi ketika melihat apa yang ada disana, dia tersenyum.

Jungkook mendapati sebuah tumblr air minum milik Jimin yang di tempeli sebuah notes yang tertulis;

Gimana my captain? Menang kan? Yay! You're the best one and only! Aku tunggu kamu di aula ya beys. I love you koo!

Pesan singkat yang ditulis Jimin melengkapi kebahagiaannya hari ini setelah mengalahkan tim lawan.

Jungkook pun segera berlari ke aula untuk melihat pacar mungilnya itu. Ketika Jungkook sampai disana, tepat pada akhir lirik nyanyian Jimin. Walaupun Jungkook tidak menemani dari awal, setidaknya dia ada untuk Jiminnya hingga akhir.

Jungkook segera menghampiri Jimin yang baru saja turun dari panggung. Seketika itu juga Jimin melihat Jungkook dan langsung berlari ke arahnya. Jungkook membuka lebar tangannya untuk menyambut Jimin dalam pelukannya.

"You did well beys. Congratulation!" Jungkook mendekap erat Jimin dalam pelukannya.

Tidak ada balasan dari Jimin membuat Jungkook bingung. apa terjadi sesuatu?

hiks.. hikss..

Terdengar suara tangisan pelan dalam pelukannya, Jiminnya sedang menangis.

"Hei beys? Kamu kenapa?" Jungkook mengusap pelan kepala Jimin, berharap bisa menenangkan.

"Koo, huaaa" tangis Jimin pecah, dia tidak bisa menahannya lagi.

Jungkook tidak ingin ada yang mendengar Jiminnya menangis. Dia pun segera memeluk Jimin ala koala dan membawanya ke kelas mereka.

Setelah mendudukkan Jimin di salah satu meja, Jungkook menangkup kedua pipi Jimin dan menatapnya dalam.

"Apa ada yang sakitin kamu?"

"Hngg engga" bibir Jimin bergetar, air matanya mengalir kembali.

"Bisa jelasin ke aku, kamu kenapa beys?" Jungkook menghapus air mata Jimin dengan tangannya.

"A-aku tuh" Jimin berusaha menjelaskan tapi dia masih tersedu-sedu.

"Sayang, atur nafasnya dulu ya?"

Jimin pun mengikuti apa yang Jungkook bilang, dia mulai mengatur nafasnya. Dan Jungkook memberikan tumblr minum Jimin agar Jimin bisa minum.

Setelah sudah tenang, Jimin mulai bersuara.

"Jadi, tadi itu aku gugup banget, aku takut suara aku pecah waktu di panggung. Aku takut aku buat salah terus nanti yang nonton bakalan marah-marah ke aku. Aku takut banget tadi" Jimin mempoutkan bibirnya, menggambarkan kekhawatiran melalui raut wajahnya.

Jungkook yang mendengar penjelasan Jimin pun merasa gemas dan lega di waktu yang sama. Bisa-bisanya Jimin segemas ini padahal lagi sedih.

"Kenapa si kamu gemes banget" Kata Jungkook sambil mencubit pelan hidung Jimin.

"Jungkook ih! Aku tuh lagi sedih!" Protes Jimin.

"Iya deh iya, maaf manis."

Jungkook pun menggenggam erat tangan Jimin dan menatapnya.

"Sayang, dengerin aku ya? Kamu udah ngelakuin yang terbaik. Kamu udah usahain semuanya sebaik yang kamu bisa. Aku ngerti kamu gugup. Tapi kamu tau engga? Kamu itu kalo udah nyanyi, pasti masuk banget ke dalam lagunya. Dan kamu tau gimana orang yang denger? Mereka juga ikut tenggelam sama nyanyian kamu saking bagusnya. Gak ada yang bakalan jahatin kamu cuma karena kamu salah, kamu juga manusia yang bisa aja buat salah. Mereka juga gitu, mereka juga manusia yang kapan aja bisa buat salah. Engga ada di dunia ini yang sempurna sayang. Tapi buat aku mah kamu udah sempurna." Jungkook nyengir di akhir menampakkan kedua gigi kelincinya. Lucu.

"Ih Koo, kamu mah udah serius juga." Jimin tertawa, menampakkan mata sabitnya yang indah. Jungkook senang bisa menghibur kesayangannya itu. Cinta sekali.

"Jangan sedih lagi ya, sayang?"

"Iya, tapi mau peluk"

"Aku sih maunya cium"

"Ih Jungkook!" Jimin memukul pelan dada Jungkook.

Tanpa aba-aba, Jungkook mencium dan melumat pelan labium tebal milik Jimin yang membuatnya candu.

Hanya sebentar, lalu Jungkook melepasnya. Takut tidak bisa dikontrol katanya. Jungkook pun menenggelamkan badan mungil Jimin dalam pelukannya di sore yang manis itu.

Terimakasih sudah membaca! Jangan lupa untuk vote ya! Kalo boleh feedbacknya juga lewat komen ya.

Cerita ini aku buat karena run bts ep.127 hari ini literally made my day. Dan banyak asupan jikook juga. Vminkook juga. Seneng banget! See u in next story!

Just Look At Me [kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang