• 01 •

6 1 0
                                    

"Dasar anak tidak tau diri!"

Plakk

"Mau jadi pelacur kamu hah? Jam segini baru pulang, abis tidur sama siapa kamu?" Tuduhan itu, lagi lagi terdengar ditelingaku. Kalimat kasar yang selalu terucap dari mulut ayah, dan selalu memojokan ku. Jika dipikir, sekarang baru jam 7 malam, aku pulang terlambat pun karena aku harus mengurus hima di kampusku. Tapi tak apa, aku anggap kalimat tersebut sebagai bentuk dari perhatian seorang ayah.

"Maaf yah." Hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan, karena jika melawan atau memberi alasan bisa bisa lebam semua badan ku. "Sekali lagi kamu pulang terlambat, pergi dari rumah ini." Aku hanya bisa mengangguk tanpa perlawanan.

"Dista ke kamar dulu ya yah, permisi." Aku langsung bergegas pergi ke kamar. Karena jika tidak, aku akan membuat ayah semakin emosi dengan kehadiran ku. Entahlah, rasanya setiap ada aku disekitar ayah dia pasti akan emosi dan marah marah.

Baru saja ingin membuka pintu kamar, sebuah suara menginterupsi pendengaranku. "Dari mana aja lo?" Ucap kakak petamaku. "Halah paling abis jual diri" ujar kakak keduaku. "Jual diri di club mana lo?" Kakak ketiga ku menimpali.

Yatuhan... Aku baru saja mendapat tuduhan itu dari ayah, dan sekarang kakak kakak ku menuduh ku juga? Demi tuhan, ini baru jam 7 malam, club pun jam segini baru buka sepertinya.

"Ini baru jam 7 kak, aku baru pulang dari kampus." Sungguh, aku lelah mendapat tuduhan seperti itu setiap harinya. "kampus mana yang baru bubaran jam segini bego? Kalo mau bohong itu pikirin alasan yang logis dong tolol." Lagi, hanya kata kata kasar yang ku dapatkan.

Padahal aku memang jujur sesuai kenyataan bahwa aku memang baru pulang dari kampus, tapi mereka selalu tidak percaya. Berkali kali aku menjelaskan bahwa aku termasuk anggota hima di kampus ku, tapi mereka selalu tidak percaya, mereka selalu menganggap ku gadis bodoh yang tidak bisa apa apa.

"Terserah." Sungguh, aku sudah lelah memikirkan program hima. Aku hanya ingin istirahat dengan tenang di rumah, otak dan fisik ku sudah terlalu lelah hanya untuk berdebat dengan kakak kakak ku.

"Cih, dasar jalang." Kak, bisakah kalian berhenti berkata seperti itu? Karena demi tuhan aku lelah kak, hatiku sakit setiap kali kalian berkata seperti itu. Tidak bisakah kalian melihat aku sebagai keluarga kalian? Adik kalian yang harus kalian jaga hatinya. Karena jujur, aku sangat lelah berada dalam keluarga seperti ini.

✧。*゚*.✧

Tringggg tringgg tringgg

"Ah siapa sih anjir! Ganggu orang lagi tidur aja sial." gadis itu terbangun saat ada seseorang menelfonnya. "Halo."

"Lo dimana anjir taa?"

"Dirumah lah anjir! Yakali masih pagi gini gue keluyuran."

"Pagi matamu! Ini jan 8 ta! Lo ada kelas jam setengah 9 anjir."

"EH SEKARANG HARI APA SAT?"

"Hari kamis dongo, jadwalnya dosen killer. Lo telat mampusin aja gue mah"

"EH ANJIR GUE LUPAA! AAAAAA GIMANA DONG DOYYY?!"

"KOK NANYA GUE SIH! YA ITU KAN SALAH LO DONGO!"

"KOK LO IKUTAN NGEGAS?!"

"Ya abisnya gue kesel sama lo malah marah marah sama gue. Udah jangn banyak ngomong, cepetan kesini. Jangan lama siap siap nya ya anjir, mati lo kalo telat."

"Ya gue mah udah pasti telat atuh doy hueeeeeee"

"Bacot ah berisik. Pak siwon telat ke kelas nya, ada acara dulu katanya. Makanya lo buruan kesini, jangan ngaret"

mask - johnny suhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang