AYOO VOTE DULU!!!
KOMEN JANGAN LUPA, JANGAN CUMA JADI SILENT READERS OK!!Raina Andita Husein, atau lebih dikenal dengan nama Rain adalah mahasiswi tahun ke tiga disatu kampus ternama.
Dikenal dengan kepribadian yang baik, dan juga ramah. Mudah untuk dia mendapatkan banyak teman, tapi hanya 1 yang benar-benar dekat dengan dia. Namanya Dinda, sama seperti Rain dia juga mahasiswi tahun ke tiga, hanya saja mereka beda fakultas.
Mereka berdua berkenalan saat masa orientasi, dan sejak saat itu mereka menjadi akrab.
"Rain, mau ikut nggak?". Mereka sedang duduk dibangku kantin fakultas ekonomi, seperti mahasiswa pada umumnya datang ke kantin untuk makan, atau hanya sekedar duduk duduk menghabiskan waktu.
"kemana? aku lagi males jalan Din"
"Ke Alfamei, aku mau beli pengharum ruangan, punyaku udah abis dikosan". Jawab Dinda sambil memasukkan barang barangnya ke dalam tas.
"eh, ikut deh. Kebetulan ada yang mau aku beli juga". Dengan cepat Rain menyusul Dinda yang sudah berjalan lebih dulu.
Beruntung kampus mereka memiliki letak yang strategis, mereka tidak perlu berjalan jauh hanya untuk membeli sesuatu. Bahkan berjarak 50meter dari kampus mereka ada swalayan yang cukup besar.
.
.Alfamei itu cukup sepi hari ini, hanya ada beberapa orang. Tidak seperti biasanya, mereka harus mengantri untuk membayar belanjaan, itu sedikit memakan waktu. Membosankan
"Din, sudah dapat?"
"eh, udah Ra. Kamu udah dapat yang kamu perlu?". Dinda berjalan kekasir dengan menenteng keranjang belanjanya.
"ga jadi Din, ga ada..
Brukk
maaf mas, ga sengaja". Rain baru saja menabrak seorang laki-laki, hingga belanjaan orang itu jatuh berantakan.
"eh, ga apa mbak, santai aja. Btw, mbaknya ga kenapa-kenapa kan?". Pria itu tersenyum simpul, memperlihatkan lesung pipinya.
"saya gapapa kok mas, sekali lagi maaf ya". Rain ingin segera beranjak pergi menyusul Dinda ke kasir, tapi pria itu menghentikan langkah Rain.
"maaf mbak lancang, tapi boleh saya minta kenalan?". Kali ini pria ini tersenyum lebih lebar, hingga memperlihatkan gigi depannya.
"eh, boleh kok mas. Saya Raina Andita Husein, mas bisa panggil Raina". Rain ikut tersenyum sambil menjabat tangan pria itu.
"Namanya bagus, perkenalkan saya Rangga Aji Prasetya, mbak bisa panggil Aji."
"wah baik mas Aji, mungkin kalau ada kesempatan ketemu lagi, saya bakalan traktir mas bakso, sekalian permintaan maaf udah bikin belanjaan mas berantakan."
"santai aja mbak, semoga aja bisa ketemu lagi ya". Pria yang diketahui bernama Aji ini kemudian melepas jabat tangan mereka, tersenyum manis, lalu keluar dari Alfamei tempat mereka bertemu.
"RAAIINN, AYOO AKU UDAH DILUARRR". Triak Dinda dari luar Alfamei membubarkan lamunan Rain.
"loh, eh. Kok kamu udah diluar". Ucap Rain lalu keluar, mendekati Dinda.
"Ya habis, kamu fokus ngobrol sama mas mas tadi, siapa sih? gebetan baru yaa". Dengan nada menggoda Dinda menyenggol bahu Rain.
"Dih, apaan si, ngelantur kamu. Aku tadi ngga sengaja nabrak masnya, terus ngajak kenalan."
"oo gitu, yaudahlah ayo. Keburu maghrib."
Mereka pulang dengan naik taksi online, Rain pulang ke rumahnya, Dinda ke kosannya. Rain tinggal dirumah karna memang rumahnya deket dari kampus, jadi ya ngga perlu ngekos. Sekalian penghematan gitu.
Disepanjang perjalanan, Rain hanya diam. Sangat bohong jika dia bilang tidak terpesona akan senyum mas Aji, diam diam dia menaruh harap biar bisa ketemu lagi.
"Mas Aji, kalo memang takdir pasti ketemu lagi"
/itu cukup buat bikin Rain tau diri, harus hilang in rasa ke mas Aji/
..
Sudah ya, Happy Reading
vote, komennya jangan lupaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I Feel Okay
RomanceDisaat sebuah rahasia terungkap, disaat itu juga kamu kehilangan dia. Memang tidak adil untukmu, kamu tersakiti, tapi kamu juga yang harus berlagak semua baik-baik saja. Untuk cerita ini, ku biarkan hati yang berbicara.