06. Crazy over You

2.2K 137 16
                                    

Sooyoung benar-benar kesusahan berjalan karena apa yang terjadi tadi malam membuatnya kesakitan dipangkal pahanya. Paman Taehyung benar-benar ganas tadi malam

Sooyoung menuruni tangga dengan hanya memakai kemeja putih milik paman Taehyung yang kebesaran ditubuhnya, kemeja itu hanya menutupi tubuhnya sampah setengah paha. Sooyoung bahkan tidak mengenakan pakaian dalam kecuali yaaa celana dalam sih (hanya itu yang sempat ia pakai).

Ia melihat paman Taehyung yang sedang menikmati kopinya sambil menatap kearah jendela, melihat sejuknya suasana pagi hari. Sooyoung menghampiri paman Taehyung dengan senyum manisnya.

Ia melingkarkan kedua lengannya di bahu sang paman kemudian menurunkan wajahnya di sebelah bahu milik pamannya, pipi mereka bergesekan. Sooyoung senang karena ini hangat dan nyaman.

"Paman, kenapa tidak membangunkan Sooyoung?"

Paman Taehyung mengecup sekilas pipi Sooyoung yang menempel pada pipinya. Ia tersenyum melihat perempuan kecil yang ia rawat sejak dulu sekarang sudah menjadi wanita dewasa yang cantik dan menggoda. Lihat saja posisi mereka sekarang, sepertinya Sooyoung sengaja menggesekan dadanya di punggung Taehyung.

"Paman"

Sooyoung berbisik pelan ditelinga Taehyung, suara deepnya terasa menggelitik di telinga Taehyung. Taehyung menahan nafasnya, seolah Sooyoung sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah Taehyung. Taehyung dapat merasakan nafas Sooyoung yang wangi mint.

"Pangkal pahaku sangat sakit sekarang"

"Benarkah? Apakah paman bermain terlalu keras kemarin?"

"Iya, sangat keras. berjalan saja aku kesusahan"

Melihat posisi Sooyoung yang berdiri dibelakangnya membuat Taehyung berinisiatif menarik tubuh menggoda Sooyoung naik keatas pangkuannya.

Sooyoung melingkarkan lengannya di leher Taehyung, ketika pamannya itu menariknya duduk diatas pangkuan pamannya. Menariknya, wajah dan telinga paman Taehyung sangat merah, bahkan nafasnya tidak beraturan

"Kenapa? Apa paman menginginkannya lagi?"

"Ehem, menginginkan apa maksudmu Sooyoung?"

"Yang kita lakukan tadi malam?"

Paman Taehyung salah tingkah, dan benar saja telinga indah itu semakin memerah. Sejujurnya Sooyoung sudah mempelajari hal ini dengan Sana ratunya penggoda lelaki kaya raya.

"Kau semakin besar semakin nakal"

"Berarti aku salah sangka? Kukira paman menginginkannya seperti aku menginginkannya juga. Kalo begitu lebih baik aku pergi dan mandi"

Sooyoung pergi meninggalkan Taehyung. Sebenarnya ia cukup kesal karena paman Taehyung menolaknya secara halus tadi, padahal Sooyoung juga suka sentuhan paman Taehyung.

Sooyoung menggunakan kamar mandinya, ia mandi dengan shower yang hangat. Sooyoung menggosok tubuhnya yang terdapat bagian tanda merah, tetapi tanda itu tidak dapat hilang dengan mudah. Sooyoung frustasi, apakah tanda merah itu karena ciuman paman Taehyung? Disebut apa sebenarnya tanda ini.

Sooyoung keluar dengan lilitan handuk yang hanya menutupi dada sampai pahanya, sisanya terpampang dengan jelas. Ketika ia keluar tanpa sadar seseorang telah duduk bersandar di ranjangnya sambil memainkan ponsel.

"Yaak apa yang paman Taehyung lakukan disini?"

Sooyoung berbalik membelakangi paman Taehyung, berniat menutupi tubuh bagian depannya.

"Sepertinya bokongmu mulai membesar"

"Apa? Paman jangan mesum sekarang, aku habis mandi aku tidak ingin mengotori tubuhku lagi"

"Bukankah mandi 2 kali itu lebih segar"

Paman Taehyung melepaskan ponselnya dan mendekati Sooyoung yang membelakanginya. Sooyoung membalikan tubuhnya ketika ia merasakan tanda bahaya mulai mendekat, ia berjalan mundur untuk menghindari paman Taehyung tetapi nihil karena posisinya sudah mentok dan terkunci.

"Paman sudah cukup dulu, paman tidak lihat ditubuhku ini terlalu banyak tanda merah karena ulah paman"

"Paman hanya melihatnya di lenganku dan disini"

Paman Taehyung menunjuk bagian atas dada Sooyoung yang tidak tertutupi handuk.

"Coba paman lihat, dimana saja bekas merah itu?"

Sooyoung yang mudah terjebak akhirnya terpancing melepaskan handuknya dihadapan paman Taehyung. Sooyoung menunjuk satu-satu tanda merah itu dengan kesal.

"Ini disini disini disini disini hmp"

Paman Taehyung mencium dan membungkam bibirnya dengan terburu-buru. Tangan paman Taehyung mulai meremas bagian tubuh Sooyoung yang awalnya tepos sekarang mulai membesar dan menggoda, payudara Sooyoung yang menggoda diremas begitu kencang membuat Sooyoung melenguh.

"Engh"

Decakan-decakan seperti tikus mulai menggema di kamar Sooyoung, Sooyoung tak dapat menolak lagi karena ia merasakan keintimannya mulai basah dan berlendir.

Ciuman paman Taehyung mulai turun ke leher hingga payudara Sooyoung. Sooyoung menggeram nikmat tetapi sedikit kesal karena paman Taehyung menimbulkan tanda kemerahan itu lagi padi tubuhnya.

"P-paman"

"Hm?"

"A-ku harus kuliah emmmh"

Terakhir paman Taehyung melepaskan hisapannya di puting Sooyoung dengan menjilatnya dan menggigitnya gemas setelah itu paman Taehyung berdiri normal sambil menatap wajah Sooyoung yang merah.

"Sayang sekali"

"Aku harus pergi, absenku hanya tersisa 1 kali"

"Tidur dikamar paman ya malam ini"

"Iya, aku juga suka sama kamar paman yang wangi"

Taehyung mengecup bibirnya sekilas kemudian mempersilahkan Sooyoung berganti pakaian.

Paman Taehyung mengantar Sooyoung kekampusnya. Baru saja mereka turun dari mobil sudah ada tatapan tajam dari sahabat Sooyoung. Sana sudah menatap curiga dengan Sooyoung dan paman Taehyung.

"Wow wow, mengapa dua wajah ini terlihat sangat bersinar?"

"Enggak, biasa aja. Biasanya kan gue bersinar tiap hari"

"Paman Taehyung kok tambah ganteng sih, aduh Sana jadi pengen selingkuhin Chanyeol"

Paman Taehyung hanya terkekeh mendengar ucapan Sana. Sooyoung melihat itu segera menarik lengan Sana

"Yuk udah, ntar kita telat masuk gara-gara lo"
"Paman, Sooyoung masuk kelas dulu ya. Hati-hati paman"

"Paman Taehyung, biasanya kalo wajah bersinar itu karena habis bercinta!!! Sana yakin paman Taehyung habis bercumbu kan?"

"Hah?"

"Sana iiiih, w-wajar p-paman Taehyung itu s-sudah dewasa. Udah iiih jangan ikut campur urusan orang dewasa"

"Paman, Sana cemburu nih. Sama siapa paman sama siapa?"

Kerongkongan paman Taehyung terasa kering, Paman Taehyung hanya berdehem mendengar ucapan Sana. Memberi kode agar Sooyoung segera membawa Sana pergi. Sooyoung paham sebenarnya ia malu karena suara kencang Sana yang membuat penghuni kampus memperhatikan mereka sejak tadi.

"Sana, ayo pergi"

"Paman paman Taehyung nanti kita diskusi lagi ya!!!"

"Udah, ayo"

Sooyoung memaksa dan menarik lengan Sana kencang.  Dan ia menghela nafas lega saat sudah berhasil membawa Sana menjauh dari paman Taehyung. Sooyoung berbalik sekilas dan memberikan wink untuk paman Taehyung

"Dah, hati-hati dijalan"

Kata Sooyoung tanpa Suara

"Iya, kamu juga"

Balas paman Taehyung juga tanpa suara.

My Hot Uncle (VJOY) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang