"Huaahhh!!!"
Rayfel—seorang freelancer berusia 20 tahunan—meregangkan tubuhnya setelah usai menyelesaikan pekerjaan komisi yang dia terima.
"Akhirnya beres juga nih komisi, tinggal kirim ke klien," ucapnya gembira.
Dia mengkontak kliennya lalu mengirimkan hasil yang diminta. Respon dari kliennya positif, Rayfel pun tersenyum cerah saat mengetahui hal itu.
"Hmm, ngapain lagi ya...."
Rayfel terus men-scroll beranda facebook. Setiap melihat post meme, gambar, dan yang lainnya berbau dengan hal yang menghibur dia selalu memberikan react 'haha'.
Lalu, jarinya berhenti memutar scroll mouse disaat dia menemukan satu postingan tentang kemunculan karakter baru dalam game yang dia sukai, Genshin Impact. Karakter itu adalah 'Dainsleif', penampilannya seperti orang aneh dengan setelan dan jubah jitam serta penutup mata, rambutnya berwarna pirang dan matanya berwarna biru dengan pupil bercorak seperti bintang.
"Oh si ini nih, kapan ya dia bisa jadi playable character...."
Matanya fokus memperhatikan model karakter dari 'Dainsleif', setelahnya dia baru membaca isi postingan itu.
Oke guys, coba deh kalian ambil foto si Dainsleif ini terus liat matanya, dia ngelirik ke arah kamera njir seakan dia tahu kalau ada seseorang disana, ya dibalik layar gitu, kita player.
Setelah membaca isi postingannya, Rayfel kembali memeriksa gambar-gambar yang dilampirkan di dalam postingan dan akhirnya dia menyadari bahwa mata dari karakter Dainsleif ini menatap ke arah kamera meskipun kepalanya melihat ke karakter yang pemain—si pembuat postingan pakai.
"Weh iya njir, bisa gitu ya?!"
Rayfel cukup terkejut dan ikut menimbrung di kolom komentar. Dia cukup banyak menemukan teori-teori tentang cerita game itu kedepannya akan seperti apa, mulai dari teori liar hingga teori yang menggunakan beberapa referensi dari legenda atau kisah kuno.
Tidak tahan dengan rasa penasarannya dia bergegas memperkecil layar browser dan mengklik ikon Genshin Impact pada desktopnya. Beberapa detik kemudian, launcher muncul dan dia mengklik lagi tombol 'mulai'.
Setelah beberapa saat, layar laptopnya berganti pemandangan menjadi warna putih lalu berganti lagi ke loading screen dari Genshin Impact.
"Hari ini juga gua belum daily quest ya, mau gacha Xiao si petarung sih tapi pengen si Hu Tao juga. Jadi bingung sendiri, mau topup tapi duit buat makan nanti gak ada, gini amat jadi freelancer...."Rayfel mengeluh tentang hidupnya sebagai seorang freelancer yang penghasilannya tidak selalu dalam jumlah yang sama.
Beberapa waktu kemudian, dia mulai bermain game dan menyelesaikan misi harian demi primogem recehan untuk gacha karakter. Setelah menyelesaikan misi harian, dia lanjut menghabiskan resin yang sudah menumpuk 160/160—itu adalah hal yang menyakitkan bagi kebanyakan pemain terutama pemain yang selalu beradu damage masing-masing karakternya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Line Of Retribution - GI Fanfic
FanfictionGenshin Impact Fanfic Fanfic ini bercerita tentang seseorang yang sedang asik bermain Genshin Impact dan tiba-tiba menemukan sebuah pesan off-script dari karakter 'Dainsleif'. "Hei kamu, yang sedang memerhatikan kami lewat mata semua orang. Siapa ka...