Aish sudah hari senin saja, hari ini benar benar membuat Jojo malas entah kenapa setiap hari senin nampak rasanya begitu cepat baru saja kemarin senin sekarang sudah senin lagi. Jojo pun berusaha melawan malas dan segera bangkit dari tempat tidurnya.
"Gila capek banget gua, kenapa ya badan gua sakit semua? " gerutu Jojo di depan kaca lemarinya sambil memijit leher dan pundaknya yang terasa sakit. Tak mau berlama-lama Jojo pun langsung memasuki kamar mandi nya dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Pagi mas Jojo, monggo sarapan dulu sebelum berangkat." ujar bibi Ani si asisten rumah tangga dengan membawakan sepiring roti panggang berisi selai greentea kesukaannya dan secangkir susu coklat hangat.
"Ah... Iya Bi makasih, Mama kemana ya Bi? " celetuk Jojo sambil memakan roti kesukaannya.
"Oh Ibu sudah berangkat dari pagi tadi mas Jojo katanya ada perlu mendadak" .
Aish sibuk sekali dia, sama sekali tidak ada waktu untuk ku bahkan semenjak kami ditinggal oleh ayah ,Mama semakin berbeda dan dingin benar-benar tidak peduli sama sekali dengan anaknya gerutu dalam hati Jojo. FYI Jojo adalah anak tunggal di keluarganya, ayah Jojo sudah lama meninggal sejak Jojo ada di bangku SMP. Ayah Jojo meninggal pada saat perjalanan pulang dari kerja dan mengalami kecelakaan parah sehingga merenggut nyawa ayahnya, sungguh itu hari dimana Jojo benar-benar hancur karena kehilangan seorang ayah yang dia cintai.
Tak mau berlarut-larut kesal, Jojo pun langsung bergegas untuk berangkat ke sekolah.
"Berangkat dulu ya Bi, jaga rumahnya."
"Siap mas Jojo, hati-hati di jalan mas."
Baru saja dia menaiki motornya, "TINNNNTIIINNNN".
Tampak Rico dan Dean sudah didepan pagar rumahnya, Aish itu benar-benar membuat Jojo kesal sekali.
"WOY BISA GAK SIH KALIAN ITU GAK BERISIK!" sontak membuat Jojo emosi.
"Haha... Santai dong bro kenapa lu marah-marah si masih pagi." jawab Dean dengan tertawa kecil.
"Dah lah diem aja lu kita berangkat".
"KRINGGG... KRINGGG... KRINGGG... " bel sekolah berbunyi.
"Wah pas banget nih untung gak telat bisa-bisa si botak ngunci kita dari luar," celetuk Rico dengan tawa kecilnya . FYI si botak yang dimaksud adalah salah satu satpam paling dibenci disekolah karena sifat disiplin nya..
"Ahaa... Bener lu, yuk buruan masuk bro," sahut Dean.
Jojo pun hanya mendengar apa yang mereka bicarakan tanpa membalas satu kata pun. Terlihat dari jauh para ciwi-ciwi sedang asyik melihat mereka bertiga.
Ya benar, siapa lagi kalo bukan Rico, Dean dan Jojo. Mereka bertiga memang tak asing lagi dilingkungan sekolah sudah tampan pintar pula. Mereka bertiga terkenal di lingkungan sekolah dengan sebutan Geng Smart guys. Namun dibalik ketampanan dan kepintaran mereka Jojo lah yang paling pintar dan paling dingin, dia sangat dingin dengan keberadaan perempuan disekitar nya. Tak peduli secantik apapun wajahnya tetap saja dia tidak peduli. Mereka bertiga berjalan melewati koridor tanpa menghiraukan para wanita yang memandanginya."GUBRAKKKKK"
"Woy jalan tuh pake mata dong!" dengan intonasi tinggi Jojo berkata kepada perempuan yang tidak sengaja menabraknya.
"Ma-maaf aku gak liat tadi aku buru-buru soalnya, permisi ya," perempuan itu pergi meninggalkan Jojo begitu saja dan lari tergesa-gesa.
"DASAR LU, UDAH NABRAK MAIN NYELONONG AJA. Siapa sih dia, kok gua gapernah liat. Tengal banget jadi cewe," celetuk jojo dengan intonasi tinggi.
"Udalah bro dia gak sengaja, udah gausah dipikirin lagi, gua juga gapernah tuh liat dia," ujar Rico sembari menenangkan emosi Jojo.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kelas. Hari ini benar-benar hari menyebalkan bagi Jojo belum lagi ditambah jam pelajaran Ibu Riri yang terkenal ketus saat mengajar, bahkan sebuah penghapus papan tulis sempat melayang di kepala Jojo. Aish menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
J O J O
Teen FictionDingin adalah sifatku, namun semenjak aku bertemu dengan mu. Khidupanku berubah menjadi 180°. "Lu tau, gua lagi suka sama cewe. " "Bukankah kamu tidak bisa mencintai perempuan lagi? " "Benar, aku tidak akan pernah bisa mencintai perempuan lagi. Kecu...