PROLOG | BEAR

8 1 0
                                    


Bear menarik Ruby agar masuk dalam pelukannya. "Aku akan selalu berada di sisimu, tenang saja. Ada aku. Jangan pernah takut sendiri."

Ruby sedikit tenang, meskipun dia belum tau apa yang sedang ia rasakan tapi dia mengakui jika keberadaan Bear sedikit membantu.

Ketika sadar Ruby berteriak dan melepaskan pelukan Bear "Hei! Kenapa kamu memelukku? mencuri kesempatan ya!"

Bear terkekeh, "kamu lambat sekali Bit. Mengapa tadi kamu diam saja dan baru berteriak sekarang."

Ruby terdiam, perkataan pria ini ada benarnya juga. Dia pun memutuskan untuk memandang ke depan dan sedikit bergeser—menjauh dari Bear. Mencari hal apa saja yang lebih menarik dari pria di sampingnya. Tapi sial, semakin dicoba semakin matanya ingin fokus pada pria itu.

"Mengapa kamu tidak pernah pergi? padahal aku selalu bersikap tidak baik. Kenapa masih saja mengikutiku?" tanya Ruby setelah keheningan melingkupi mereka, pandangannya masih lurus ke depan. Masih mencoba mecari hal menarik di depan sana.

Bear tersenyum. "Takdir memilihmu. Dan aku tidak mungkin meninggalkan tugasku. Tidak, sampai waktu yang sudah ditentukan."

Kali ini Ruby menoleh, merasa tertarik tentang hal yang diucapkan pria di sampingnya. "Apa maksudmu?"

Bear menggeleng dengan tersenyum tipis. Bangkit dari kursi dan berdiri membelakangi Ruby, dapat terdengar jelas jika pria di hadapannya menghela napas kasar.

"Kamu senang punya Bear?"

Ruby terdiam cukup lama, "kamu pengertian. Selalu datang di saat perasaanku sedang tidak baik."

"Itu gunanya ada aku untukmu," ujar Bear pelan, sambil membalikkan badannya "Bit aku harus pergi, kamu juga harus pergi ini sudah malam. See you," Bear sudah berbalik untuk bersiap pergi namun suara Ruby membuat langkah pria itu terhenti.

"Kenapa kamu tidak pernah mengantarku pulang? Padahal kamu selalu mengikutiku."

"Untuk apa, itu yang kamu harapkan? sudah mulai menerimaku? hmm?" ujar Bear dengan senyum menyebalkan. "Kamu punya dua kaki 'kan? itu cukup sempurna untuk digunakan berjalan. Pakai kakimu sendiri." Bear pun melanjutkan langkahnya.

"SIAL!!" teriak Ruby, tanpa peduli ada beberapa orang yang memperhatikannya.

Pria itu tidak berbalik. tapi dari gerakan bahunya yang naik turun hal itu cukup membuktikan bahwa dia sedang menertawakan Ruby.

Dasar beruang kutub

___________________________________________

©2021 | BEAR


Written By : Eire

follow @ersdwn on instagram for more information.


Terima kasih buat yang udah baca cerita ini, semoga cerita ini bisa selesai ya.
Sampai bertemu di part selanjutnya!🤍

Istri sah Bear,

Eire

BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang