; jogging

738 97 6
                                    

Hari ini weekend. Otomatis Soobin libur. Dan, karena ini waktunya buat istirahat, dia milih tidur seharian buat recharger energinya. Tapi, kayanya itu semua bakalan gagal deh kalau istri manisnya ini udah merengek minta sesuatu.

Ya, contohnya seperti sekarang. Yeonjun merengek terus dari tadi sama Soobin. Enggak tau mau ngapain, denger-denger sih mau jogging.

Soobin males, tentu saja. Karena dia itu kan tipe orang mageran. Weekend itu enaknya dipakai tidur, lah ini istrinya aneh banget malah ngajak lari. Soobin jelas enggak mau, lah!

"Mas, mas Soobin, bangun mas ih!" rengek si manis sambil guncang-guncangin tubuh suaminya itu.

Soobin masih keukeuh sama pendiriannya, dia gak mau bangun. Dia pokoknya mau bobo, titik.

Yeonjun berdecak sebal, mau marah banget sama Suaminya ini. Aneh, kok sehabis nikah malah jadi pemalas, sih? Padahal pas masih pacaran rajin banget. Mana sering ngajak olahraga bareng. Apa jangan-jangan Soobin cuman caper ya sama Yeonjun? Ah gak tau, deh!

"Mas, bangun ayo kita jogging mas. Olahraga ih masa mas tidur aja," ucap Yeonjun yang mulai kesel.

Soobin gerak sedikit dari balik selimutnya, dia ngerasa terganggu sama rengekan istri manisnya itu.

"Hmm," sahut Soobin.

Yeonjun sebel, dong. Dia langsung aja narik selimut yang nutupin badan Soobin secara paksa sampai Soobin natap dia marah. Yeonjun gak takut, sih, biarin aja suaminya ngambek. Toh dia kan disini cuman ngajak jogging aja padahal. Masalah marahmah bodo amat, ah. Itumah urusan belakangan. Yang penting sekarang dia harus bisa jogging sama suaminya itu.

"Apa natap aku kaya gitu? Marah? Kesel? Jawab!" tanya Yeonjun ke Soobin pakai nada kesel.

Soobin cuman bisa hela nafasnya kasar, dia ngucek matanya lalu perlahan bangun. Gak lupa, dia cium dulu pipi istrinya.

"Pagi sayang, jangan ngambek, dong. Iya ini mas bangun, nih," kata Soobin final. Yeonjun senyum seneng.

'Asik berhasil ngebangunin bayi besar,' batin Yeonjun dalam hati.

"Sana mas siap-siap dulu, adek tunggu di bawah ya. Mau buat sarapan buat mas. Mas mau sarapan apa?" tanya Yeonjun lembut.

Soobin mikir sebentar, "Hm, roti aja deh, dek. Kasih coklat ya diatasnya. Jangan kebanyakan, ok?"

"Ok, mas!"

─────

Sesuai dengan perkataan Yeonjun tadi, sekarang Yeonjun udah ada di dapur. Iya bener, dia lagi buat sarapan buat suami tercinta.

Soobin juga dari tadi udah selesai, kok, siap-siapnya. Soalnya dia cuman ganti baju, cuci muka, sama gosok gigi aja. Sedangkan mandinya nanti aja, setelah jogging.

Sarapan akhirnya siap. Mereka berdua langsung aja makan sarapannya tanpa ada pembicaraan sedikitpun. Kalau kata Soobin, sih, biar cepet aja. Dia gak mau lama-lamaan soalnya masih pengen tidur lagi.

Sekarang mereka berdua udah ada diluar rumah, mereka udah lengkap pakai sepatu. Selain itu, Yeonjun juga pakai headband sedangkan Soobin pakai topi. Ganteng sama manis, pasangan suami-suami itu pasti bakalan jadi pusat perhatian di alun-alun nanti.

"Dek ayo pemanasan dulu sini," kata Soobin pelan. Yeonjun noleh ke arah Suaminya itu, "Pemanasannya nanti aja deh mas pas di alun-alun, ya?" tanya Yeonjun hati-hati. Dia malas serius kalau pemanasan disini, dia gak mau. Gak rame katanya, lebih ramean di alun-alun.

Soobin gelengin kepalanya, nolak permintaan Yeonjun.

"Enggak sayang, disini aja pemanasannya. Nanti kan kita dijalan pasti lari-larian juga. Jadi biar enggak kenapa-kenapa, pemanasan dulu," ucap Soobin final. Yeonjun menatap Soobin malas. Tapi mau gak mau dia harus nurut sama Suaminya itu.

"Yaudah iya, ayo mulai pemanasannya," kata Yeonjun sambil cemberut.

"Iya, ayo. Kamu yang hitung ya?" Tanya Soobin ke Yeonjun yang hanya mendapat anggukan sebagai jawaban.

"Tu, dua, tiga, empat, kali dua, jadi delapan, dua-duㅡ"

"Dek, yang bener dong ngitungnya," potong Soobin. Yeonjun manyun, sebel. Padahal kan itung hitungan sama aja, cuman kata lima, enam, sama tujuhnya diganti.

"Mas nyebelin ah, yaudah sana mas itung aja adek ngikut!" kata Yeonjun kesel. Soobin ketawa banget. Istrinya ini lucu banget, sial. Padahal sebenernya Soobin gak masalah sih Yeonjun mau ngitungnya gimana-gimana juga.

"Hm yaudah iya,"

Mereka akhirnya selesai melakukan pemanasan. Sekarang mereka lagi jalan santai buat pergi ke alun-alun. Joggingnya sih, nanti aja disana. Biar enak kan lebih luas sama bebas larinya.

"Mas, nanti sehabis jogging adek mau beli jajan ya," rengek Yeonjun. Soobin natap Yeonjun sekilas, habis itu fokus lagi sama acara jalannya. Yeonjun yang diabaikan kaya gitu kesel lah, jelas. Kenapa sih sama suaminya ini? Apa dia masih marah, ya, gara-gara dibangunin tadi?

"Mas~" rengek Yeonjun sambil peluk lengannya Soobin.

"Hm?" jawab Soobin singkat.

"Mau jajan ya, boleh?" Soobin gigit bibirnya pelan, sebenernya dia keberatan kalau Yeonjun merengek minta jajan sembarangan itu. Tapi yaudah, deh. Buat kali ini gak apa-apa, Soobin bakalan ngalah sama Yeonjun. Hari ini dia mau manjain istrinya, emang dasar bucin.

"Iya sayangku boleh. Nanti kita beli jajan, ya, asal jangan beli yang aneh-aneh, ok?"

"Yeay! Oke mas sayang. Makasih banyak, adek sayang mas, mwah!" ucap Yeonjun seneng sambil ngecup pipi suaminya itu.


────────────────────────────
{1/2}

Temen-temen, karena di Book ini ituh per-chapternya gak bisa panjang-panjang, aku putuskan buat bikin 2 chapter yaa.

Jadi aku bakalan double update hari ini.

Semoga kalian suka ya sama ceritaku, jangan lupa vote dan komennya! 💗

Soobjun Daily Life!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang