#1

497 81 13
                                    

"Hey bukankah itu Kim Taehyung? Ku dengar ada bekas luka di pipinya."

"Benar, sayang sekali padahal matanya indah tapi wajahnya cacat."

"Dia juga punya penyakit aneh bukan? Kudengar dia tidak bisa datang ke tempat ramai, tapi kenapa dia pergi kesini sendirian?"

"Ck, mini market ini tidak terlalu ramai tentu saja dia bisa pergi kemari sendirian."

Dua orang gadis berbisik membicarakan ku, ini hal yang biasa tapi tetap saja telinga ku rasanya sakit mendengar perkataan mereka. Aku tidak cukup polos dan bodoh untuk bertanya pada diri sendiri 'apa yang salah dengan ku sampai mereka membicarakan ku?' aku sudah sangat paham dengan apa yang sering orang lain bicarakan tentang ku.

Suara mereka terlalu keras untuk disebut 'berbisik' sebenarnya. Jika saja aku memiliki keberanian dan kepercayaan diri tinggi, sudah ku beri pelajaran dua gadis menyebalkan itu.

Aku hidup di tempat yang mana semua orang dituntut untuk menjadi sempurna. Mulai dari sifat, perilaku, dan fisiknya. Orang seperti ku tidak ada nilainya sama sekali. pathetic.

Aku menarik topi hitam dan tudung Hoodie coklat susu ku sampai menutupi hampir seluruh wajah ku. Menaikkan masker yang ku gunakan, lalu berjalan ke arah kasir membawa semua barang keperluan ku.

Aku bisa mendengar dengan jelas suara barang belanjaan ku yang masuk kedalam kantong dan langkah kedua gadis tadi yang kurasa sekarang tengah berjalan ke arah ku, ah.. maksud ku kasir.

Tepat setelah pria kasir mengatakan total barang yang ku beli, aku terburu-buru membayarnya dan berjalan cepat keluar mini market seraya menundukkan kepala ku.

Aku tidak ingin kejadian buruk waktu itu terjadi lagi, masih tertanam jelas di ingatanku bagaimana beberapa teman kuliah ku mempermalukan ku di depan umum karna kekurangan ku. Jangan sampai kedua gadis itu menghina ku seperti mereka. Mini market tadi memang sepi hanya ada lima atau enam orang di dalam tapi tetap saja, akan memalukan jika kedua gadis itu mengejekku.

Aku berjalan lesu menyusuri jalanan sepi, mendongak melihat langit. Kemana perginya bulan? Biasanya akan ada bulan yang bersinar cantik disana tapi malam ini tidak ada. Sedikit kecewa rasanya.

Hujan deras turun begitu saja, aku mengedarkan mataku mencari tempat berteduh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan deras turun begitu saja, aku mengedarkan mataku mencari tempat berteduh. Kebetulan ada cafe yang sepertinya sudah hampir tutup, disana sepi jadi aku berlari kesana. Agak kesulitan karna barang belanjaan yang ku bawa, ini berat.

Yah sebenarnya tadi itu aku sengaja membeli makanan sebanyak ini, tapi bukan untuk dihabiskan begitu saja. Ini untuk stok makanan setidaknya untuk dua sampai tiga Minggu.

Aku menepuk-nepuk Hoodie ku, ah.. seharusnya aku membawa payung kalau tahu malam ini akan hujan. Lihat, sekarang hampir seluruh pakaian ku basah.

Hujannya juga malah semakin deras, bagaimana caraku pulang nantinya? Aku ingin menunggu hujan nya berhenti tapi kalau hujan nya tidak mau berhenti, bisa-bisa aku berdiri disini sampai pagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect [Kv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang