2021

20 3 0
                                    

1.1.2021

Suara telpon membangunkan ku
"Ehm.... Iya-? Siapa ya?.." Masih setengah sadar aku bangun dan menjawab dengan lesu.

"Oy alfa, ku gila ya? LIHAT JAM BODO!" Akh... Telingaku sakit mendengar teriakan nya, itu fitri sahabat ku, aku rasa dia membangun kan ku setiap hari sekarang...

"baru jam 6:30" Jawabku ke fitri "yasudah aku mandi dulu, lu duluan aja."

Dengan muka lesu aku mulai beranjak dari tempat tidur dan mulai bersiap untuk sekolah, sesudah mandi ku ke dapur untuk mencari makan. Di bawah tudung terlihat ada roti berisikan madu dan selai stoberi dengan pesan dari ibu

"Halo nak, maaf ibu pergi lebih awal, makanlah dan hati hati dijalan"
-mama

"He.... Ok.. "

Segera ku makan dan berangkat ke sekolah jalan kaki, aku terhenti karna melihat siaran live berita di pinggir jalan.

"WARGA SEKITAR MOHON KEMBALI KERUMAH, MAKHLUK ASING TELAH MENJAJ-"
Siaran tersebut mati, aku melihat sekitar dan menyadari bahwa jalanan sudah sangat sunyi.. Hanya aku sendiri di jalan ini, ku bergegas ke sekolah mencari fitri.

"OY FITRI!" Ku berteriak dari kejauhan memanggilnya.
"FA, LU UDAH LIHAT BERITA BELUM? MAKHLUK LAIN KATA MEREKA!" Fitri panik, "Oke... Tenang dulu, kita belum tau apa yang sebenarnya terjadi, kita harus mencari senjata dulu barangkali berguna"

Aku dan fitri menyusuri sekolah yang kelihatan sepi tanpa seorang pun disana

Bruk

Sebuah buku jatuh dari ruangan di sebelah kanan mereka, itu reyan teman sekelas kami

"lu nga papa rey?" Tanya fitri dengan cemas, "nga papa fit, gw hanya sembunyi", "Hah? Sembunyi dari siapa?" Tanyaku dengan serius.

Tiba² suara mengerikan muncul dari arah pintu masuk, segera reyan menarik kami berdua ke bawah meja, "shhh..."

Penuh lendir dan darah, mempunyai suara yang menyeramkan, memiliki bentuk yang tak karuan.. Apa apaan itu?, bagaimana jika dia tau kami disini-? Bahaya...

"TOLONG AKU!"
Teriakan itu datang dari ruangan sebelah, kami tidak bisa menolong karna kami ber3 pun masih seruangan dengan makhluk aneh itu...

Suara tangisan dan minta tolong tersebut tiba-tiba diam... "Dia pasti sudah meninggal" Aku berbisik ke reyan dan fitri.. Mereka menatapku dengan rasa kaget bercampur dengan sedih...

Makhluk itu semakin mendekat membuat jantung kami berdetak dengan kencang, jika kami tertangkap tidak akan ada seorang pun yg bisa menyelamatkan kami.

"Oy... Fit, ada ruangan yang memiliki pintu besi yg kuat di sekolah ini nga?" Ku berbisik, "ada, gudang, ngapain lu nanya?", " Udah diem".

Reyan memegang buku, sementara fitri masih membawa tas berisi makanan dan beberapa buku, "oy rey, minjem bukulu kalau mau selamat" Ku meminta buku reyan dengan tatapan serius, "Hah? Buat apa?" Reyan bertanya sembari memberikan bukunya kepadaku.

"Lihat ini!", reyan dan fitri menatapku.

GUBRAKK!!!!!!! Ku keluar dari meja dan melempar buku itu tepat di kepala sang monster " TEPAT SASARAN!"

"oy, fitri, reyan! Sini!" Ku menarik mereka berdua dan berlari, "jadi fit, gudang nya ada di mana!?" Ku bertanya selagi berlari, "di.... Di sebelah kamar mandi cwe!" Fitri menunjuk arah kanan, dengan kaget kami di hentikan dengan makhluk yang 2× lebih besar dari yang kami lawan tadi.

DOR!!! DOR!!! Suara tembakan terdengar dari belakang, "PAK ANDI!"

Pak andi sontak terkejut, ia tak mengira bahwa anak murid nya masih ada yg selamat, "Kalian baik baik saja?" Tanyanya dengan cemas, "kami baik² saja pak, boleh aku bertanya apa yg sebenarnya terjadi?" Tanyaku dengan curiga.

2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang