Libur semester telah tiba, sebagian besar siswa pasti akan merencanakan liburan dengan teman ataupun keluarganya. Dan itulah yang akan Dokyeom lakukan.
Seusai pembagian rapot, Dokyeom mencari teman-temannya. Ada yang ingin dia sampaikan pada mereka. Sambil berlari-lari Dokyeom memasuki kantin.
"Woy!" Dokyeom memanggil teman-temannya, lalu duduk diantara Seungkwan dan Mingyu.
"HEH NGAGETIN AJA LO ANJIR." Teriak Seungkwan.
"Hehe ya sory."
"Oh ya gaes, gue mau ngomong nih." Lanjut Dokyeom sambil mengambil posisi untuk berbicara.
"Ngomong tinggal ngomong Kyeom." Sahut Mingyu lalu meminum es teh manisnya.
"Oke oke. Jadi gini, kan kita udah bagi rapot nih, nah gimana kalau liburan semesternya kita liburan bareng-bareng?" Tanya Dokyeom. Mendengar itu, yang lain mulai memikirkan apa yang dikatakannya.
"Hmm boleh tuh, hayu aja lah gue mah." Sahut Hoshi setuju dengan rencana Dokyeom.
"Ayo, gue juga ikut." Setuju Vernon.
"Oke, berarti fiks yang lain juga pada ikut yah bodo amat, biar rame nying." Kata Dokyeom. Yang lain hanya menganggukan kepala sebagai persetujuan.
"Eh tapi bro, emang kita mau liburan kemana?" Tanya Seungcheol.
"Iya ya, kemana?" Dino mengulang pertanyaan Seungcheol.
"Mmm gimana kalo naik bukit? Seger kan tuh keknya." Usul Seungcheol.
"Seger sih seger, cuma capek ah njir naiknya." Sanggah Jeonghan.
"Nah bener tuh kata si Jeong, udah tau aing mageran malah diajak naek bukit si bego mah." Woozi yang setuju dengan Jeonghan angkat suara.
"Anjing jangan panggil gue Jang Jeong Jang Jeong kek gitu bangsat." Jeonghan melempar sedotan bekas ke arah Woozi.
"Lo ngatain gue bego, anying emang ya lo." Tak kalah dengan Jeonghan, Seungcheol ikut melempari Woozi dengan kulit kacang.
"Ko pada ngamuk ke gue sih?!" Kesal Woozi.
"LANJOOOOOOT." Teriak Seungkwan.
"Kalo ke villa Bokap gue sih? Gimana?" Usul Joshua, ia baru ingat kalau Papanya memiliki villa.
"Wah boleh tuh, gratis kan?" Jun dengan semangat menanggapi.
"Heuh yang gratis aja seneng lo." Kata Mingyu sambil menoyor kepala Jun.
Jun yang ditoyor pun hanya bisa mencibir Mingyu. "Buluk sialan."
"Gapapa sih, punya Bokap gue ini, pada mau gak nih?" Tawar Joshua untuk kedua kalinya.
"Eh ga usah deh Josh, cari tempat lain aja, takut ngerepotin kalo ke villa Bokap lo." Wonwoo menolak. Karena dia tahu akan betapa welcomenya Papa Joshua jika mereka datang nanti. Orang tua Joshua memanglah sangat baik. Pasti Papa Joshua akan menyiapkan segala yang mereka butuhkan dengan sebaik-baiknya. Mengingat Joshua adalah anak tunggal di keluarganya, semuanya tidaklah aneh.
"Iyah bener, ga enak ama Bokap lo." Minghao yang sedari tadi diam bersuara.
"Hmm ya udah deh gapapa, terus jadinya mau kemana dong?" Tanya Joshua. Yang lain kini sedang memikirkan tempat yang pas untuk liburan mereka. Keadaan hening seketika.
Tiba - tiba.
Braaak.
"Eh kopet!" Latah Seungkwan kaget, yang lain juga sama kagetnya.
"Ahahaha sory sory" Hoshi meminta maaf dengan cengirannya.
"Ngagetin bangsat, ada apa sih?" Tanya Seungcheol.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW || Seventeen
Mystery / ThrillerBagaimana jika liburan yang kalian rencanakan tidak berjalan dengan baik dan malah memakan korban jiwa? . . Ketigabelas remaja yang tengah berlibur tiba-tiba saja mengalami keganjilan yang misterius. Mereka berusaha memecahkan misteri itu agar bisa...