#•1

3 2 1
                                    

"Aarrrghh sakitt" keluh Haura

Haura terbangun dan memegang lehernya yang sakit karena sayatan dari pria menyeramkan semalam,ia langsung duduk dan menyadari bahwa dia berada di sebuah kamar,tapi ini bukan kamar nya.

"Dimana aku,siapa yang membawaku kesini" Haura bertanya tanya pada dirinya
sendiri.

duk duk duk

Terdengar suara langkah kaki entah dari sudut mana,dan pintu terbuka.

"sudah bangun hm?dasar gadis menyusahkan" ucap hanbin dengan nada malas.

"Hanbin,dimana aku?antar aku pulang" ucap Haura dengan nada lemah

"Kau akan tinggal disini bersamaku,kau aman,kau hanya miliku,mengerti?" ucap Hanbin

"kita ini baru bertemu,kenapa kau berbicara seperti itu?kau ini siapa memang" ucap Haura dengan nada tak terima akan keputusan Hanbin

Hanbin langsung keluar kamar dan mengunci pintunya.Haura memikirkan berbagai cara untuk keluar dari rumah memakutkan ini.Haura melihat sekitar dan menyadari bahwa jendela kamar itu terbuka dan tidak dikunci.

Bodohnya seorang Hanbin psycho menyeramkan itu,mengurung orang tapi tidak mengunci jendela (umpat Haura didalam hati)

Haura bergegas mendekati jendela dan mencoba untuk meloncat,tapi dia menyadari jendela itu lumayan tinggi jika dilihat, tanpa banyak basa basi Haura langsung melompat.

BRUKKK

"Akhirnya bisa keluar dari kamar hanbin, sialan Kim Hanbin!" Haura mengoceh sendiri

Tiba tiba Hanbin datang begitu saja,dan mengagetkan Haura.

"Mau kemana Kim Haura,berani juga loncat dari ketinggian"Ucap Hanbin dari belalanh yang tiba tiba muncul.

" Oh ayolah!aku hanya ingin keluar aku ingin pulang bodoh!"bentak Haura kepada Hanbin

Hanbin menyeret Haura masuk kedalam sebuah ruangan,sepertinya itu gudang.Begitu banyak debu disana membuat Haura batuk beberapa kali.

Hanbin mendorong Haura kedalam gudang dan begitu kagetnya Haura ketika Lampu dinyalakan,ia melihat begitu banyak foto orang yang tertempel di dinding dan foto itu ada bercak darah.

"H-hanbin jangan macem macem ya!" ucap Haura sedikit takut

"Siapa yang mau macem macem hm?kita hanya akan bersenang senang di dalam ruangan ini,hanya kita berdua" Hanbin menyeringai

Hanbin mendekati Haura dan mengikat badan Haura saat itu juga,berusaha memberontak tapi itu sia sia karena tenaga Hanbin lebih kuat.

"apa maksudnya ini hah" sambil memberontak

"DIAM ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!" tegas Habin kepada Haura

Setelah selesai Hanbin mengikat badan Haura,Hanbin mengeluarkan korek api dari saku nya,dan mengambil sebuah racun nyamuk yang biasa disebut *bat *yamuk.

Hanbin menyalakan racun tersebut dan tertawa,entah apa yang ditertawakanya disaat menakutkan bagi Haura.

"Kita mulai permainanya Kim Haura" Ucap hanbin merasa senang

Hanbin mengarahkan racun itu ke lengan Haura dan membuat sebuah tanda disitu.

"ARRGGHH SAKIT,PANASS!BUNDA TOLONG HAURA" tangis Haura karena merasa kesakitan

"ini menyenangkan bukan?" tanya Hanbin dengan wajah tidak merasa kasihan

Lengan&kaki Haura penuh dengan luka,Haura tak henti henti nya menangis karena merasa kesakitan.

"c-cukup hanbin,aku akan menuruti apa saja kemauanmu tapi hentikan ini semua,aku kesakitan hiks" Haura dengan nada memelas

"sebentar lagi ,permainan ini selesai jaga bicaramu barusan,kurang satu permainan lagi dan semua ini berakhir"

Hanbin merobek baju Haura bagian perut dan menyayat perut haura dengan pisau.

"Yak!Kim hanbin!cukup aku sudah tidak tahan ini sangat sakit hiks hiks" tangis Haura semakin menjadi

Begitu banyak darah yang keluar dari perut Haura,Hanbin menjilat darah itu dan begitu menikmatinya.

"Rasanya sangat nikmat,tapi sepertinya aku harus mengakhiri permainan kali ini"

Hanbin melepaskan tali yang melilit Haura,begitu tali itu lepas Haura spontan memeluk Hanbin.

"J-jangan sakiti aku hiks,aku mohon aku sangat takut" ucapnya dengan menangis

"Menjauhlah dariku,jangan mengotori bajuku bodoh!" bentak Hanbin

"Hiks hiks bunda" tangis Haura

Hanbin keluar dari gudang dan datang kembali membawa sebuah piring dan sebuah gelas.

"Makan cepat,jangan menangis terus terusan,masalah luka bisa kau obati sendiri disana ada kotak P3K" perintah Hanbin

Hanbin meletakan piring dan gelasnya tepat didepan Haura.

Haura masih tetap saja menangis karena perutnya sangat perih,sebab sayatan pisau tadi.

Hanbin yang muak melihat Haura menangis dengan spontan ia membanting piring nya dan membuat Haura terkejut.

"KIM HAURA!AKU MENYURUHMU MAKAN BUKAN MENANGIS" bentak Hanbin

"Tapi ini sakit hanbin hiks" Haura

Hanbin menarik paksa Haura dan membawanya masuk lagi ke kamar.

•••••

gimana guys ceritanya?kalau kalian suka tinggalkan vote&komen ya guys dan follow author agar author semakin semangat update nya🦋✨

Instagram:_heyybungaa_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

psycho(hanbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang