jaemin, sherin?

2 1 0
                                    

"gubrak!"

pagi itu seluruh siswa dan siswi yg ada dikelas sudah dikagetkan dengan kedatangan haechan. yaa, anak satu ini memang bersifat jahil dan nakal sekali.

"huftt, bismillah headshot !"

"bugh"

sebuah kotak pensil berhasil mengenai tepat dikepala haechan, dan haechan pun terdiam.

"yes, headshot !" ryujin tertawa terbahak bahak setelah melihat haechan yang terkena kotak pensil lemparannya.

"hei ryujin, jangan macam macam bapakku thanos"

"woi haechan, jangan macam macam bapakku bapakmu" satu kelas pun ikut tertawa melihat tingkah bodoh ryujin dan haechan.

"berisik" ucap salah satu siswa yang ada dikelas, lalu bangkit dari duduknya dan langsung keluar dari kelas. suasana kelas yang tadinya ramai menjadi hening seketika.

"lihat jaemin, seperti bocah freak yakan" saut yeji yang sedang menyalin tugas matematika milik sherin.

sherin yang melihat tugasnya disalin oleh yeji, langsung dengan cepat menjewer telinga yeji. "kapan pinternya yejii kalau nugas selalu aja nyontek punya gue?" yeji langsung berdiri untuk menghindari jeweran dari sherin. "hehe, ga sempet semalem nugas" sherin langsung menggeleng gelengkan kepalanya "yaudah buruan, bentar lagi bel" yeji hanya menganggukkan kepalanya.

sherin keluar kelas sambil memakai earphone ditelinganya. alunan lagu yang sherin dengarkan membuat sherin asik didunianya sendiri.

"dugh !"

"ah, astaga" sherin yang jatuh langsung bangkit dan melihat tubuh tinggi seseorang yang sedang berhadapan dengannya.

"mata lo kemana?" sherin sedikit takut, orang yang ada dihadapannya ini sangat tinggi dan juga menyeramkan. tatapannya tajam dan dingin.

"mata gua? a - ada disini, dua. memangnya gak keliatan ya? apa jangan jangan mata gua bolong dan hilang?" reaksi heboh sherin yang mencoba menghilangkan rasa takutnya kepada laki laki yang ada didepannya ini.

"bodoh" laki kaki itu menabrak bahu sherin sedikit. "na jaemin, memang betul apa kata yeji. dia keliatan seperti bocah freak"

"hm sorry, bocah apa?"

sherin membalikkan tubuhnya dan melihat sumber suara tadi. "bocah freak" ucap sherin dengan santai.

jaemin tidak merespon apapun, dan langsung saja pergi.

"hufttt, astaga"

eun sherin, sifatnya soft, penyayang, dan dewasa. tutur katanya pun sopan, berbeda dengan anak zaman sekarang yang selalu mengumpat dengan kata kata kasar dan tidak sopan. dia selalu saja memikir orang lain, bukan dirinya sendiri.

berbeda dengan na jaemin. dia dingin, egois dan keras kepala, raut mukanya juga selalu datar. dia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, baginya adalah 'hidup berjalan untuk memikirkan diri sendiri, bukan orang lain'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang