-Yang ada bisa saja hanya memanfaatkan, manusia tiada yang tau apa isi hatinya. Jadi, berhati-hatilah!-
*-1976-
“nek ia main dulu ya!”. Teriak gadis kecil dari depan rumah gubuk yang meminta izin kepada nenek nya saat nenek nya tengah berada di dalam rumah.
“hati-hati lia! Jangan pulang sampai maghrib, jangan main deket ruko!”. Teriak nenek nya dari dalam rumah yang sepertinya sibuk dengan pekerjaan rumah.
“iya nek assalamualaikum”.
“waalaikumsalam”.
*
“hom pim pa alaiyum gambreng”.
“ya! Vira jaga!”. Ucap lia dan teman-teman nya yang kini sedang bermain petak umpet. Terdapat empat gadis kecil di sana.
Gluduk gluduk- suara petir menghampiri.
“yah! Kayak nya mau hujan nih”. Ucap dyah salah satu teman lia, dan tak lama pun hujan turun membasahi bumi.
Lia dan teman-teman nya pun berlari untuk mencari tempat berteduh sementara.
"ayo berteduh di sana dulu!". Ucap vira menunjuk salah satu bangunan yang cukup besar namun terlihat belum jadi dan usang.
"iya ayok!". Teman-teman nya pun mengikuti.
“aduh baju aku basah”. Ucap meyta.
“sama, aku kedinginan”. Rengek dyah yang kedinginan karena hujan tak kunjung reda.
Gluduk gluduk- suara petir
“lebat banget hujan nya! Aku takut”. Ucap vira ketakutan akan suara petir.
“semua tenang aja ya, kita tunggu hujan nya berhenti!”. Ucap lia polos
-udan sing nggawa berkah! Berkah sing nggawa nasib apik! Aku ning kene tanpo kanca! Mara ing ranahku lan gabung karo aku-
Hiks.. hiks…
Lia yang masih menunggu hujan reda tiba-tiba mendengar suara bisikan yang sangat halus! Ia tak menyadari bahwa tempat yang ia gunakan untuk berteduh bersama teman-teman nya adalah ruko! tempat yang sangat di larang keras oleh nenek nya untuk di kunjungi! Apa lagi bermain di dalam nya.
“kok kayak ada suara”. Batin lia penasaran karena suara itu berasal dari dalam ruko!
-udan sing nggawa berkah! Berkah sing nggawa nasib apik! Aku ning kene tanpo kanca! Mara ing ranahku lan gabung karo aku-
Hiks.. hiks..
Suara halus itu bercampur dengan tangisan! Membuat rasa penasaran lia semakin menjadi. Lia yang berada di belakang teman-teman nya pun melihat ke arah teman-teman nya, mereka nampak biasa seperti tak mendengarkan sesuatu yang ia dengarkan tadi.
-udan sing nggawa berkah! Berkah sing nggawa nasib apik! Aku ning kene tanpo kanca! Mara ing ranahku lan gabung karo aku-
Rasa penasaran semakin menghujani batin lia, ia lihat ke arah tangga ruko. Sangat sepi dan gelap.
Sreett...
Tiba-tiba lewat sekelebat bayangan di depan tangga yang lia lihat.
Bulu kuduk nya berdiri, membuat suasana makin mencekam.
“itu apa tadi”. Batin lia, ingin rasa nya ia mengikuti bayangan tadi.
-udan sing nggawa berkah! Berkah sing nggawa nasib apik! Aku ning kene tanpo kanca! Mara ing ranahku lan gabung karo aku-
Hiks hiks...
“suara itu lagi”. Ucap lia pelan, ia lihat teman-teman nya yang masih berdiri menunggu hujan reda. Kenapa mereka diam? Seperti tak mendengar sesuatu?.
-udan sing nggawa berkah! Berkah sing nggawa nasib apik! Aku ning kene tanpo kanca! Mara ing ranahku lan gabung karo aku-
Hiks hiks...
“aku penasaran!”. Lia berujar sangat pelan, takut teman-teman nya mendengar.
Hingga dengan tekat penasaran, lia memutuskan untuk menyusul bayangan tadi tanpa berbicara satu kata pun pada teman-teman nya.
Tap tap… suara langkah kaki lia menggema memasuki lorong yang sangat gelap pinggir tangga tadi, saat ia melihat bayangan itu masuk ke lorong ini.
Lia.. lia..
Suara halus menggema di lorong itu, seakan-akan mengajak lia berjalan semakin jauh.
Liaa…
"si-siapa itu!". Ujar lia dengan perasaan takut sekaligus bercampur penasaran.
Tak ada jawaban.
Sampai ujung lorong, lia melihat perempuan berdiri membelakangi nya.
“hei, kamu siapa?”. Tanya lia hati-hati
Perempuan itu berbalik dan….
Kharrkk!!!
“aaaa”.
“lia!”. Kaget dyah mendengar suara lia menjerit di dalam ruko.
“ayo kita tolong”. Ucap vira bergegas akan masuk ke dalam ruko.
Stttt...
“aaaa”. Teman-teman lia berteriak melihat di depan nya terdapat ular berkepala tiga menampak kan diri di depan mereka.
Gelap-
#mereka ada dan nyata!
Assalamualaikum sebelumnya cuma mau ngomong, cerita ini akan Hiatus sampai readers dan votmen meningkat, kenapa kok di bikin gitu? Karena aku butuh penyemangat hyung(: kalian tau? When saat aku nulis naskah ini selalu hilang 7×. Dan ya, Sekarang aku lagi berusaha buat memperbaiki nya,, semoga gk hilang lagiJadi untuk membangkitkan semangat ku dalam menulis mohon votmen nya dan saran ya(: gk cuma naskah doang, tiap kali aku nulis cerita ini, Wattpad aku selalu error ntah kenapa
Udah dulu ya cuap cuap nya^^ see you di part selanjutnya... Stay at my story readers, tambah kan ke perpusmu♡
Happy reading✨
Follow ig ku: @ish.az_
KAMU SEDANG MEMBACA
Selendang Mantra
HorrorDia bukan dukun, dia bukan paranormal, juga bukan indigo. Dia hanya gadis biasa yang menjadi korban akan perbuatan orang tua nya di masa lalu. Memiliki sesuatu yang tidak di miliki orang lain memang berat, harus menjaga dan menerima kehadiran nya bu...