Hari Pertama

11 2 0
                                    

Hari itu tanggal 10 januari adalah hari yang sangat berkesan dalam kisah cintaku, karena hari itu aku bertemu dengannya. Hari itu ditepi danau aku bertemu dengan seorang cewek yang sedang duduk sendiri.

Aku menghampirinya dengan hati gembira dan bibir tersenyum. Kakiku melangkah menuju cewek itu, tepat didepannya lututku menyentuh tanah.
Ohhya! Aku Deo, cowok atletis tanpa kumis, roti sobek melapisi perutku. Kini aku sedang dimabuk cinta, pada pandangan pertama.

"Kamu anggun ya?" Ucapku sambil memegang tangannya "persis seperti namamu, wajahmu anggun seperti hulan diangkasa sana" sambungku, ingin sekali aku mencium tangannya saat ity namun apalagi mencium menyentuhnya saja aku harusnya tidak boleh karena dia belum mengenalku

"Iya aku anggun! Tapi kamu siapa hah main pegang-pegang aja hisss" ucap anggun sembari mengkerutkan jidat indahnya

"Aku Deo salam kenal ya" ucapku memperkenalkan diri

"Ohh temennya jenny, tapi ngpain pegang-pegang tangan segala tadi kan udah aku larang, kamu sakit hah?"ucap anggun sembari melepaskan tangannya dari peganganku.

Dalam pikirku nama anggun, wajah anggun tapi pelit eh tapi tetep aja anggun haha "aku berterima kasih banget sama jenny, udah ngenalin aku sama cewek seanggun kamu"ucapku

"Jangan gombal katak" jawab anggun

"Haha aku dipanggil pangeran katak, cium aku dong biar berubah jadi pangeran ganteng" ucapku dengan percaya diri

"Aku bilang katak ya bukan pangeran katak, awas macem-macem. Aku bilang sama kakakku, dia juara 1 karate" balas anggun sembari sedikit mendorong wajahku menjauhi dirinya

"Oke-oke! Yuk makan dulu" ucapku sembari meraih tangannya dan menariknya bangun

"Makan apa kita" tanyanya

"Kamu mau makan apa? Pizza, burger, bakso...?" Belum selesai aku mengucapkan semuanya dia sudah menyelanya

"Terserah" ucapnya menyelaku

Kata terserah dari mulut wanita sangat membingungkan apalagi kali ini pilihannya ada 3 bukan hanya 2, jika salah langkah aku kalah pikirku, aku'pun berpikir  sangat keras sampai mau pingsan rasanya, aku memutuskan mengajak dia untuk membeli bakso karena saat aku bertanya kata bakso lah yang dia stop dengan selaan kata terserahnya.

"Oke, yuk makan bakso" ucapku sembari memegang tangannya dan mengajaknya berjalan

Mungkin dewi fortuna sedang berpihak pada pemikiranku yang kali ini tanpa sengaja tidak salah dalam memilih langkah, dia mulai tersenyum dan membalas pegangan tanganku.
Setelah makan aku pun mengantarnya pulang, dia yang terlihat sangat senang setelah makan, bahkan memeluk tubuhku dengan erat. Kulihat dispion motor ninjaku dia tersenyum-senyum sendiri, dengan senyumannya yang sungguh sangat manis aku menjadi tambah mabuk, mabuk cintanya.

Hari itu adalah hari pertamaku bertemu sekaligus PDKT dengannya, PDKT berjalan lancar kepalaku pun tenang, mungkin dia yang merasa bahwa aku memahami keinginanya membuat PDKT ini berjalan lancar dan menyenangkan walau hanya dengan semangkuk bakso.

3 Hari PDKTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang