Calandra Haikal Saputra, panggil saja Candra atau Can juga boleh. Kenapa dipanggil Candra? Padahal namanya udah bagus-bagus gitu. Candra bilang kalau namanya itu terlalu asing di lidah orang Indonesia, jadi dia singkat nama dia jadi Candra. Kenapa ga dipanggil Haikal aja? Candra gasuka dipanggil Haikal.
Hari ini adalah hari pertama Candra menduduki kelas 2 SMA. Saat ini laki-laki itu sedang sibuk memilih hoodie yang akan ia pakai ke sekolah hari ini. Ia sibuk mengobrak-abrik lemarinya karena tidak menemukan satupun hoodie yang berwarna putih. Kenapa harus pakai hoodie sih? Memangnya ke sekolah boleh pakai hoodie?
Sepertinya semua orang di sekolah Candra sudah tahu. Mulai dari teman-temannya, guru-guru, ibu-ibu kantin, sampai petugas kebersihan juga tahu bahwa Candra tidak pernah memakai baju selain hoodie. Jika bukan hoodie, paling ia akan memakai kaos dengan luaran jaket. Yang penting baju itu memiliki tudung untuk menutupi kepalanya. Mungkin kalian akan terkejut saat melihat isi lemari baju Candra. Isinya adalah 60% hoodie, 10% jaket, 5% baju kaos dan sisanya celana ripped jeans yang selalu ia pakai kecuali ke sekolah.
Tenang saja, bukan berarti Candra tidak pernah memakai seragam ke sekolah. Tentu saja Candra memakai seragam, tapi ia selalu memakai hoodie sebagai luaran. Tidak gerah kok, Bandung sudah cukup dingin bagi Candra.
"BIBII!! BII! BIBII!! LIAT HOODIE AKU YANG WARNA PUTIH GA?" Candra menyerah setelah 15 menit mengobrak-abrik lemarinya dan tidak menemukan satupun hoodie yang berwarna putih. Ia segera meminta bantuan kepada Bi Lisa alias asisten rumah tangganya.
"Maaf den Candra, tadi bapak nyuruh bibi untuk buang semua hoodie den Candra yang warna putih," Bi Lisa menggerakan tangannya dengan profesional dan Candra langsung mengerti apa yang dimaksud dengan Bi Lisa. "HAH? DIBUANG TSEMUA BI?!" Candra terkejut sekaligus marah. Tentu saja ia marah, bisa-bisanya ayahnya itu membuang semua hoodie miliknya yang berwarna putih, padahal hari ini adalah hari pertama sekolah dan ia harus mengenakan yang berwarna putih.
"Terust aku pake apa dong bi?? Hari ini harust pake yang warna putih bi, kalo engga nanti aku kena marah tsama guru BK!" Suara cadel khas Candra menggelegar di ruang tamu. Iya, Candra cadel.
"Haikal!" Tiba-tiba suara teriakan wanita paruh baya terdengar dari tangga. Namun sang pemilik nama tersebut sama sekali tidak menoleh atau bahkan melirik wanita itu. Bi Lisa yang dengan cepat mengerti situasi langsung memberi tahu Candra. "Den Candra itu dipanggil nyonya," Candra yang dengan cepat mengerti pergerakan tangan Bi Lisa langsung menoleh. Setelah melihat Felysa alias sang ibu, ia terkejut dan langsung menundukan kepalanya 90°.
"Kamu ini masih pagi kenapa berisik banget sih?!" Ucap Felysa dengan nada yang tidak ramah. Sedangkan Candra tidak menjawab, ia hanya celingak-celinguk seperti anak bodoh yang tidak mengerti apa-apa. Dia hanya bisa menatap Bi Lisa dan berharap Bi Lisa mengerti maksud dari tatapan Candra. Apa yang ibu katakan?
"Maaf nyonya, tadi Candra lagi nyari bajunya, maaf kalo nyonya keganggu," Ucap Bi Lisa sambil menundukan kepalanya kecil atas permintaan maaf. Sedangkan Candra masih celingak-celinguk tidak mengerti apa-apa.
"Kok malah bibi yang jawab? Saya lagi bicara sama Haikal bi," Ucap Felysa dan langsung menatap Candra untuk meminta penjelasan. Namun lagi-lagi Candra hanya bisa celingak-celinguk.
"Anu.. Nyonya, Candra sedang tidak pakai alat pendengar nya," Mendengar hal itu, Felysa langsung melihat ke arah telinga Candra. Perkataan Bi Lisa benar, Candra sedang tidak memakai alat bantu dengar miliknya. Felysa menghembuskan napasnya dengan berat, ia tidak bisa bahasa isyarat. Begitu juga dengan ayahnya Candra, hanya Bi Lisa dan Daniel yang bisa bahasa isyarat. Daniel itu abangnya Candra, sekarang dia sedang kuliah dan sebentar lagi akan lulus. Kata Daniel, ia ingin jadi penyanyi yang terkenal. Sama seperti Candra.
KAMU SEDANG MEMBACA
January | Haechan
SonstigesApakah salah memiliki kekurangan? Mengapa orang-orang begitu benci dengan kekurangan? January. Menceritakan Tentang dua manusia yang memiliki begitu banyak kekurangan. Dua manusia istimewa yang terlahir di dunia yang tidak pantas mereka tinggali...